“Oekkkkkkk!” “Ahkirnya! Terimakasih istriku! Apakah anak kita adalah seorang pangeran atau putri istriku?”, ujar Raja Feliz. “Dia adalah seorang putri yang sangat manis, suamiku”, ujar Ratu Maikai. Nama putri itu adalah Putri Aleena yang artinya “Baik Hati” dalam bahasa Celtic. Sontak, penduduk dimana Raja Feliz berkuasa, yaitu Kota Viona kaget dan mengucapkan selamat kepada Raja mereka.
Seminggu kemudian, sang Raja dan Sang Ratu pun mengadakan pesta atas kelahiran putrinya. Mereka mengundang Raja dan Ratu dari kerajaan lain juga. Mereka pun memberi bingkisan untuk bayi itu.
Seiring waktu, Putri Aleena kecil pun sudah berusia sepuluh tahun. Di umur itu pula, ia memakan sebuah buah anggur ajaib saat di hutan. Alhasil, ia pun menjadi seorang peri. Ia pun kaget dan bergegas pulang ke istananya. Tetapi, saat di tengah perjalanannya ke istana, ia terserap ke sebuah lubang. “Aaaaaaaaahkkkk!”, teriaknya.
Boof! Hey, suara apa itu, Aleena berbisik di hatinya. Ternyata, ia masuk ke dalam Dunia Grins, dimana para Grindiles tinggal. “Huwaaaaaa, mengapa ada seorang peri masuk? Badan peri itu bahkan 3 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan kita!”, kata seorang Grindile dewasa. “Hiiiiii! Siapa kalian? Kalian imut sekali, dan badan kalian kecil sekali! Mengapa aku di sini, dan aku bukanlah seorang peri! Aku adalah Putri Aleena dari Kerajaan Viona!”, ujar Aleena. “Hmmmmm, Putri Aleena? Apakah kamu Putri dari Raja Feliz dan Ratu Maikai? Kami adalah Grindiles, makhluk yang tinggal di bawah tanah!”, tanya seorang Grindile yang sudah lanjut usia sambil menjawab pertanyaan Aleena tadi. “Oh, rupanya begitu! Dan, ya, anda benar. Saya adalah putri dari Raja Feliz dan Ratu Maikai”, ujarnya.
“Wah, ini Putri Aleena? Mengapa anda menjadi seorang peri? Bagaimana anda bisa tersesat di sini?”, tanyanya lagi. “Aku pun tak tahu. Tadi aku memakan anggur di hutan, dan tiba tiba aku menjadi seperti ini, lalu aku pun ingin pulang ke istana, dan tiba tiba aku terserap ke sebuah lubang. Dan, di sinilah aku, bersama kalian”, ujar Aleena kebingungan. “Oh! Yang anda makan itu adalah Anggur Peri, anggur yang dapat membuat keturunan kerajaan mana pun, jika memakannya, akan menjadi seorang peri, maupun seorang laki laki atau perempuan”, ujar dia lagi. “Lalu, bagaimana aku bisa menjadi seorang manusia lagi? Bagaimana aku keluar dari sini?”, ujar Aleena. “Caranya, kamu harus menghadap terlebih dahulu ke Ratu kami, Ratu Azura. Lalu, anda harus meminta ramuan Crysenffendor, ramuan yang biasanya Pangeran dan Putri minta ke Ratu Azura jika mereka menjadi seorang peri. Lalu, setelah anda meminum ramuan itu, anda akan menjadi manusia. Jika untuk keluar dari sini, anda harus meminta kepada Sang Penyihir Gwinfyndor dari Fresco. Fresco itu termasuk Dunia Grins, hanya saja kita ini sekarang di kota The Coolz, dimana Grindiles biasanya tinggal”, kata seorang Grindile dewasa. “Rupanya begitu! Tapi saya terlalu lelah! Bolehkah saya tinggal di rumah para Grindile?”, tanya Aleena. “Boleh saja! Anda ingin tinggal dimana? Di rumah Kakek Benard, mau?”, ujar Grindile lanjut usia itu lagi. “Boleh saja!”, kata Aleena sambil bergumam seperti ini, rupannya kakek Grindile ini bernama Benard.
Pada keesokan harinya, ia pergi ke istana bersama salah satu pemuda Grindile. Sesampainya di istana, Putri Aleena pun bertemu dengan Sang Ratu. Sang Ratu pun memberinya ramuan dan ia kembali menjadi manusia lagi. Lalu, mereka pergi ke rumah Sang Penyihir. Ia pun memberi kalung yang membuatnya keluar dari Dunia Grins.
Tiba tiba, ia berada di hutan dimana ia mengambil anggur itu. Ia pun bergegas pulang. Anehnya, orangtua Aleena tidak menyadari bahwa Aleena telah di Dunia Grins selama dua hari. Ternyata, ia baru tahu bahwa 1 hari disana sama dengan 1 menit di dunia nyata. Ia pun takkan melupakan pengalamannya! Dan, pasti kalian penasaran bagaimana dengan para Grindiles dan kalung itu. Para Grindiles pun hidup dengan tenang, sedangkan kalung itu hilang, entah kemana. Putri Aleena pun hidup bahagia bersama keluarga tericntanya.