Saat istirahat sekolah, nani dan Bella bergegas menuju kantin sekolah. Sesampainya mereka di kantin, segera mereka memesan makanan favorit mereka, nani yang menyukai seafood dia memesan nasi goreng seafood dan es teh manis kesukaannya, sedang Bella memilih Siomay.
Setelah pesanan datang, mereka pun asyik dengan menu makan siang mereka masing masing. Namun sayang, baru beberapa suap nani menikmati nasi gorengnya, ia telah meletakkan kembali sendok dan garpu di atas piringnya.
“Kenapa, Nan? Udah kenyang?” Nani mengangguk. “Hm… Kebiasaan Nani deh,” sahut Bella. Dia tak asing lagi dengan kebiasaan sahabatnya itu. Kemudian lanjutannya, “Eh Nan, tahu nggak? Nasi itu bisa nangis lho, kalo kamu gituin terus.” Nani, saat mendengar ‘nasi menangis’ langsung melotot. “Apa? Nasi menangis? Bercanda kamu, Bel!” “Buat apa juga aku bohong ke kamu, Nan? Lihat aja nanti kalo nggak percaya.”
“Huhuhu… Kenapa kau begitu kejam? Apa salahku padamu hingga kau tega membuangku? Menghambur hamburkanku?.” Nani tersentak. Badannya gemetar. Itu… Itu suara siapa? Dari mana asalnya? Nani memandang ke sekelilingnya. Namun tak dijumpai siapapun.
“Hai manusia! Lihat sekelilingmu! Masih banyak orang yang membutuhkanku. Kalau memang kau tak suka denganku, jangan perlakukanku seperti ini!” “Tidaakk… Stop, stop! Ibu… Aku takuutt…” Nani menjerit-jerit tak karuan. “Kenapa kau takut kepadaku?” “Kau… Kau siapa? Tampakkan wujudmu padaku!” “Hihihi… Aku ada di depanmu, lihatlah!” Nani kaget sekali. Jantungnya hampir copot. Ditepuk tepuk pipinya, berharap ini hanya mimpi. “kau tidak sedang bermimpi, ini nyata”
“Jadi… Jadi benar cerita tentang nasi menangis itu? Ma… maafkanku aku ya, Nasi. Sungguh, aku tak tahu kau akan mendatangiku seperti ini. Aku… aku menyesal sekali. Aku… aku tak mengulangi perbuatanku ini. Tolong maafkan aku!”. “Aku tak percaya kau akan melaksanakan janjimu itu.” “Sungguh, Nasi! Percayalah padaku! Aku benar benar akan melaksanakan janjiku ini padamu.” “Oke. Akan kupegang janjimu itu. Ingat, kalau sampai kau melanggarnya, lihatlah azab tuhanmu yang akan datang kepadamu!” Nani berjanji pada dirinya sendiri, ia tak kan membuang dan menghambur hamburkan nasi lagi.
Ingat ya jangan pernah menghambur hamburkan Nasi, karena masih banyak orang di sana yang membutuhkan makanan!