Suatu hari ada seorang anak bernama Bunga sedang bermain di taman halaman rumahnya. Dia bermain bersama temannya yang bernama Tintia. Saat itu mereka sedang bermain sepeda di sekeliling taman dengan hati yang senang. Tidak beberapa lama kemudian, merekapun berhenti bermain sepeda karena kelelahan. Setelah lama bermain sepeda, merekapun duduk di kursi taman dan beberapa menit kemudian merekapun tertidur.
Saat Bunga terbangun ia pun terkejut karena pemandangan di sekelilingnya berubah. “Ada di mana aku, bukankah aku dan Tintia tadi berada di taman?” ucap Bunga dengan terheran-heran. Dia pun langsung membangunkan Tintia yang sedang tertidur di sampingnya, “Tintia, ayo bangun” ucap Bunga dengan suara yang keras. “Ada apa, ada apa?” ucap Tintia sambil mengucek-ucek matanya. Saat Tintia melihat pemandangan yang ada di sekitarnya, dia pun terkejut dan bertanya-tanya kepada Bunga. “Bunga, kita ada mana? Mengapa kita ada di sini?” ucap Tintia dengan terheran-heran. Tetapi Bunga tidak bisa menjawab pertanyaan Tintia, karena Bungapun tak tahu kenapa mereka berada di sini dan bagaimana mereka di sini. Beberapa saat kemudian merekapun mulai tenang dan melihat di sekeliling, mereka melihat pohon yang berbuah kue. Karena penasaran, merekapun berusaha mengambil buah yang berbentuk kue itu.
Tintia pun berhasil mengambilnya. Saat Tintia mencoba kue itu, ternyata kue itu mempunyai rasa pisang yang manis. Saat Bunga melewati rerumputan, rerumputan itu harumnya seperti pisang. Dia pun mencoba mencabut rumput itu, saat dia mencoba memakannya ternyata rumput itu berasa pisang juga. “Sebenarnya kita ada di mana?” ucap Bunga ke Tintia. “Aku juga gak tahu” ucap Tintia kepada Bunga. “Tadi kamu mencoba kue itu dan rasanya seperti pisang, aku juga mencoba rumput itu rasanya juga seperti pisang”.
“Jangan-jangan kita berada di…” ucap Bunga, lalu mereka berkata serempak “Dunia Pisang!!!” mereka pun baru menyadari bahwa di sekelilingnya dipenuhi dengan benda-benda yang berhubungan dengan pisang. Dari pohon kue dengan rasa pisang, rumput dengan rasa pisang. Taman bunga yang tidak berbunga seperti biasanya, melainkan bunganya menyerupai pisang dan mereka juga baru menyadari bahwa dunia tempat berada sekarang didominasi dengan warna kuning seperti warna pisang. Merekapun bingung dan tidak percaya bahwa mereka terperangkap dalam suatu jaring dan terangkat ke udara, mereka dilempari suatu benda dan benda itu mengeluarkan gas dan beberapa saat kemudian merekapun pingsan. Sesuatu telah menangkap mereka dan membawa mereka ke sesuatu tempat yang mereka tidak ketahui.
Saat mereka terbangun dari pingsan, mereka melihat satu kerajaan yang megah dan mewah dan mereka di bawa ke hadapan seseorang. Saat mereka melihat orang yang di hadapan, mereka berdua terkejut. Ternyata orang itu adalah Ibunya Bunga, “hah, ibuuu” ucap Bunga dengan terkejut. “Hah, ibuuu” ucap orang yang berada di hadapan Bunga dengan terkejut, “kau mirip sekali dengan wajah ibuku” ucap bunga denga malu.
“Ratu, apakah tujuan anda membawa mereka berdua ke dunia kita” ucap seorang pengawal Ratu yang berbentuk pisang. “Saya membawa mereka berdua ke dunia kita, karena saya ingin mereka membawakan dongeng untuk anak-anak di desa kecil dekat hutan. Agar anak-anak di desa tersebut merasa senang“. “Tapi, bagaimana kami berdua bercerita kepada anak-anak yang berada di desa?” ucap Tintia dengan bingung. “Saat kalian kecil pasti kalian didongengkan cerita sebelum tidur oleh ibu kalian. Bagaimana ibu kalian bercerita, begitu juga kalian bercerita kepada anak-anak di desa” ucap Ratu kepada mereka berdua dan Ratu pun membawa mereka ke desa di dekat hutan itu.
Semua penduduk di desa itu berbentuk pisang yang kuning dan mereka pun mulai bercerita kepada anak-anak yang berada di desa tersebut. Satu jam kemudian merekapun telah selesai menjalankan perintah Ratu dan mereka kembali ke kerajaan bersama para pengawal yang berbentuk pisang. Saat mereka telah sampai di kerajaan merekapun bertanya kepada Ratu “perintah Ratu telah kami laksanakan, sekarang apa yang harus kami berdua kejakan” ucap Bunga kepada Ratu “sekarang kalian boleh pergi ke dunia kalian dan saya akan memberikan hadiah kepada kalian berdua” “apa hadiahnya Ratu?” ucap Bunga dan Tintia dengan bersemangat “kalian akan saya berikan gelang lucu yang berhiaskan manik-manik berbentuk pisang yang lucu” ucap Ratu kepada mereka berdua sambil memberikan gelang itu ke tangan mereka masing-masing. “terima kasih Ratu” ucap mereka dengan penuh keceriaan dan Ratu pun mengembalikan mereka ke taman tempat mereka bermain dengan cara menutup mata mereka masing-masing.
Saat mereka berdua terbangun dari kursi taman, mereka telah melihat hari sudah sore dan mereka pun saling mengucapkan salam perpisahan dan mereka pun kembali ke rumah mereka masing-masing. Mereka pergi dengan keadaan ceria sambil membawa gelang dari Ratu.
TAMAT