Pada saat liburan, aku dan keluargaku pergi ke taman bermain, temanku juga ikut denganku. Aku adalah dinda, ayahku bernama bayu, ibuku bernama siti, adikku bernama Tania dan temanku bernama tina. Kami pergi kesana menggunakan mobil. Kami jarang pergi berlibur karena ayahku sangat sibuk. Kami pergi saat hari minggu, ibuku sudah mempersiapkan semuanya. Ibuku juga tidak lupa membawa bekal makanan serta keperluan kami semua.
Setelah beberapa jam, aku dengan keluargaku sampai di taman bermain. Disana banyak sekali permainannya serta banyak pengunjungnya mungkin karena hari ini hari libur. Banyak permainan yang ingin kucoba kelihatan sangat seru permainan yang ada. Pada awalnya aku mencoba permainan bersama ayah dan ibuku, tetapi aku ingin mencoba permainan yang lain juga.
Aku sangat senang sekali masuk ke taman bermain ini, jarang sekali aku bisa kesini. Aku bilang ke ibuku “bu, aku ingin bermain itu”, ibu menjawab “iya, tapi jangan jauh-jauh dari kami ya, nanti kamu kesasar”, aku menjawab “baiklah, ibu”. Aku pergi bersama temanku.
Aku melihat wahana yang menarik dan menantang. Aku memilih roller coaster yang sangat menegangkan setelah itu aku mencoba wahana yang lain, hingga tak terasa aku sudah mencoba lima wahana yang berbeda. Aku tak menyadari kalau aku sudah jauh dari orangtuaku. Aku sadar kalau aku tersesat di taman beramin ini.
Aku berusaha mencari orangtuaku kesana kemari tetapi aku dan temanku tidak menemukan mereka. Aku menangis temanku juga bingung, dia ikut menangis, kami terduduk begitu saja karena takut dan bingung.
Ada sepasang suami istri yang menghampiri kami, mereka merasa kasihan kepada aku dan temanku, sepasang suami istri itu membantu kami untuk bertemu dengan orangtuaku. Kami dibawa ke tempat informasi. Mereka memberitahukan kepada penjaga tempat informasi untuk memberitauhkan bahwa kami tersesat di taman, orangtuaku juga bingung mencari kami dimana, mereka khawatir sekali.
Setelah pengumuman itu, orangtuaku datang ke ruang informasi dengan tergesa-tergesa. Aku dan temanku menangis karena telah bertemu dengan orangtuaku. Setelah itu kami semua pulang ke rumah serta temanku diantar ke rumahnya. Sampai di rumah aku dinasehati oleh orangtuaku agar lebih berhati-hati lagi.
Aku berjanji tidak akan melakukan itu lagi.