Di kelas Nanda, kedatangan murid baru yang bernama Nia. Nia berasal dari Jakarta. Sebelumnya, Nanda adalah anak yang pintar di kelasnya. Tapi sejak kedatangan Nia, Nanda menjadi tersaingi.
Saat pelajaran Matematika, Miss Olin memberikan sebuah soal di papan tulis. “Siapa yang mau mengerjakan?” tanya Miss Olin. Secara bersamaan, Nanda dan Nia tunjuk tangan. Mereka tatap tatapan. “Aku Miss!!!” Nia pun maju dan mengerjakan soal dengan penuh percaya diri. Sedangkan Nanda hanya berdecak kesal. “Pintar sekali kau Nia, soal ini kau jawab dengan betul. Kembali ke tempat dudukmu ya, Nak” “Ok Miss!!!” Nia pun kembali ke tempat duduknya sambil memandangi Nanda.
Hari hari pun berlalu. Lama kelamaan, Nia menjadi bintang kelas. Nilai Nia dan Nanda menjadi saingan. Kadang Nia di atas dan Nanda di bawah, begitu sebaliknya.
Sebentar lagi, UKK berlangsung. Nia dan Nanda berebut meraih piala juara kelas dan menjadi bintang kelas. Dengan penuh kefokusan dan ketenangan, mereka belajar dengan rajin dan pantang menyerah.
Sampai akhir UKK, dan saatnya terima rapor, ternyata Nia mendapat ranking 1, sedangkan Nanda mendapat ranking 2.
“Maaf ya Nia, ternyata kau jauh lebih pintar dariku. Maaf kalau aku selalu sebel sama kamu, soalnya kamu jadi sainganku di kelas” jelas Nanda saat itu. “Iya, tak apa apa Nanda. Aku juga minta maaf ya udah jadi sainganmu juga” mereka pun berjabat tangan dan menjadi sahabat yang baik.