DAAR!! Sebuah bola api menuju ke seorang anak lelaki yang sedang berlari sambil gemetar dan kecapekan hingga seperti ingin terjatuh-jatuh berusaha menghindari bola api tersebut. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menariknya untuk bersembunyi di balik pohon dan akhirnya nampaklah seorang anak perempuan yang menarik tangannya. Mengetahui ada orang lain yang berada di hutan itu bersamanya anak lelaki itu merasa heran dan bertanya “Ka…mu si…a..pa.. Hah?”. anak perempuan itu menjawab “Ssst, diam minster api itu menuju ke sini!”.
“Hah… Ca…pe…knya.” Kata anak lelaki itu. “Ya iyalah capek, bego. Emang ada lari sejauh itu gak capek, tapi udahlah kamu kan berhak bicara.” kata anak perempuan itu, memang anak perempuan itu kasar dan galak serta sikap yang dingin atau cuek terhadap orang lain.
“Oh iya kamu tadi keren banget, bisa memanjat pohon dengan cepat lalu menyiram monster api itu!” Kata anak lelaki itu dengan wajah berseri dan kagum. “Namamu siapa? tanya anak perempuan itu dengan nada datar. “Oh ya, namaku Zion lafarte. Kalau kamu?” jawab anak laki-laki itu. “Namaku Misaki Zawa. Bagaimana kamu bisa sampai ke sini?” Jawab anak perempuan itu. “Saat aku sedang menyiram tanamanku di taman yang ada di belakang rumah, aku mendengar suara dentuman dan keluar asap. Aku khawatir dan segera berlari untuk mengecek apa yang terjadi dan tiba-tiba monster api itu langsung mengejar.” Jelas Zion panjang lebar. Misaki memegang keningnya dan berkata dengan suara kecil “Dasar orang bodoh!”. “Aku pasti harus menghadapi monster itu lagi untuk pulang. Betul kan?” Kata Zion pada Misaki. “Hmm..” jawab Misaki singkat.
Akhirnya setelah pertempuran sengit di antara Zion dan monster api itu yang disebabkan kemenangan yang diperoleh Zion karena kecerdasannya dalam membuat jebakan kokoh dari bahan alam, Zion bisa pulang ke rumahnya dan Misaki pergi pulang ke dalam hutan menemui keluarganya. Mungkin suatu hari mereka akan bertemu lagi.