Pagi itu aku berangkat ke sekolah. Masih dengan pikiran yang kacau. “Duh, udah mau ujian aja nih, aku belum siapp!!,” gumamku. Oh ya aku kelas VI SD. Sebentar lagi akan ujian. Aku akan merindukan sahabatku. Aku bernama Gebby dan sahabatku bernama Mindy. Kami sangat dekat dari kelas 3 SD-6 SD. Mindy orangnya baik, perhatian dan juga selalu membela aku.
Perasaanku benar-benar terpukul. Sebentar lagi aku harus berpisah dengan sahabatku. Kami beda sekolah. Aku tidak ingin ini semua terjadi. Tapi apa daya, keputusan orangtuaku sudah bulat. Aku disekolahkan di SMPN 2 dan Mindy bersekolah di SMPN 1.
Aku pun tidak pernah alpa sekolah. Aku ingin menghabiskan waktuku dengan Mindy sebelum perpisahan sekolah. Kami selalu bersama. Belajar, bermain, ke kantin sekolah, bahkan ke toilet pun kami berdua. Sampai akhirnya tiba waktu ujian. Aku sudah bersiap. Dengan bekal doa dan belajar, aku memasuki ruangan ujian. Aku di ruangan I dan Mindy di ruangan IV. Aku mengikuti proses ujian dengan baik.
Di hari perpisahan, aku menunggu Mindy karena aku tiba duluan di sekolah. 2 jam kemudian, Mindy datang. Dia berpakaian rapi dan cantik. Aku sangat senang melihatnya. Kami pun menjalani acara perpisahan. Aku menangis, aku memeluknya, aku rindu, aku akan sangat merindukannya. Dia pun merasakan hal yang sama. Perpisahan yang sangat pahit. Aku harus berpisah dengan sahabatku. Dia pun segera pulang ke rumah duluan dengan alasan keluarganya akan berangkat ke luar kota.
Semuanya berakhir. Namun aku tak pernah membuang semua kenanganku bersamanya. Foto, kartu ucapan ulang tahun, kartu ucapan tahun baru. Semua yang ia berikan tak pernah aku buang. “Aku merindukanmu Mindy. Kapan kita bertemu?” gumamku saat mencari semua kenangan kami berdua.
Setiap kali aku lewat depan rumahnya aku ingin bertemu dia. Tapi sudah 3 tahun aku tak pernah melihat kehadirannya. Aku rindu padanya. “Oh Tuhan, pertemukannya aku dengan dirinya,” doaku setiap malam.