Saya pernah membayangkan bahwa saya adalah seorang gadis seperti permen, tapi saya tidak tahu apakah ini saya atau bukan, setiap orang punya pilihan sendiri. Saya Sandy, saya punya 1 teman perempuan bernama Landy, saya punya teman banyak, salah satunya landy.
Suatu hari di sekolah memperingati hari yang manis hampir semuanya membawa manisan seperti permen dan coklat, masing-masing membawa sekeranjang makanan.
Ciki, teman sekelasku, ia membawa sekotak permen, semuanya tergila-gila oleh ciki, semuanya mendekatinya dan berpura-pura baik di depannya.
Aku dan landy lalu meninggalkan tempat itu dan segera ke meja kelas, tak menduga meja sandy penuh dengan permen, permen itu membanjiri meja sandy, landy lalu berlari kemeja sandy, sandy lalu berlari ke mejanya juga. “ini sungguh-sungguh permen” ucap landy sambil memakan permen itu.
Sandy lalu bingung siapa yang memberikan permen itu, landy lalu meminta setengah dari permen itu. Sandy mengizinkannya, lalu sandy melihat sebuah kertas yang dilipat. “Kamu adalah gadis semanis permen” Tulisan kertas yang dibaca sandy. Dalam hati sandy langsung terkejut, “siapa?, aku?, ini sungguh yah atau aku lagi masuk alam mimpi?” Ucapnya dalam hati. Siapakah yang memberikan permen itu?.
Sandy sangat penasaran siapa yang memberikan permen sebanyak itu. Sandy lalu memasukkan permen itu ke keranjangnya dan segera pulang.
Di perjalanan ia bertemu sejumlah adik yang kecil darinya, ia memberikan permen itu ke mereka. “Ini untuk kalian ya berbagilah” Perintah Sandy. “Terimakasih untuk permennya kak sandy” Ucap ruyi salah satu anak diantara mereka. “Hah!” Ucap Sandy tekejut. “Uuuppsss” Ucap ruyi menutup mulutnya. Sandy terkejut mengapa ia mengetahui namanya padahal ia tak mengenal anak-anak itu.
Tiba-tiba seseorang dari belakang menutup mata sandy. Anak-anak menutup mulut dan tertawa kecil. “Lepaskan aku iiih, brengsek” Teriak sandy sambil mencoba melepaskan tangan yang menutup matanya. Orang itu lalu melepaskan matanya. Ia lalu berbalik dan melihat siapa orang itu. “Megan!” Ucap sandy sedikit emosi. “Halo sandy apa kau masih marah padaku?” Tanya megan membawa sebuah kertas. Sandy lalu pergi meninggalkan megan. Tetapi megan menarik tangannya. “Bisakah kamu melepaskan tanganmu, sakit tau hish” Printah sandy.
Salah satu anak lalu berkata “kami akan kembali, mana janjimu kakak?, bukankah kau akan memberikan kami permen!?” Ucap anak itu. Sandy lalu mencurigai megan. Seketika sandy menambah permen itu ke anak-anak itu. Anak-anak lalu berterima kasih dan segera pergi.
Sandy menarik tangan megan dengan kuat dan membawanya ke pepohonan yang teduh. Disana Sandy dan Megan bertanya-tanya. Megan adalah orang yang ramah, baik, dan terkadang membuat orang emosi. Megan lalu berkata “ka… kaa… kamu” Ucap Megan ragu-ragu. “Kenapa gan?, kok omong nya gitu?” Tanya Sandy. “Kamu gadis paling manis seperti permen, aa aku pergi da!” Ucap Megan dengan cepat dan langsung berlari meninggalkan Sandy. Sandy lalu tersenyum dan berjalan pulang.
Untuk pertama kali Sandy mendapatkan keinginannya yaitu gadis paling manis seperti permen.