Rumah kardus adalah rumahku. Aku hanya hidup sebatang kara. Entah kemana perginya orangtuaku. Aku sudah biasa dengan kebisingan kota ini. Kerjaku hanya mengamen setiap hari. Disaat orang lain sekolah aku mengamen. Aku selalu menatap iri pada orang lain yang berangkat ke sekolah. Ya inilah kehidupan.
Rintikan hujan semakin deras. Rumah kardusku hancur dalam sedetik. Aku menangis mengapa hidup sekejam ini. Aku belum makan dari tadi siang. Dan rumah kardusku hancur. Di mana aku akan tinggal?
Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di hadapanku. “Kamu ngapain di sini? ayo pulang sama kita!” ucap anak berambut pendek. Aku menuruti apa katanya. Hujan semakin deras.
“Ehhmmm… namamu siapa?” tanya anak beramput pendek yang kini duduk tepat di sebelahku. “Namaku Emy. Kamu?” “Aku Emily Raina. Panggil saja Emily.” Aky bingung kenapa namaku dengan orang yang baru kukenal hampir sama. Aku Emy Renia. “Namaku dengan namamu kok, hampir sama?” tanyaku hati hati takut Emily tersinggung karena namanya harus disamakan dengan nama anak jalanan sepertiku. “Oh. aku baru sadar itu. Namamu Emy siapa memangnya?” “Namaku Emy Renia!” Lantas Emily tersentak kaget. “Oh.”
“Eh. kenapa kamu membawaku pergi dengan mobil super mewah?” jujur aku belum mengerti kenapa Emily membawaku pergi entah kemana. “Itu yang dari tadi aku ingin ceritakan kepadamu. Mom and Dad aku ingin mengadopsi anak jalanan. Tapi karena sibuk, mom dan dad menyuruhku untuk memilih satu anak jalanan. Dan mom dan dad akan menjadikan anak angkat bagi anak jalanan yang telah diadopsi.”
Rumah mewah itu yang kulihat saat mobil berhenti. Emily menyuruhku untuk turun bersamanya. Bersamaan dengan itu mobil mewah yang satu datang. Dan keluarlah sepasang suami istri. Mereka benar benar kaya, pikirku.
Emily menyuruhku untuk diam di sini. Sedangkan Emily pergi menghampiri suami istri itu. “Mom, Dad, ini dia Emy, dia yang kupilih saat tadi aku pulang sekolah…” cerita Emily panjang lebar.
Seorang wanita menghampiriku. “Kamu pasti Emy Renia kan?” tanyanya sambil menitikkan air mata. “Iya,” jawabku bingung. “David, ini Emy anak kita yang selama ini kita cari cari” Wanita itu memelukku dan pria yang bernama David itu ikut memelukku. “Jadi mom, dad dia anak kalian?” tanya Emily.
Emily juga ikut memelukku. “Kamu, Emy adalah saudara kembar Emily. Emy kamu kakaknya dan Emily adalah adikmu. Mulai sekarang panggil say dad David Roguert dan ini istri saya bisa kamu panggil mom Belliana Evly. Dan ini saudara kembarmu Emily Raina” jelas dad.
Aku mengerti sekarang, ini adalah hidup. Hidup kadang penuh suka dan duka. Dan inilah Happy Familyku. Aku akan memulai hidup baru dengan kehidupan yang baru.
Emy Renia