“Buk, ibuk..” lirih dibalik mimpi seorang gadis kecil di dalam tidurnya. Kelopak mata sayunya terbuka perlahan. Cahaya berkabut melingkupi pandangannya, seiring dengan sebutir air mata yang lolos dari pelupuknya.
Diseret kecil tubuhnya bertopangkan tangan. Sambil menyandarkan tubuhnya di dinding, didekapnya erat bantal guling dengan isak tangis yang tak kian mereda “Buk, aku kangen. Kapan ibuk pulang?” gumamnya sendu.
Terdengar suara pintu kamar terbuka, dan terlihatlah sang nenek, “Mimpi lagi?” tangan keriputnya mengusap pelan kepala berambut tipis gadis kecil itu. “Kangen sama ibuk ya?” nenek tersenyum lembut. “Oh ya, besok ibuk sama bapak pulang katanya, jadi sekarang tidur ya, ini masih jam 1 malam” lanjutnya lagi. Binar kebahagiaan terpancar dari mata gadis itu “Bener, nek?” dan dibalas anggukan oleh sang nenek.
11 tahun berlalu, kepulangan orangtuanya dari kampung dan tinggal bersama hanyalah penantian. Karena setelah ini, gadis itu akan melanjutkan pendidikan ke tempat yang mungkin lebih jauh lagi.