Perkenalkan namaku Disca avganista. Aku punya seorang teman namanya Zia. Dia berambut panjang, bermuka pucat, bertopi putih dan jarang bicara. Aku juga punya sahabat namanya Marsyanda tapi aku lebih sering bersama zia, bahkan zia sering bermain boneka denganku.
Suatu hari aku ingin memperkenalkan Zia pada Marsyanda. “Marsyanda perkenalkan ini zia” Kataku sambil menunjuk Zia “Disitu gak ada orang disca” Kata Marsyanda “Hanya orang tertentu yang bisa melihatku” Kata zia “Ohh begitu” Kataku “Aku pulang dulu” Kata Marsyanda
“Zia bagaimana bisa begitu?” Kataku “Aku tak kasat mata, aku sudah tiada di dunia ini namun jiwaku tak kunjung tenang” Kata zia “Ohh begitu” Kataku
“Apakah kamu akan tetap berteman denganku?” Tanya Zia “Tentu saja zia tenanglah jangan khawatir” Kataku “Terimakasih walaupun aku tak kasat mata kamu mau berteman denganku” Kata Zia “Sama-sama” Kataku
Sejak saat itu aku sangat menyayangi zia. Kita selalu bersama selamanya.