Hari ini pikiranku jenuh. Terbayang bayang perkataan Morie tadi pagi. “ahhahahaha… Tas apaan tuh? Jelek!” “hiks.. Hiks!” aku memilih diam supaya tidak diganggu.
Ugh…! Aku sungguh kesaaaal..! Kucurahkan isi hatiku ke sebuah diary yang merupakan satu-satunya teman.
Dear diary… Morie menginjak nginjak tasku! Aku dendam padanya…! Pokoknya! Aku kesal! Kesal!
Sashalia putri I love my diary
Keesokan harinya… “hai!!! Selamat pagi…” sapaku pada seluruh penghuni kelas. Hening.. Tak ada jawaban. Apa mereka dihasut morie dan genknya?. Ugh… Kesalnya!
Pulang sekolah segera kucurahkan isi hatiku pada Diary.
Dear Diary… Aku sunggyh kesal pada Morie. Dia menghasut teman teman kelasku untuk menjauhiku.
Sashalia putri I love you diary
Suatu ketika…
“ahahaha! Lihat sepatumu dulu sebelum sekolah! Jelek Sekali!” ucap Sisil, teman genk Morie. Aku mendiami mereka yang membenciku. “hei! Stoop! Jangan mengatainya!” ucap seseorang. Siapa itu?. Oh… Ternyata itu Feryana. Dia dari kelas V A sementara aku kelas V B. “apa apaan kamu?” bentak Morie. Terjadi adu mulut antara Feryana dan Morie. Aku memilih diam.
“t.. Terimakasih Feryana… Kau sungguh baik!” ucapku. Mulai sekarang aku punya 2 sahabat My Diary dan Feryana.
Dear diary.. Aku sekarang punya 2 sahabat yaitu kamu dan Feryana. Aku menyayangi kalian semua!
I miss you friend