“17 agustus tahun 45… itulah hari kemerdekaan kita”. Yaa.. itulah salah satu lirik lagu kemerdekaan yang sering dinyanyikan pada saat HUT RI.
Cerita ini dimulai pada saat kami merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 17 agustus setiap kompleks kami pasti akan mengadakan berbagai jenis lomba, ada lomba makan kerupuk, balap karung, memasukkan pensil ke dalam botol, panjat pinang, dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain lombanya yang banyak, hadiah yang disiapkan pun meriah tak heran banyak orang mulai dari yang paling muda sampai yang tua pun ikut memeriahkan, entah itu mengikuti lomba ataupun yang cuma menonton saja. Tentu saja tak ketinggalan kami para akom alias anak kompleks pasti hadir dalam perlombaan itu, bukan untuk menonton melainkan ikut serta dalam perlombaan yang diadakan.
Kami berempat adalah teman SD yang tinggal di kompleks yang sama. Walaupun kami berbeda sekolah, kami selalu bermain bersama. Siang itu aku Budi, Yanto, Ipul dan Ahmad sedang duduk di teras depan rumahku. “Hei budi, sebentar sore jam 3 di lapangan bakalan ada lomba 17an, kamu ikut nggak?” kata ipul. “Ohh iya, katanya kali ini hadiahnya besar-besar loohh” kata yanto “Besar? kerupuk juga besar tuh.. hahaha..” kata budi “Maksudnya bukan begitu, tapi kali ini hadiahnya banyak yang menarik, juara 1 panjat pinang bakalan dapat sepeda loohh” kata ipul. “Juara 1? juara 3 saja nggak dapat, lagian lombanya panjat pinang, ingat tahun lalu tidak saat kita ikut lomba panjat pinang, belum juga sampai atas sudah menyerah duluan” kata ahmad “Hhmm salah siapa tuh, waktu kita habis cuma gara-gara satu orang yang selalu saja jatuh” kata budi “hehehe… maafkan aku teman-teman” kata ipul. “oh iya, tadi kalian ikut upacara tidak?” kata yanto “tentu saja dong” kata budi, ahmad, dan ipul dengan kompak.
Tidak terasa sudah jam setengah 3, kami pun segera pergi ke lapangan untuk mengikuti lomba yang diadakan. Sesampainya kami di sana, kami sempat kaget karena banyaknya orang yang sudah datang padahal belum jam 3 tepat tapi para warga sudah berdatangan. Kami pun pergi ke tempat panitia untuk mendaftarkan nama-nama kami. Kami berempat masing-masing mengikuti lomba yang kami inginkan. Aku mengikuti lomba balap karung, Ipul mengikuti lomba makan kerupuk, Ahmad ikut lomba memasukkan pensil ke dalam botol, dan Yanto ikut lomba memindahkan belut. Berhubung giliran lomba kami berbeda, kami bisa saling melihat lomba-lomba yang diikuti lainnya.
Ternyata lomba yang diadakan pertama yaitu lomba makan kerupuk tentu saja jagoan kami Ipul mewakili kami untuk mengikuti lomba itu. Tentu saja ada alasan tertentu mengapa sampai Ipul memilih lomba makan kerupuk, yaa tentu saja karena Ipul tukang makan dan kerupuk yang digunakan di lomba ini menggunakan kerupuk yang ukurannya lebih besar dibandingkan kerupuk yang biasa kita makan, makanya Ipul memilih lomba ini. Akhirnya lomba pun dimulai, lomba ini dikuti oleh 5 orang termasuk Ipul. Pada saat peluit dibunyikan semuanya tanpa pikir panjang langsung menyambar kerupuk yang di gantung, walau mulut mereka semua penuh tetap saja mereka melanjutkan makan sampai kerupuk yang di atas kepala mereka habis termakan. Dan tentu saja dengan kecepatan dan kelaparan yang melanda Ipul berhasil di posisi pertama.
Selanjutnya adalah lomba memindahakan belut, dari kami semua yang bisa memegang belut tanpa kesusahan adalah Yanto, kata Yanto belut dan ikan lele itu 11/12 karena sama-sama mempunyai badan yang licin dan juga karena Yanto memelihara ikan lele jadi dia lebih berpengalaman dari kami semua. Dan peluit pun di bunyikan, dengan cepat Yanto pun mengambil belut yang ada di ember dan berlari untuk memindahkan di ember yang di sediakan. Banyak sekali yang kesusahan mengambil belut karena terlalu licin. Empat belut pun berhasil dipindahkan Yanto, hanya tinggal satu belut lagi. Pada saat Yanto ingin memindahkan belut, belut yang dipegang terlepas dan jatuh ke tanah. Akhirnya Yanto pun harus berada diperingkat ke-dua.
Lomba yang berikutnya memasukan pensil ke dalam botol, kalau ini Ahmad juaranya. Dia berturut-turut memenangkan juara 1 dalam lomba ini, makanya pada saat ada lomba ini sudah pasti Ahmad akan ikut serta. Tidak butuh waktu lama untuk Ahmad memenangkan lomba ini, hanya dengan sekali percobaan Ahmad langsung memenangkan lomba ini.
Dan giliranku pun datang, apalagi kalau bukan lomba balap karung. Di lomba ini ada salah satu pesaingku yaitu Bonar, tahun lalu aku kalah lomba dari dia tapi tahun ini aku bertekad untuk mengalahkan Bonar. Walaupun lomba ini terbilang mudah hanya lompat-lompat, tapi jika kita tidak memperhatikan lompatan kita bisa-bisa kita tersandung dan jatuh. Saat peluit di bunyikan aku segera melompat dengan sekuat-kuatnya dan sejauh mungkin. Aku berhasil berada di barisan depan tapi di belakangku tak ketinggalan Bonar mengejar, aku terus saja melompat sejauh mungkin. Garis finish sudah di depan mata, hanya tinggal beberapa lompatan lagi, suara teman-temanku yang memberi semangat pun semakin keras saat aku mendekati garis finish. Dan akhirnya akulah yang sampai duluan di garis finish. Aku segera melepaskan karung yang kupakai dan berlari ke arah teman-temanku. Kami pun berteriak kesenangan, seakan-akan memenangkan lomba kejuaraan internasional.
Masing-masing dari kami mendapat hadiah. Aku mendapatkan satu set gelas kaca, Yanto mendapatkan buku dan alat tulis, Ahmad mendapatkan sabun dan sampo, dan Ipul sepertinya yang paling bahagia karena hadiah yang di dapat yaitu aneka snack dan sekantong kerupuk. Hehehe bisa dipakai buat lomba di rumah nantinya.
Dan itulah kegiatan kami, kemeriahan 17 Agustus walaupun lomba yang di adakan hanya sederhana tapi kami senang karena dapat berkumpul bersama-sama untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Walaupun kami berbeda-beda tapi kami tetap satu yaitu Indonesia… MERDEKA!!!