Sebagai seorang Ibu sudah semestinya menjadi guru untuk anak-anaknya. Sama halnya denganku. Hari ini aku ingin mengajarkan doa pada anak sulungku, doa harian. Harapannya agar kelak ia tahu bahwa dalam setiap kegiatan ada doa yang harus diselipkan.
Hari ini, setelah bermain, aku sengaja memutarkan video anak yang di dalamnya adalah cerita sehari-hari untuk mengajarkan berdoa, mulai doa tidur, setelah bangun tidur, doa makan dan sesudah, doa masuk ke kamar mandi dan keluar kamar mandi dan lain-lain.
Sontak ia terus berdiri dari tempat duduknya dan menanyakan video tersebut. “Bu.. itu apa? Nyanyi.. nyanyi..?” “bukan.., ini bacaan doa nak..” jawabku “mau lah.. mau” lanjut Ita “ya sudah, dan aku pun memberinya”
Tanpa kusadari beberapa kali kuputarkan video itu, dia hafal dengan sendirinya. Dan pada suatu malam menjelang tidùr “Bu.. kalau mau tidur jangan lupa baca doa ya bu” ia mencoba mengingatkanku “iya, benar. Kamu memang sudah hafal doa mau tidur” “sudah”, jawab anak yang masih 3 tahun ini “wahhhh coba ibu mau dengar”
Dan ia pun membacakannya “Allahumma bismika ahya wa amut” beserta artinya. “Senang sekali mendengarnya ibu nak. Nah.. sekarang kita tidur ya”
Setiap hari doa itu pun selalu diulang-ulangnya, walaupun ia sedang bermain. Keesokan hari ia pun mencoba mengikuti doa mau makan. “allahumma bariklana fima rozaktana waqina azabannar” untuk yang ini ia masih terbata dan sering terlupa ‘allahumma’. dan setelah itu kalau mau makan ia mengingatkan doa dan ia pun membacanya. Dilanjutkan dengan doa yang lain.