Pada saat pagi hari yang terik aku terus berjalan menyusuri jalan raya menuju rumahku, keringatku terus bercucuran karena matahari yang sangat menyengat hingga menusuk ke kulit pori pori kulitku dan membuat kepalaku pusing. Ya, namaku Ria aku tiggal bersama ayah ibu dan kakekku. Ibu tidak bekerja sedangkan ayah aku bingung karena dia sering pergi berkelana ke desa desa terpencil.
Aku dan ibulah yang selalu merasakan keanehan dalam rumah kami tersebut, ibu sudah berusaha membujuk ayah agar pindah dari tempat tersebut tetapi ayah tidak pernah percaya apa yang kami katakan, aku pun merasa aneh karena ibu setiap malam jumat selalu menggunakan kebaya khas jawa, aku bingung dengan semua hal ini dan akhirnya aku pun tertidur dengan segala pertanyaanku.
Drrraakkk… Terdengar suara jendela yang terterpa angin kencang yang membuat suasana semakin mencekam, aku pun melihat jam dinding, ternyata waktu telah menunjukan pukul 07.00, aku sudah terlamat menuju kesekolah.
Waktu istirahat pun tiba aku bingung kenapa teman teman sekitarku menjauh ketika aku mendekati mereka, mereka selalu mengatakan “Bajumu bau bangkai” padahal aku tidak mecium bau apapun, apa ini ada hubungannya dengan lemari tua tempat ibu selalu menympan baju termasuk bajuku…?
Aku pun lamgsung menanyakan hal ini kepada ibu, ternyata teka tekiku selama ini terbongkar, ternyata ayah adalah seorang pembunuh yang selalu menaruh bangkainya dalam lemari tersebut.
Selesai