Ada satu keluarga yang hidup rukun, ada Ayah, ibu dan ketiga anaknya. Ketiga anak itu terdiri dari Dania anak sulung berusia 25 tahun, ada Fauzi anak kedua berusia 18 tahun, dan ada Aira anak bontot berusia 15 tahun.
Di pagi hari mereka sedang sarapan, kecuali ibunya sedang sakit parah dan hanya terbaring di kamarnya. “Ayah, apakah kondisi ibu sudah membaik?” kata fauzi “Untuk sekarang kondisi Ibu kalian belum membaik” ujar Ayah sambil menundukan kepalanya “Ibu sih ngapain coba mesti jualan kemaren jadinya kondisi ibu ngedrop lagi” Ujar Aira “Enggak boleh ngomong gitu Aira gak baik” kata Dania. Memang Aira anaknya ceplas ceplos dan kurang sopan beda dengan kedua kakaknya yang baik.
Saat di sekolah Aira sedang duduk di kantin bersama teman-temannya, mereka berphoto-photo karena punya Hp baru. Dan Aira ingin seperti teman-temannya mempunyai Hp baru.
Saat pulang sekolah Aira langsung meminta kepada Ayahnya untuk dibelikan Hp baru sama seperti teman-temannya. “Ayah Aira pengen Hp baru” “Buat apa Nak? kan Hp kamu masih bagus” “Iya, tapi teman-teman Aira Hp nya baru-baru” “Ayah lagi gak punya Uang dek” kata Dania “Iya nak Uangnya Ayah pake buat berobat ibu kamu” “Mama sih pake sakit segala jadi aku gak bisa beli Hp baru”. Di saat itu Aira langsung pergi ke kamarnya dan menangis kencang.
Tiba-tiba Ibunya menghampiri Aira ke kamarnya. “Sayang… maafin mama ya, karena mama kamu gak bisa beli Hp baru” “Hahh? Minta maaf?” “Cukup dengan minta maaf mama bilang” Tambah Aira dengan nada tegas “Iya nak mesti gimana lagi Ayah kamu belum punya uang buat beli Hp baru” “Udah lah ma aku pusing mending mama keluar aja dari kamar aku” Lagi-lagi Aira membentak mamanya yang sedang sakit.
Beberapa hari kemudian sakit mamanya Aira tambah parah malah harus dibawa ke Rumah Sakit. Ayahnya Kebingungan harus mencari dana kemana untuk membawa istrinya ke Rumah Sakit. Tambah-tambah Aira yang selalu merengek ingin dibelikan Hp baru, itu membuat Ayah Aira kebingungan.
Pada akhirnya Ibu Aira hanya meminta sang suami untuk mencari uang buat membelikan Hp baru buat Aira. Akhirnya Ayah Aira berhasil mendapatkan dan membelikan Aira Hp baru.
Tiga hari kemudian, ibu Aira sedang menyapu lantai luar rumahnya, tiba-tiba pingsan dan saat itu pula ibu Aira meninggal dunia. Sontak keluarga terkejut dan menangis, Aira pun merasa menyesal karena sudah durhaka kepada Ibunya.
Kini Aira berubah menjadi anak yang pendiam dan lebih parah lagi Aira tidak mau bersosialisasi dan hanya mengurung diri di kamar karena menyesal. Karena penyesalan yang dialami Aira, sampai-sampai dia memutuskan untuk berhenti sekolah.