Hidup Sheril penuh dengan kemewahan apa yang Sheril mau selalu dituruti oleh kedua orangtua Sheril. Sheril yang malas membaca, malas belajar dan selalu bermain dengan temannya atau bermain permainan di gadgetnya setiap hari dan setiap ulangan selalu nilainya jelek dan tidak pernah bagus. Setiap di rumah tidak pernah membuka buku hanya di sekolah Sheril membuka buku. Dan malam itu ujian nasional hari pertama dan Sheril hanya asik bermain dengan gadgetnya.
“Sheril kamu nggak belajar? besok kan UN” ibu mengambil hp “Iya bentar lagi, ntar juga belajar” dan menarik hp “ya udah terserah kamu kalau kamu tidak lulus SD ibu akan tarik fasilitas yang ada di kamu” mengancam “iya deh terserah”
Hari begitu cepat berlalu saatnya pembagian rapor kenaikan kelas. Dan Sheril tidak lulus SD karena dia tidak belajar dan mengerjakan tugas-tugasnya hanya bermain. Akhirnya fasilitas yang Sheril dapat selama ini ditarik oleh kedua orangtuanya. Sheril marah dan dia pergi dari rumah.
Ia tidak tahu harus kemana, kalau ke rumah saudara dan tantenya pasti disuruh pulang ke rumah dan Sheril memutuskan ke rumah temannya tetapi menolak berbagai alasan dan akhirnya Sheril bertemu dengan anak seumuran dengannya berumur 12 tahun bernama Karin, dia baik mau menolong Sheril saat dia tidak tahu harus kemana, dia juga pintar, saat dia mencari barang bekas untuk dijual tetapi dia tidak jual buku yang dia dapat, dia selalu membaca karena dia tidak sekolah, hidupnya kebaliknnya dengan Sheril.
Sheril menginap di rumah Karin, Sheril selalu malu dengan karin dia yang hidup dengan keterbatasan ekonominya masih ingin sekolah dan belajar sedangkan Sheril Sheril hanya bermalas malasan. Dia banyak mengajarkan arti kehidupannya kepada Sheril. “terima kasih Sheril kamu mau jadi teman aku, kamu juga nggak malu berteman dengan orang miskin seperti aku” Karin merendah “tidak, aku tidak malu berteman denganmu, aku ingin berterima kasih denganmu aku jadi tahu arti kehidupan” Sheril tersenyum dan memeluk karin “iya Sheril sama-sama”.
Setelah seminggu di rumah Karin yang tidak cukup layak, Karin selalu belajar bersama Sheril. Sheril jadi memebaca buku berkat karin. Dan akhirnya Sheril sadar dan kembali ke rumah untuk minta maaf kepada orangtuanya yang selama ini Sheril berbuat yang tidak baik.
Dan setahun sudah saat kenaikan kelas Sheril selalu belajar dan membaca dan akhirnya Sheril naik kelas dan mendapat ranking 5 besar walau Sheril bukan ranking 1. Itu semua berkat Karin yang mengajarkan Sheril sampai Sheril ingin belajar. Dan Sheril ingin karin bersekolah di sekolah Sheril dan menjadi teman Sheril, akhirnya ibu Sheril membiayai sekolah Karin sampai lulus perguruan tinggi karena Karin sudah merubah hidup Sheril dengan lebih baik lagi dan karin menjadi sahabat Sheril dengan tulus.