Dari dulu aku ingin sekali kemah. Menurutku, kemah itu menyenangkan. Dan kebetulan sekali, 2 minggu kedepan akan dilaksanakan Kemah di Kaliurang, khusus untuk kelas 5 dan 6 saja. Aku senang sekali.
“Barang barang yang harus dibawa saat kemah lumayan banyak. Terutama baju ganti, obat pribadi, alat mandi, peralatan masak, mantel hujan, dan lain lain” jelas Pak Bondan.
Malam hari sebelum Kemah, aku menyiapkan barang barang yang akan dibawa besok. Aku memakai ransel hitam berukuran besar. Kemarin, reguku sudah membagikan setiap anggota yang membawa peralatan masak masak. Dan aku mendapatkan jatah membawa sendok sayur, panci dan selang gas.
Esoknya, kami berangkat memakai bus. Perjalanan kesana hanya memakan waktu 1 setengah jam.
Sampai sana, kami mendirikan tenda, menata barang barang dan upacara pembukaan. Setelah itu beraktivitas dan beristirahat.
Malam hari jam 2 dini, kami dibangunkan oleh kakak kakak pembina. Kami akan jurit malam. Wow, menyenangkan sekali bukan. Dengan mengenakan jaket dan pakaian hangat, kami mengikuti petunjuk dan berbagai pos untuk permainan. “Ih gelap, banyak batu batu lagi!” kata Clara, anak alay dan sombong yang ada di reguku. Aku dan yang lain hanya diam saja, tak menanggapi ucapannya.
Esok harinya setelah selesai mandi dan beres beres, kami akan outbond dan permainan permainan menantang.
“Tempatnya di sini. Jadi, kalian harus melewati batu batuan dan sungai ini, lalu jalan lagi melewati bambu yang bawahnya ada lumpur lumpur” jelas kakak kakak pembina.
Wow kakiku sakit melewati batu batu dan sungai yang dingin. Seru sekali. Dan waktu itu aku sempat terjatuh dan bajuku basah.
Saat melewati bambu, aku terjatuh 3 kali dan bajuku kena lumpur semua. “Ihhh jijik!!!” Ujar Clara. “Clara, Pramuka itu harus kuat dan gak boleh jijikan” nasehatku.
Ternyata, Pramuka mengajarkanku banyak hal. Anak Pramuka harus kuat dan tidak jijikan.