Nama gua fajar septiana nur, saya duduk di kelas 1A, saya sekolah di SDN sindang barang 1 dan tepat saya di tempat ibu saya bekerja sebagai guru SD. Saya membayangkan perasaan diawal saat saya masuk sekolah SD itu sangat menyenangkan mempunyai teman banyak, sahabat, bisa bermain dengan teman-teman baru dan saya tidak sabar untuk merasakan hal seperti itu.
Kemudian hari saya daftar sekolah SD bersama mama saya. Diawal masuk sekolah saya sangat asing melihat orang-orang disekeliling saya. Saya melihat banyak anak-anak yang diantar dengan orangtuanya sedangkan saya ditinggal karena mama saya sedang mengajar di kelas lain sedangkan ayah saya sibuk dengan pekerjaannya. Saya pun di kelas hanya diam dan melamun saya masih kaku dengan sauasana seperti ini, ya saya pikir mungkin ini cuman awal kedepannya saya pasti terbiasa.
Dan saat awal masuk sekolah semua murid-murid dipanggil oleh guru yang berada di kelas saya untuk memperkenalkan diri dan maju satu persatu untuk memperkenalkan diri. Disaat nama saya dipanggil kenapa perasaan saya gemetar dan grogi, sayapun memperkenalkan diri saya dan saat saya sudah beres memperkenalkan diri saya guru itu menanyakan, “fajar kamu tuh anak guru yah?” kata guru, fajar pun menjawab dengan menganggukan kepalanya, karena semua murid dan orangtua murid melihat saya dan saya pun merasa malu, karena saya dilihat oleh semua orangtua murid saat mengetahui bahwa saya anaknya guru dan semua orangtua murid berpikir kalau itu bakal jadi saingan anak-anaknya.
Kemudian saya duduk kembali dan ada seorang murid menghampiri saya dan diapun memperkenalkan dirinya kepada saya, teman sekelas “Hai jar aku Rengga” sambil mengulurkan tangannya. Kata rengga “kamu kenapa jar grogi tadi?” kata fajar “engga reng engga apaapa kok”. Dan beberapa hari lalu aku sudah mempunyai banyak teman ternyata yang dipikirkan aku dulu ini sangat menyenangkan bersekolah.
Dan waktupun tidak terasa akupun sudah duduk di kelas 4A. kemudian di kelas 4 ini pun sudah terasa berbeda dibadingkan kelas 1, 2 dan 3. Di kelas 4 ini sangat serius mengenai pembelejaran. Saya pikir bersekolah sangat menyenangkan, Ternayata tidak, ini sangat membosankan. Hanya di kelas 1, 2 dan 3 yang saya sukai kenapa kesini-sini tidak menyenang, Ini sangat membosankan dan saya hanya bermain, bercanda dengan teman sebangku saya yaitu aldi. Sedangkan murid yang lainnya sangat fokus disaat guru menerangkan pembelajaran, termasuk rengga dia sangat fokus memperhatikan guru tersebut.
Beberapa minggu kemudian guru mengumumkan Ulangan kenaikan kelas untuk 1 minggu kedapan akan dilaksanakan sayapun sangat santai dan tidak mempedulikannya soal ujiannya, saya hanya asik bermain dan bercanda bersama aldi.
Dan suatu hari sebelum ujian rengga bertanya kepada saya, “Jar kamu engga takut nilai ujian kamu kecil? kalau kamu becanda kaya gini terus nilai kamu ntar gimana kalau kecil jar dan kamu bisa tidak naik kelas”, fajar pun menghiraukan saat rengga menanyakan hal seperti itu.
Seminggu kemudian saat UKK (Ujian kenaikan kelas) murid-murid yang lain sangat fokus mempekerjakan soal-soal ujiannya sedangkan fajar dan aldi bingung mengisi lembar jawabannya, dan bell pun berbunyi dan saat itu semua murid mengumpulkan lembar jawabannya sedangkan fajar dan aldi ini tergesa-gesa akhirnya pun fajar dan aldi ini mengisi lembar jawabnya dengan asal. Seminggu ujian fajar dan aldi hanya mengisi jawaban dengan asal.
Sebulan pun berlalu dan kemudian semua murid diliburkan di sekolah SD sindang barang 1, karena ada cara rapat guru untuk membahasa soal ulangan kenaikan kelas dan semua gurupun membahas muridnya dari kelas 1-5, bahwa ada beberapa murid yang bermasalah karena nilainya selalu jelek, disaat rapat guru membicarkan saya dan aldi bahwa nilai mereka berdua sangatlah jelek mungkin pantas untuk tidak naik kelas, dan mama fajar pun sangat malu di ruangan rapat guru karena nilai anaknya sangat kecil. Semua guru membahasa fajar untuk naik kelas atau tidak. Dan rapat guru ditundan akan terlanjut keesokan harinya.
Kemudian mama fajar pun pulang dan sampai ke rumah dan memarahi fajar karena nilai ujian yang sangat kecil dan bisa tidak naik kelas. Dan fajar hanya diam dan merasa takut. mama fajar kata “fajar, mama jujur malu tadi di ruangan rapat membecirakan tentang kamu soal nilai kamu yang kecil”, fajar diem dan merenungkan perbuatannya karena hanya bercanda-canda saja disaat guru menjelaskan.
Dan keesokan harinya pun melanjutkan rapat tersebut dengan guru-guru lain. Dan menyatakan bahwa aldi lah yang tidak naik kelas ke kelas 5. karena fajar telah dibantu oleh mamanya tersebut. Sesudah rapat guru, mengundang orangtua murid untuk hadir ke sekolahan anak-anaknya untuk membagikan nilai ujian murid-murid dan pengumuman kenaikan kelas maupun peringkat kelas.
Kemudian guru memberikan hasil ujiannya dan peringkat kelas bahwa rengga lah yang memperingkat 1 juara kelas sedangkan fajar peringkat terakhir dan 1 murid tidak naik kelas yaitu aldy. Fajar merasa malu dan iri melihat teman sebangkunya dulu yang berhasil meraih peringkat juara 1 sedangkan teman sebangkunya yang sekarang tidak naik kelas, dan fajar pun dilihat oleh semua teman-teman kelasnya, dan suatu hari ada seorang teman perempuan fajar yang bernama aprianti, fajar pun disindir dengan berkata “duhhhhh jar elu anak guru kok bodoh ya?”. dan akhirnya fajar merasa malu, apa ini? yang mama katakan soal malu di depan guru-guru lain. Dan fajar pun merasa bersedih karena mengecewakan mamanya sendiri.
Beberapa hari kemudian fajar pun dibully oleh teman-temannya karena nilainya sangat kecil semua teman banyak yang mejauhi fajar, dan rengga pun datang menghampirinya, fajar merasa gemetar takut dibuly oleh rengga ini karena fajar tidak mendengarkan nasihat dari temannya ini. Akhirinya rengga menghampiri fajar dan fajar meminta maaf kepada rengga, kata rengga “iya jar engga apa apa, yang aku pikirin tau engga apa jar? Kita kesini-sini harus tau tujuan kita buat apa kedepan, kita boleh lah becanda-becanda tapi ada saatnya jar, disaat kita serius yah serius”. Fajar pun tersenyum melihat rengga karena begitu pedulinya rengga ini dengan fajar.
Dan akhirnya fajar naik ke kelas 5 SD dan guru kelas 5 ini adalah mamanya sendiri, fajar akhirnya belajar memutuskan untuk belajar serius karena tidak ingin mepermalukan mamanya lagi. Fajar belajar terus menerus bersama rengga dan disaat beberapa bulan pun berlalu, fajar jadi sangat berkembang nilai-nilainya walaupun nilainya masih dibawah rengga, dan tidak lama kemudian nilai fajar bersaingan, rengga pun sangat bangga bahwa temannya sangat berkembang pesat.
Dan guru di kelas pun mengumumkan beberapa minggu kedapan akan ada ujian kelas. Fajar dan rengga pun melakukan belajar bareng di rumah fajar, dan apabila ada pertanyaan yang sulit fajar dan rengga menanyangkan kepada mama fajar.
Kemudian ujian pun tiba fajar sangat fokus mengerjakan soal tersebut dan teliti tidak ada satu soalpun yang diisi asal oleh fajar, bell pun berbunyi, fajar langsung memberikan lembar jawaban tersebut kepada guru atau mamanya sendiri.
Keesokan harinya mama fajar sangat bangga kepada anaknya bahwa nilai dia sangat bagus. Dan kemudian pengumuman dari hasil ujian sekolah rengga lah yang meraih juara ke-1 kelas sedangkan ke-2 yaitu fajar dan ke-3 yaitu aprianti. Kemudian fajar pun sangat senang begitu juga dengan rengga, sedangkan aprianti ini merasa tidak terima bahwa nilai dibawah fajar. Aprianti langsung menyindir kepada fajar yang sedang bahagia karena nilainya bagus, aprianti berkata “dihhhhh nilai bagus juga karena anak guru!”. Fajar pun langsung berdiam yang tadinya sangat senang jadi merasa lemas karena ada temannya yang tidak suka dengan fajar, rengga pun menghampiri fajar dan berkata “Jar kaya gitu cuekin aja ya jar yang kaya gitu dia sirik karena nilainya dibawah dari kamu jar”, fajar berkata “tapi reng kenapa yang aku lakuin serba salah gini yah? Dulu aja aku diledek karena nilaiku sangat jelek sedangkan sekarang disaat nilai aku bagus masih aja yang salah”, rengga kata “iya artinya kamu banyak yang perhatiin, kamu kan anak guru jadi setiap yang kamu lakuin pasti bakal jadi omongan orang lain, tapi kali ini kamu bener kok jar, kamu bikin mama kamu sendiri bangga soal omongan aprianti jangan kamu dengarkan, ambil baiknya tinggalin yang jeleknya jar”, fajar berkata “reng makasih yah sebelumnya, udah lama juga kita berteman tidak terasa kita udah kelas 5 dan bentar lagi kelas 6 dan kita bakal lulus dan masuk ke SMP, aku janji ren kalau aku bakal serius untuk menata kepribadianku dan bisa becanda kalau ada waktunya”.
Dan beberapa bulan kemudian fajar naik ke kelas 6 dan akhirnya lulus sekolah. Dan menempati SMP Negeri dengan nilai kelulusan yang memuaskan, kedua orangtua fajar sangat bangga karena nilai anaknya. Saya berpisah dengan rengga karena rengga bersekolah di SMP favoritenya yaitu SMP 6 sedangakan fajar di SMP 14.