Hari ini hari Minggu, hari dimana aku biasa tidur tiduran. Akan tetapi, aku terbangun dari tempat tidurku. “Kringgg… Kringgg… Kringgg” bunyi alarm akhirnya membangukanku dari tidurku. Aku pun terbangun dan langsung mengolet dengan mulut terbuka. Masih belum puas tidur rasanya. Tetapi, adik mengetuk pintu dan berusaha membangunkanku lagi. “Kak, ayo!, jadi pergi piknik nggak sih?” tanya Remon dengan membentakku. “Jadi to, Mon!, tunggu dulu tapi. Kakak mau cuci muka dulu, habis itu mandi.” Jawabku dengan santai. Setelah itu, aku mengambil pakaian dan langsung mandi.
“Mamah, kakak malah barusan mandi loh!, udah nggak sabar nih, Mah!” rengek adik dengan tatapan marah. “Adik kan belum mandi toh?” “Pokoknya mau pergi sekarang!” rengek adik yang semakin keras suaranya.
Tak lama kemudian, kakak keluar dari kamar mandi dan langsung pergi ke kamar untuk berpakaian. “Tuh, Mon!, kakak dah selesai mandi. Sana mandi dulu!, kalau kamu nggak mandi, nanti bau loh!, nanti setelah adik mandi dan ganti baju, nanti bawa barang adik sama kakak ya… untuk dibawa piknik” bujuk ibu dengan sedikit tersenyum. “Ya udah deh, Bu!” akhirnya Remon mau mandi juga.
“Ok!, semua sudah siap atau belum?” tanya ayah dengan senangnya. “Ini sudah jam 8 pagi, nanti keburu macet loh jalannya!” bujuk ayah dengan sedikit serius. “Baik, Pah!, ini Remon sama kakak sudah siap!” teriak Remon dengan semangat untuk pergi piknik. Akhirnya semua sudah siap dan langsung naik mobil.
Setelah sampai di pantai Poly di daerah Parcidas, mereka pun turun dari mobil dan membawa barang mereka yang akan dipakai saat bermain di pantai nanti. “Ye…!, akhirnya bisa ke pantai lagi!” seru Remon dengan gembira. Setelah itu, mereka berjalan dari parkiran menuju pantai.
Tak lama kemudian, mereka akhirnya sampai di pantai dengan pemandangan sunrise yang indah dan pasir putih yang halus mereka injak saat ini. Banyak orang yang berlibur pada hari itu juga, sehingga pantai tersebut ramai dan meneyenangkan.
“Ayo kita gelar karpet dan tancapkan payungnya ke pasir!” ajak nenek sambil memegang tongkat yang dibawanya. “Baik, Bu” jawab ayah. Akhirnya, mereka menggelar karpet serta mengeluarkan makanan dan minuman yang mereka bawa dari rumah.
Terik matahari yang sudah semakin memanasakan suasana, mereka pun sudah mulai lapar. “Aduh, Ci!, perut mamah bunyi, Nih!, ini uangnya, tolong pesankan es kelapa dan ikan bakar ya…”. “Ya, Mah!” jawab Ritchie. Akhirnya, Remon mengantar Ritchie memesan ikan bakar dan es kelapa di sebuah rumah makan dekat pantai tersebut.
“Silahkan… ini ikan bakarnya… dan ini es kelapanya. Selamat menikmati!” suguh pelayan pria tersebut dengan ramah. “Terima kasih” jawab ibu dan bibi dengan hangat kepada pelayanan tersebut. Aroma yang harum dan hangat menggugah selera, makanan siap saji sekarang di depan mata mereka, akhirnya mereka menyatpnya dengan senang. Tak lupa dengan segarnya es kelapa yang berada di samping mereka.
Lalu, setelah mereka kenyang, mereka sekarang bebas mau ngapain aja di pantai. Remon, Ritchie, paman dan ayah, berenang di tepian pantai. Sedangkan ibu dan bibi, berjalan jalan di tepian pantai sambil memotret motret pemandangan dengan hp dan kamera. Tidak dengan nenek dan kakek. Mereka berdua hanya menikmati dan melihat pemandangan di sekitar mereka.
Senja pun tiba, langit sunset yang indah pun muncul. Mereka pun menghentikan aktivitas bermain di pantai, lalu mereka membereskan barang barang mereka dan membuang sampah yang ada di sekitar mereka. “Baiklah, ayo kita pulang anak anak. Ini sudah sore, besok kan kalian sekolah to?” ajak ibu pulang dengan sedikit kesal. “Iya, Mah” jawab mereka berdua.
Akhirnya pun mereka membawa barang mereka masing masing dan menaruhnya di bagasi. “Sunggu lelah kita ya, hari ini?” keluh bibi saat dalam perjalanan pulang. Tidak hanya itu, perasaan mereka hari ini bahagia, menyenangkan, dan memuaskan. Bahkan, sampai rumah pun Ritchie tak lupa upload foto kebersamaan keluarga mereka di medsos.