Sepatu roda adalah hobiku. Aku sangat mencintai sepatu roda.
Sore hari, aku bersiap latihan sepatu roda. Sesampainya di tempat latihan, kami segera pemanasan dan memulai latihan sepatu roda.
Tengah malam, tenggorokanku terasa kering. Aku bangun dari tidurku dan berjalan menuju dapur. Saat menuruni tangga, tiba tiba aku terpeleset. Karena saat itu, mataku terasa kantuk dan menjadi tidak fokus.
Brakkk!!! “AAAAHHH!!!” kakiku terasa sangat sakit. Kepalaku terjeduk di lantai, apalagi kakiku yang sekarang ini tidak bisa digerakan. Seperti mati rasa. “Ada apa Mala???” mama berlari ke arahku dengan tergopoh gopoh. Papaku menggendongku menuju kamar. “Aku tadi terjatuh saat menuruni tangga” jelasku. “Ya udah sekarang kita ke rumah sakit saja”
Di rumah sakit, ternyata dokter menyatakan bahwa kakiku patah. Aku sangat sedih menerima kabar itu. Apalagi aku tidak bisa bersepatu roda. “Kira kira kaki Mala akan digips selama 4 bulan” jelas dokter. “What?? Lama banget aku tidak bisa latihan sepatu roda!!!” rengekku. Aku dan kedua orangtuaku segera pulang ke rumah.
Sudah 4 bulan, aku tak latihan sepatu roda. Sungguh sangat membosankan, dan juga menyebalkan! Aku rindu, aku ingin sekali bersepatu roda. Rasanya hidup ini hampa sekali tanpa bermain sepatu roda.
4 bulan pun berlalu. Sekarang, kakiku sudah sembuh dan tidak perlu digips lagi. Aku kembali menjalankan aktivitasku dengan lancar. Dan tentunya setelah itu aku akan berlari menuju lapangan, dan bersepatu roda kembali. Walaupun saat bersepatu roda kembali, sedikit ada kesulitan. Ya, mungkin karena sudah lama aku tak bersepatu roda. Lama kelamaan, aku sudah tak kesulitan lagi dan mulai latihan lagi. Bahkan, 2 bulan kemudian aku mengikuti lomba se DIY.