“Kruyuk… kruyuk” berberapa kali Leona mendengar suara itu tepatnya dari perut sahabat di sampingnya. “Putri lapar ya?” tanya Leona. “Nggak ah!” jawab Putri. “Put, kalau kamu lapar mending Aku anterin ke kantin ya, mumpung hari ini jam kosong mau nggak?” tawar Leona sambil memainkan handphonenya. Kali ini Putri mengganguk setuju karena suara dari perutnya yang lapar tak bisa ditahan lagi.
Di kantin… “Putri, kenapa sih kamu akhir akhir ini nggak pernah ke kantin?” Tanya Leona sambil mengunyah mie ayamnya “Leona, Aku harus menyelesaikan novelku secepatnya!” jawabnya tegas “Iya deh, tapi tetap jaga kesehatan jangan sampai sakit!” kata Leona sok bijak. “Iya bos!” jawabku mantap sambil menyerut Air dingin.
Serelah selesai makan dan minum Aku kembali ke kelas, karena pelajaran selanjutnya adalah IPA. Mr. Bryn memasuki kelas 4A untuk pelajaran IPA, ia termasuk guru yang humoris dan ramah.
“Ting.. tiinngg!” bel berakhirnya pelajaran telah berbunyi, seluruh siswa “High School” berhamburan keluar. “Duh, mana Mama kok belum njemput!” bisikku dalam hati. “Putri.. Aku pulang duluan!” teriak Leona sambil melambaikan tangan ke arah Putri, Putri membalas lambaian tangan Leona dengan tersenyum, betapa bahagianya Putri mempunyai seorang sahabat sebaik Leona.
Tak lama kemudian Putri dijemput oleh Mamanya menggunakan Mobil. “Putri, udah nunggu lama ya?” tanya Mama.
“Enggak kok Ma, eh Mama kenapa lewat sini?” Tanya Putri balik “Mama mau ke mall sebentar!” jawab Mama sambil tersenyum kearahku. “Eumm.. Putri boleh beli juga nggk Ma?” Tanya Putri tiba tiba. Mama hanya memangut mangut tanda setuju.
Sesampai di Mall, Aku memasuki lorong buku buku dan Mama ke lorong baju. Sebenarnya Aku ingin membelikan buku dairy bergambar Hello kitty dan Bolpoin Hello kitty kepada Leola, karena Leona itu penggemar Hello kitty, hampir seluruh kamarnya bergambar Hello kitty. Setelah Putri keluar dari lorong buku buku, tampak Mamanya juga keluar dari lorong baju. Setelah selesai belanja mereka berdua pulang.
Sesampai di rumah.. Putri langsung mandi sore dan sholat ashar lalu melanjutkan membuat novel. “Putri kamu nggak makan dulu?” tanya Mama dari depan kamar Putri. “Nggak Ma, Putri nggak lapar!” jawab Putri dari dalam kamar. Ia bertekad akan menyelesaikan sebuah novel malam ini. satu lagi Putri ingin novel yang ia buat bisa bestseller
Jarum jam menunjukan pukul 10.00, Gadis berkulit putih dan berbulu mata lentik itu tak pernah merasa lelah dan mengeluh dengan apa yang ia kerjakan. Dengan semangat yang tinggi akhirnya novel itu ia kirim, tinggal menunggu hasilnya. Karena matanya yang kusut ingin segera terpejam, akhirnya ia merebahkan badannya ke kasur dan tertidur pulas.
“Kringg…!” jam beker milik Putri berbunyi nyaring. sehingga Putri yang tengah asyik tertidur pulas terganggu dan segera mandi dan menyiapkan buku buku pelajaran.
“Putrii ayo sarapan dulu!” teriak Mama. “Iyaaa!” jawab Putri sambil berlari menuju ruang makan. Tidak seperti biasanya, ia tiba tiba memeluk Mama dan Papanya seolah olah ia tidak ingin pergi. “Putri kamu kenpa?” tanya Papa Putri hanya menggeleng gelangkan kepala. “Putri ayo cepat makan nanti terlambat berangkat sekolah loh!” tegur Kak Pinta saat melihat Putri melamun tak jelas. “Ma, Pa, kak Putri berangkat dulu ya!” Kata Putri lesu. “Lho, makanannya nggak dihabisin?” tanya Papa “Nggak pa, Ma, Kak putri berangkat dulu!” teriak Putri sambil berlari menyambar tas ranselnya. “Deg!” perasaaan Mama tidak karauan, Mama mempunyai firasat buruk tentang semua ini.
Setelah selesai di sekolah kedatangan Putri disambut riang oleh Leona. “Putrii.. selamat ya, novel kamu jadi bestseller lho!” teriak Leona girang. “Emang sudah diterbitkan?” tanya Putri lagi “Iyaa putt!” jawab Leona mantap.
“Trrtrr” Handphone Putri berdering segera ia mengambilnya dari tas ternyata dari pihak penerbit, novel Putri telah menjadi bestsseller. Sungguh bahagianya bukan kepalang mendengar berita tersebut, karena novel yang selama ini ia buat dengan penuh perjuangan akhirnya menjadi bestsseller.
“Terima kasih Ya Allah engkau telah mengabulkan doa hamba” kata Putri dari dalam hati “Ciyee yang novelnya jadi best!” goda Leona. “Apaan sih, btw kamu kok tahu novelku jadi best?” tanya Putri heran. “Rahasia dong!” jawab Leona sambil tertawa terbahak bahak. “Uh Leona gitu main rahasia Rahasian mulu!” degusnya. “Iya, tadi itu viral novel karangan yoona Putri dari High school populer lho, makanya Aku tahu” Terang Leona sambil tersenyum.
“Leona ini ada hadiah khusus untukmu dari Aku!” kata Putri mengeluarkan kotak berwarna pink. Leona yang keheranan tanpa pikir panjang langsung membukanya ternyata berisi dairy dan bolpoin hello kitty yang ia beli kemarin. “Wah, makasih banget ya Put!” seru Leona sambil merangkulku. Aku hanya tersenyum lebar.
Pelajaran pertama Matematika, Mrs. Violet memasuki ruang kelas mereka. dan pelajaran terakhir adalah Bahasa indonesia Mrs. Aneeta guru bahasa indonesia mereka.
Bel tanda pulang berbunyi seperti biasa, anak anak keluar kelas berhamburan. Papa Leona sudah menunggu sejak tadi, tapi Mama belum juga datang.
“Put, Aku pamit dulu ya!” Kata Leona sambil merangkulku. “Iya, Leona jaga kesehatanya Putri nggak ingin Leona sakit asal Leona tahu Leona adalah sahabat terbaik putri, kalau misalkan Putri nggak ada Leona Nggak boleh sedih Nanti Putri ikut sedih.” kata putri sambil terus merangkul Leona seakan tak mau melepaskan Leona “Iya put, Leona janji tapi Putri nggak boleh tinggalin Leona sendiri, Leona sayang putri!” timpal Leona kali ini air mata dari kedua mata gadis keci itu tak bisa dibedung lagi, semuanya hanyut dalam haru biru.
Leona telah lama meninggalkan Putri sendiri karena ia sudah dijemput oleh Papanya, sedangkan Mama belum menjemput Aku, padahal sebentar lagi hujan deras akan datang. “Lebih baik Aku Pulang sendiri daripada harus menunggu dengan kehujanan, lagipula pasti Mama ada urusan penting!” gumam putri sambil berlari.
Jarak rumah dengan sekolahku cukup jauh, Aku mengambil jalan pintas menyeberang jalan raya menuju jalan Koala. tiba tiba kejadian ini begitu cepat, sebuah mobil Sedan berwarna hitam melaju cepat, seorang gadis kecil berbulu mata lentik/Putri yang tak berdosa itu terlempar, darah merah menyala itu terus keluar dari tubuh gadis itu, pemilik mobil Sedan itu terus mengendarai tanpa bertangung jawab atas apa yang telah dilakukan, sungguh manusia tak punya hati nurani. disela sela itu Keinginan Putri telah terkabulkan, tapi entah bagaimana kondisi Putri sekarang dapat diselamatkan ataukah…