Jack si dektetif mondar-mandir di ruangannya, sementara fico rekannya heran terhadap jack. Jack bingung tentang kasus pembunuhan ini, ia tak pernah sebingung ini untuk mencari tahu. Baginya ini rumit sekali mencari kasus pembunuhan liona sebulan lalu.
“Jack!” Suara leon rekannya jack memanggil. “Oh leon kenapa?” Tanya jack, “jack aku ada sesuatu”, leon menunjukan foto kepada jack. “Ini bukanya gelang trisa?” Tanya jack, leon mangangguk berarti “Ya” “astaga! Kita punya saksi mungkin trisa tahu”, teriak jack riang.
Jack datang ke rumah trisa yang megah. Ting – tong “Oh ya ada apa?” Tanya trisa. “Eh apa anda tahu kasus pembunuhan liona?” tanya jack, trisa tersentak kaget lalu menutup pintu rumah, jack kaget lalu pergi dengan lesu.
“Jack kau ada saksinya?” Tanya leon. “Uh dia malah nutup pintunya dengan keras gak ada sopan santun aja”, jawab jack kesal. “Ya udah kita pulang besok baru cari tahu lagi”, kata leon.
—
Jack terlempar ke lantai dengan kuat, jack yang malang itu pingsan sekejap, sementara laki laki bertubuh besar tertawa senang dengan keadaan jack itu.
Jack terbangun dari pingsannya, ia merasakan sakit luar biasa di perutnya, dilihat perutnya tertusuk pisau barusan. “Siapa kau? Mau apa bunuh aku?” Tanya jack. “Kau akan ngasih tahu kalau yang bunuh trisa dan aku” jawab si badan besar. Tak disangka leon dan beberapa polisi, tapi jack sudah pergi selamanya, dan trisa sama si badan besar ditangkap, kasus ini selesai.
Selesai