Liya biasanya dipanggil orang orang, dia sekarang pelajar smp kelas 9-1 di SMP IT INSAN MULIA. Kalau libur atau lagi tidak ada pekerjaan di rumah LIYA senang ngekhayal tentang negeri cup cake hm… hm.. ada-ada saja khayalan yang di pikiran LIYA. Terkadang bundanya suka berpikir aneh tentang liya.
Suatu hari sewaktu liya libur, di ruamh lia berjalan jalan mengelilingi kompleks perumahan di bandar lampung, sewaktu liya sedang berjalan liya menemukan kotak kecil yang membuat liya bingung apa isinya “Hmm… hmmm dari pada penasaran lebih baik aku coba liat” gumam liya dalam hati
“Eh tapi kalau itu enggak taunya bom gimana” pikir liya lagi, “tapi dari pada penasaran lebih baik aku buka mumpung jalanan sedang sepi aku coba liat saja deh” rasa penasaran liya semakin besar dan akhirnya liya memutuskan untuk mendekat…
Sewaktu liya buka ternyata isinya… “yah kok kosong” ucap liya “yah gak ada apa apa nya deh ternyata”. Tapi “loh… loh kok tanganku seperti ada yang menarik ke dalam kotak itu…” Liya menjerit jerit kesakitan sambil berteriak tolong-tolong, tiba tiba sewaktu aku membuka mata aku merasakan hal aneh di sekitarku aku melihat sekumpulan orang di dekatku, liya hanya berpikir dalam hati “kenapa aku bisa di sini dan siapa orang-orang itu” liya langsung bangun dan duduk di bawah pohon coklat yang rindang.
Ada seorang gadis cantik berada di depan liya. Gadis itu sambil mengulurkan tangan dan mengajak berkenalan “hai namaku ASNIFA panggil saja aku NIFA…” dan liya langsung membalas perkenalan itu “hai juga namaku LIYA salam kenal ya…” “Kamu dari mana” tanya nifa “oo aku dari dunia manusia” jawab liya, “SELAMAT DATANG DI negeri CUP CAKE” “kamu pasti senang kan berada di sini?” tanya nifa kepada liya “yup aku senang berada di sini” ujar liya. “Kenapa kamu bisa tau kalau aku ingin ke sini” tanya liya pada nifa, “aku tau setiap keinginan manusia baik di bumi termasuk keinginanmu” jawab nifa “Oooo…” “baiklah aku akan membawamu keliling negeri ini”
“Ting-ting” suara lonceng yang ada di tangan liya, lalu dateng sebuah kue cup cake yang besar menghampiri mereka “ayo masuk” ajak nifa sambil berjalan menuju kue itu… liya tidak lama berfikir lagi .. liya langsung masuk ke dalam kue itu, tak sepintas di pikiran lia bahwa dalam kue itu banyak sekali foto foto dan kue cup cake di sana, dan ada sebuah robot yang menghampiri liya untuk menawari minuman dan cap cake yang masih hangat “terimakasih” ucap liya.
Setelah semua habis kue besar tadi terbang dan membawa nifa dan liya jalan jalan, tidak ada satu menit liya dan nifa sampai di sebuah tempat yang wangi sekali “terimakasih atas tumpangannya” kata liya dan nifa, kue itu langsung pergi Liya yang sedang melihat lihat tempat itu dipanggil nifa “liya-liya kemari” panggil nifa “iyaaaa” kata liya, sambil bertanya tanya dalam hati “tempat apa ini?”, “baiklah kuperkenalkan, ini adalah tempat kolam coklat dan susu” ujar nifa “wow… keren banget, rasanya aku ingin masuk ke dalam kolam itu” kata liya “baiklah-baiklah silahkan aku kasih waktu kamu selama satu detik untuk di dalam kolam itu…” kata nifa “wah makasih ya” hanya saja terpikir di benak liya kok hanya satu detik itu kan waktu yang singakat…
Sudah satu detik liya di kolam coklat sekarang liya naik dan menemui nifa… “nifa aku sudah satu detik sekarang aku akan masuk ke dalam kolam susu” kata liya “baiklah baiklah” kata liya, “hanya 1 detik ya” “oke…”
1 detik kemudian liya langsung naik “baiklah aku sudah selesai sekarang kamu mau ajak aku kemana lagi” kata liya “maaf liya ini sudah malam kalau di duniamu sebaiknya kamu segera mencari jalan keluar dari sini dan pulanglah pasti bundamu sudah mencari” kata nifa dengan nada khawatir.. “baiklah tapi sebenarnya aku masih ingin di sini, tapi ya mau gimana lagi kalo memang kita harus berpisah” ujar liya “hm… iya besok kamu ke tempat tadi lagi dan kamu buka saja kotak itu nanti aku akan menjemputmu di sana” kata nifa “baiklah aku akan pergi, terimakasih nifa sudah mau mengajakku mengelilingi negeri ini, sampai bertemu besok lagi” sambil mengucapkan kalimat demi kalimat liya pun tak sadar bahwa ada air mata yang jatuh ke pipi “iya, sama sama” kata nifa “hati-hati ya di jalan” sambil menangis bersedih liya pun menemukan jalan keluarnya…
Setelah sampai rumah liya langsung mangambil kotak itu dan menyimpannya di lemari… “liya… liya” suara bundanya lia yang memanggil lia, tanda kasih sayang seorang ibu kepada anaknya… “dari mana saja kamu nak?” tanya bundanya liya pada liya “maaf ya bun aku belum izin tadi aku abis dari tempatnya teman lalu ketiduran jadi pulangnya sampai malam deh maaf bu” kata lia pada bundanya “iya gakpapa, hanya bunada khawatir aja sama kamu”.