Namaku adalah Nanda aku bersekolah di Academy World Of Star, memang agak alay nama sekolahku dan aku kelas 1 SMP ruang A+ [V.I.P.], aku mempunyai saudara dari tanteku, dia umurnya sama denganku namanya Vivian dan sekolahnya pun sama denganku, dia jauh berbeda denganku dia pintar, kaya, cantik, lucu, baik, ramah atau bisa disebut sempurna, dia memiliki 1 kakak laki laki namanya kevin.
Aku sering dibandingakan dengan Vivian oleh mamaku karena seluruh keturunan dari ayahku maupun ibuku sangat pintar sedangakan aku biasa biasa saja, saat aku mau masuk sekolah bersama Vivian masuk ke kelas V.I.P saat berkenalan mereka hanya memperhatikan Vivian sedangakan aku hanya dilirik sementara, aku iri sekali, tanpa diketahui oleh Vivian sebenarnya aku sering dibully oleh teman sekelasku, tapi aku tak pernah bilang ke Vivian.
Waktu itu pernah ada yang namanya Naura dia selalu memfitnah Vivian bahkan dia sampai bilang bahwa Vivian curang dalam setiap pelajaran, lalu teman temanku tidak percaya dan Vivian mendengar itu dia hanya berkata sambil tersenyum “sudah biarkan saja dia, pasti tuhan juga akan membantu orang yang difitnah kok” dan benar saja bahwa Vivian tidak curang dan Naura pun sering diejek sampai akhirnya dia keluar dari sekolah.
Lalu pernah ada yang namanya Bunga dia perempuan yang sangat baik sampai aku ingin berteman dengan dia, tapi dia hanya mendekatiku demi berteman dengan Vivian, sampai sampai aku berkata pada Vivian “Vivian hidup kamu sempurna banget sih! gara gara kamu aku gak bisa berteman dengan Bunga” lalu Vivian berkata “malah aku ingin menjadi dirimu” dan aku malah merasa aneh karena hidupku kan tidak sempurna.
Keesokan harinya aku ingin bermain ke rumah Vivian, tapi aku menemukan surat tergeletak di lantai dan aku pun membacanya “halo Nanda aku akan pergi yang jauh ya sampai sampai mungkin aku tidak akan pernah kembali”, lalu tanpa memikirkan isi surat itu aku pun bergegas ke rumah Vivian, tapi waktu aku ingin pamit ke rumah Vivian ibuku melarangku dan mengajak diriku ke rumah sakit.
Sesampainya disana aku bertemu tante Diana ibunya Vivian, dia menangis sambil berkata “Vi Vivian se sekarat” dan aku pun kaget, lalu kami masuk ke ruangan Vivian no. 34 lantai 2 (V.I.P.) disana ada Vivian yang sedang sekarat, lalu dia terbangun dan berkata sambil tersenyum “sampai jumpa” tiba tiba kulihat dia menutup matanya sambil memberi sebuah surat dan kulihat garis detak jantung Vivian lurus dan aku pun terkejut sambil menitikkan air mata sampai sampai tante Diana pingsan.
Kubaca isi surat tersebut sambil menangis “halo Nanda, aku pergi ya, jangan menangis karena aku akan selalu di sampingmu menemanimu dalam kesedihan, ikut bahagia saat kau bahagia dan maaf aku tidak pernah memberitahu bahwa aku memiliki penyakit jantung karena aku ingin selalu melihatmu tersenyum, karena kau sangat cantik bila tersenyum dan aku tidak mau kamu tidak tersenyum saat aku pergi, aku sedih bila kau menangis tapi apa boleh buat mungkin tuhan ingin mengambilku, tapi kau harus tetap kuat ya menjalani hidupmu tanpa aku” lalu aku pun menangis, sangat deras sekali air mataku, ternyata dia selalu bilang bahwa dia ingin menjadi diriku karena dia tidak ingin memiliki penyakitnya dan dia selalu tersenyum menghadapi penyakitnya, lalu aku menyalahkan diriku karena sangat lemah menghadapi hidup ini, aku selalu menyalahkan tuhan tapi Vivian tidak pernah menyalahkan siapa pun, dia hanya tersenyum seperti malaikat kecil dan dia kuat menghadapi semuanya, ya dia adalah My Inspiration.