“Tanya!” Dista sahabatku sepertinya terburu buru “Hai, Dis” jawabku menyapa “hai juga. Aku lelah sekali mencarimu. Apa kau suka dengan melukis atau semacam kegiatan melukis?” tanya Dista “ya, aku sangat Menyukainya.” jawabku pendek “bagus. Daftarkan dirimu dalam ajang ini. Aku yakin bahwa dirimu akan menjadi juara 1.” ujar Dista sembari menyerahkan selembaran kertas. Aku membaca isi kertas tersebut yang berisi formulir pendaftaran ajang akademi melukis.
Sesampainya di kelas, aku meraih pulpen dan menuliskan biodataku pada kertas yang terpampang.
“sudah selesai. Aku akan menyerahkannya pada miss Kara.”
Aku mencari miss Kara dan segera menyerahkan formulir itu pada penyelenggara akademi melukis karena miss Kara bertugas di kesiswaan. “apa kau yakin, Tanya?” tanya miss Kara. Aku mengangguk cepat “miss akan mengirimkan formulir ini. Informasi selanjutnya, babak penyisihan dilakukan besok sore jam 4 di lapangan kota.” lanjut miss Kara “baik, miss. Tanya akan melakukan yang terbaik.” janjiku
Keesokan harinya saat matahari sore yang tak terlalu panas menyinari. “mom, doakan aku agar aku berhasil.” pintaku “doa mom selalu bersamamu, sayang. Semoga dirimu dirahmati Allah,” ujar mom. Aku menyalami tangan mom dan segera mengayuh sepedaku menuju lapangan kota.
Di lapangan kota sudah banyak sekali peserta yang menunggu. Aku buru-buru ingin bergabung bersama mereka. “hai Tanya. Good luck yaaa.” Dista menghampiriku “kau ikut akademi ini?” tanyaku “tidak. Kau sendiri tahu bahwa diriku tidak memiliki sentuhan seni melukis meski ibuku seorang pelukis handal.” jawab Dista. Aku mengangguk mengerti.
Setelah ada sirine yang menunjukkan bahwa peserta harus berkumpul, aku segera ikut berkumpul dan arahannya kami harus melukis di atas cangkir dan yang cangkirnya dipakai oleh kedua juri akan masuk ke babak yang menentukan pemenangnya. Bla… Bla… Dan bla…
“cangkir yang dipakai oleh juri adalah hasil karya… Emily Tanya Sharma, Delia Afthaya, dan Nidiaa Alicya Lucy. Silahkan maju ke atas panggung dan besok adalah penentuan pemenangnya jam 1 siang di tempat ini lagi.” ujar MC bersemangat. Aku segera maju dengan sangat bangga dan mendapatkan hadiah.
Keesokan harinya, “tema hari ini lukisan abstrak. Dimulai dari sekarang!” MC berteriak.
Aku mengoleskan kuas yang penuh dengan warna ke kanvas yang sudah disiapkan. “baik. Waktu terus berjalan.”
30 menit waktu berlalu dan Akhirnya penentuan juri setelah 10 menit menunggu. “juara 1 Tanya. Juara 2 Nidi. Dan juara 3 adalah Afthaya. Silahkan mengambil hadiah di atas panggung.” ujar MC. Aku menerima uang sebesar 5 juta, sertifikat dan piala. I’am Happy.