Seekor kucing yang tidak mempunyai tempat tinggal tengah mencari tempat untuk melahirkan. Dengan lelahnya ia mencari namun tak kunjung menemukannya.
Hari semakin gelap dan matahari pun mulai tenggelam, beberapa saat kemudian rintik-rintik hujan pun mulai turun lama kelamaan hujannya semakin deras. Ia sudah tidak sanggup lagi untuk mencari dan akhirnya ia terjatuh lalu ia setengah kehilangan kesadaran. Dalam keadaan itu ia melihat ada seseorang yang datang dan tiba-tiba orang itu mengangkat kucing tersebut dan membawanya pergi. Kucing yang sebelumnya kehilangan setengah kesadaran dan sekarang benar-benar kehilangan kesadaran sehingga ia pun tidak tau apa-apa lagi.
Setelah sadarkan diri ia sangat ketakutan karena ia telah berada di dalam kandang di rumah yang tidak ia ketahui. Ia takut kalau ia akan diapakan. Tidak lama kemudian datang seseorang, tapi sepertinya ia pernah melihat orang itu dan ternyata ia ingat bahwa orang itu yang membawaku semalam katanya dalam hati. Orang itu datang dengan membawa sesuatu dan diberikan kepadaku. Oh ternyata itu makanan. Ia mengira kalau anak itu jahat dan mau menyakitinya. Lalu ia mulai berpikir anak itu baik dan hanya mau memeliharanya.
Beberapa jam kemudian ia sudah mau melahirkan. Anak itu tau kalau kucing tersebut mau melahirkan dan anak itu menyiapkan kardus di teras depan rumah untuknya lalu dia memasukkan kucing itu ke dalam kardus. Karena sudah tidak tahan lagi ia langsung melahirkan di dalam kardus. Tak lama kemudian ada seekor kucing kecil yang lucu dan induknya itu sedang menyusuinya.
Keesokan harinya anak itu datang lagi dan memberikanku makan setelah itu dia pergi sekolah dengan kedua orangtuanya yang sekalian pergi untuk bekerja. Setelah anak kucing kecil itu tertidur induknya pun pergi menigalkannya untuk mencari makan karena tidak ada seorang pun di rumah untuk memberinya makan. Ia lalu berjalan dan melihat tong sampah di seberangan jalan dan ia pun menyeberangi jalan untuk mencari makan di tong sampah itu. Selagi ia menyeberangi jalan tiba-tiba ada mobil yang berjalan sangat cepat sehingga ia ketabrak dan mati seketika dan mengeluarkan darah banyak sekali.
Sepulang anak itu dari sekolah dengan berjalan kaki dia melihat seekor kucing yang mirip dengan kucing peliharaannya mati di jalan. Setelah dia melihat dengan teliti ternyata itu memang kucingnya. Dia langsung mengeluarkan air mata dan membawa kucing itu ke halamannya dan menguburkannya.
Hanya anak kucing itu yang tertinggal. Karena tak tau harus kasih apa ke anak kucing itu, beberapa hari kemudian anak kucing itu akhirnya mati dan anak itu pun menguburkannya juga di samping kuburan induknya. Hanya kenanganlah yang tertinggal. Kini kalau anak itu merindukannya dia hanya pergi ke kuburan kucingnya. Semenjak saat itu dia tak ingin lagi untuk memelihara hewan lagi.