Akhsanul atau biasa disapa dengan sebutan “Aak” adalah seorang siswa SMPN 03 Balungan, Jember. Ia merupakan siswa yang pendiam, jarang tersenyum, jarang mengerjakan tugas sekolah, kurang disiplin dan menyepelekan tugas sekolahnya.
Suatu hari Aak diberikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) oleh gurunya lewat group kelas di handphonenya. Namun ia tidak mau mengerjakan tugas itu tanpa dibentak terlebih dahulu oleh kedua orangtuanya. Setelah ia dibentak oleh kedua orangtuanya, akhirnya ia mau mengerjakan tugas itu. Disaat Aak mengerjakan tugas itu, bukannya ia mengerjakan akan tetapi ia lebih memilih bermain game.
Keesokan harinya, sinar matahari membangunkan Aak. Aak harus segera mandi & mempersiapkan diri untuk menuju sekolah. Setelah itu, ia bergegas pergi ke sekolah. Sesampainya di sekolah, sekolahnya masih sepi dan hanya sebagian siswa saja yang sudah datang ke sekolah. Padahal jam masuknya pukul 07.30. Kemudian ia menuju ke ruang kelas untuk menaruh tasnya. Setelah menaruh tas, Aak memutuskan untuk di dalam ruang kelas dan tidak keluar ruang kelas karena ia tahu bahwa setelah ini akan memasuki jam pelajaran pertama.
“Kring … Kring… Kring…” Bel masuk kelas telah berbunyi. Seluruh siswa-siswi SMPN 03 Balungan memasuki ruang kelas masing-masing. Kemudian, ada bel lagi untuk jam pelajaran pertama. Yang berbunyi, “Kring… Kring… Kring… Saatnya jam pelajaran pertama dimulai.” Disaat bel berbunyi kedua kalinya, Aak bingung karena tugas yang ia kumpulkan hari ini belum selesai.
Beberapa menit kemudian, guru yang akan mengajar di kelas Aak masuk ke kelas. Setelah itu, guru tersebut mengabsen yang hadir di kelasnya Aak sekaligus menanyakan tugas-tugas yang belum selesai dikerjakan.
“Akhsanul hadir?”, Tanya sang guru kepada Aak. Disaat nama Aak dipanggil oleh guru tersebut, tangan Aak gemetaran dan berkeringat. “Hadir Bu.”, Jawab si Aak dengan suara yang tidak begitu keras “Oh iya, tugas kamu banyak yang belum dikumpulkan. Sekarang waktunya mengumpulkan ya. Kalau kamu tidak mengumpulkan tugas, maka nilai kamu di rapor akan kosong. Ingat itu!!”, kata guru itu kepada Aak dengan nada tegas. Kemudian Aak hanya terdiam saja, dan memikirkan tugas yang belum selesai ia kerjakan.
Setelah ia memikirkan itu, ia langsung berubah pikiran. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menunda-nunda tugas dan langsung mengerjakannya tepat waktu, tanpa disuruh orangtua.