Tanggal 18 Desember 2021, hari pembagian rapor di sekolah dasar negeri 001. “Maaf ya anak-anak, ibu masih harus mengumpulkan kalian untuk memberitahu sesuatu!” Kata Bu Guru tiba-tiba yang datang masuk ke kelas “semuanya sudah terkumpul, kan?” “Sudah, buu!!” Jawab semua anak-anak murid.
“Jadi, ibu ingin memberitahu kalian bahwa akan ada Festival yang diadakan Pemerintah kota! Semua peserta bisa berasal dari mana saja dan sekolah mana saja, loh!” Ujar Bu Guru “Festival ini menyediakan dua bagian, bagian sekolah dan bagian umum. Jika mengikuti bagian sekolah, maka akan berlomba. Tapi jika mengikuti bagian umum, hanya akan berjualan tanpa berlomba” “Waaahhh!!!!” Seru semua murid yang terlihat sangat senang. “Kalian bisa membuka bazar makanan atau minuman. Setiap kelompok terdiri dari tiga peserta, bisa kurang dan bisa tambah tapi minimal tambah menjadi lima peserta” “Kapan bazarnya dimulai, bu?” Tanya salah satu murid. “Senin depan, tanggal 20 Desember 2021” jawab Bu Guru “ya.. mungkin itu saja yang bisa ibu beritahukan kepada kalian soal festival, jika ingin mendaftar kalian bisa mengisi formulir di ruang kepala sekolah” Setelah itu, Bu Guru pergi meninggalkan kelas.
“Eh, eh! Kita sekelompok, yuk!” Kata Ani. “Harus dong!” Jawab Fasya. “Tapi kita mau jualan apa?” Tanya Sherlyn tiba-tiba. “Apa lagi? Ya makanan, lah!” Jawab Fasya dengan semangat. “Maksudku, makanan apa?” Tanya Sherlyn lagi. “Onigiri Bakar berbagai isi aja, gimana?” Saran Ani “Ide bagus!” “Aku setuju!”
“Sekarang, hanya perlu menentukan pekerjaan” kata Fasya. “Ani yang memasak, Fasya dan aku yang membuat kedai dan mendekornya” kata Sherlyn. “Dekornya kapan?” Tanya Ani. “Mungkin hari Minggu” kata Sherlyn. “Kita tanya Kepala Sekolah aja, sekalian isi formulir” Fasya menyarankan. “Ya sudah, ayo”
“Permisi pak” kata Ani, Fasya, dan Sherlyn. “Iya? Oh, kalian bertiga. Ada perlu apa?” “Kami kesini mau sedikit bertanya, sekalian mengisi formulir festival itu pak” “Oh, iya-iya silahkan” Mereka bertiga pun mengisi formulir.
“Nah, mau tanya apa?” Tanya Kepala Sekolah. “Kedainya dibuat sendiri atau akan dibuatkan dari sekolahnya ya pak?” Fasya mulai bertanya. “Oh itu nanti kalian buat sendiri dihari minggu, tapi nanti bakal dibantu jadi nggak bakal susah banget” “Oh begitu ya pak” “Iya, ada yang mau ditanyakan lagi?” “Kalau mau buka kedai makanan, minimal menunya harus berapa ya pak?” Tanya Ani. “Minimal tiga” “Oke, makasih pak” “Ya, sama-sama. Ada pertanyaan lagi?” “Tidak ada pak, terima kasih” jawab Ani, Fasya, dan Sherlyn bersamaan. “Baiklah kalau begitu” “Kami izin keluar dari ruangan ya pak, permisi..” “Ya, silahkan”
“Hey, kita harus tentukan bentuk kedai kita!” Kata Sherlyn tiba-tiba. “Itu benar!” Kata Fasya. “Kan ada Fasya yang jago gambar” “Oh iya! Fasya, kamu kan imajinasinya besar, jadi kamu gambar bentuk kedai kita dengan imajinasimu!” Ujar Sherlyn. “Eh, kok malah aku?” Tanya Fasya kebingungan. “Iya lah! Kan kamu jago gambar” “Ya sudah.. demi kedua temanku, aku mau” kata Fasya memutuskan. “Hehe” “Kamu sudah menentukan bentuk kedainya bagaimana?” Tanya Ani. “Sudah” jawab Fasya. “Wuih.. cepat banget” Sherlyn memuji. “Mau ke rumahku nggak? Kita gambar bareng” tawar Fasya. “Mau! Tapi aku izin mama aku dulu ya” kata Sherlyn lalu meninggalkan Fasya dan Ani dengan berjalan. “Ah.. Fasya, aku izin dengan papa aku dulu.. nggak apa-apa kan?” Tanya Ani ragu-ragu. “Iya, nggak apa-apa, nanti temui aku di gerbang sekolah. Oh ya, kalau ketemu Sherlyn, ajak dia sekalian ya” “Oke siap” Mereka berdua pun berpisah. Lalu setelah itu mereka bertemu lagi di gerbang sekolah.
“Fasya, fasya!” Teriak Sherlyn yang berlari, sedangkan ada Ani dibelakangnya yang hanya berjalan. “Sudah izinnya? Dibolehkan atau nggak?” Tanya Fasya. “Dibolehkan!” Jawab Ani dan Sherlyn bersamaan. “Bagus kalau begitu, ayo ke rumahku!” Ajak Fasya. “Ayoo!!” Jawab Ani dan Sherlyn dengan semangat.
Mereka bertiga pun menggambar bentuk kedai mereka bersama-sama. Lalu, saat dihari minggu mereka membuat dan mendekor kedai mereka bersama-sama. Dan tibalah hari senin.
“Hai, Fasya!” Panggil Sherlyn. “Hai Sherlyn, ayo segera ke kedai” ajak Fasya. “Ani dimana?” Tanya Sherlyn yang tidak melihat Ani bersama Fasya. “Ani sudah berada di kedai, bahkan dia sudah mau mulai memasak” “Wah, kalau begitu ayo kita segera kesana!” “Iya!”
“Ah, kalian sudah datang” kata Ani menyambut kedua temannya. “Eh, apa itu?” Tanya Sherlyn. “Ini ikan” jawab Ani. “Ikan? Untuk isinya Onigiri Bakar, ya?” Tanya Sherlyn lagi. “Untuk isian Onigiri Bakar dan untuk menu lainnya” “Kamu mau nambah menu?” Kali ini Fasya yang bertanya. “Iya, Fish Stick” jawab Ani. “Kayaknya enak” kata Sherlyn. “Pasti enak dong! Kan Ani yang memasak” puji Fasya. “Haha, kamu bisa aja. Oh ya, aku juga mau buat Onion Ring, loh! Jadi pas 3 menu” “Waah!” “Ya sudah, ayo bantu aku memasak” “Oke”
“Mmm.. baunya enak banget..” puji Sherlyn. “Haha, ohya, lombanya belum dimulai?” Tanya Ani. “Itu ada yang naik panggung, mungkin mau mengumumkan sesuatu lalu lombanya dimulai” kata Fasya. “Sepertinya begitu”
“Selamat siang semuanya! Sebelum lomba untuk bagian sekolah dimulai, saya ingin memberitahu sesuatu pada kalian. Jika ingin menang, kalian harus menjual menu kalian sebanyak 100 setiap satu menu. Lomba ini hanya memiliki 3 juara ya! Kalau menang, bisa mendapatkan hadiah, loh! Semangat semuaa!” Ujar salah satu juri. “Baiklah, kita mulai saja!” Seru Sherlyn. “Aku akan menarik perhatian orang-orang!” Kata Fasya menawarkan diri. “Bagus, Fasya!”
“Ani, ani!” “Iya, Sher?” “Menu kita sudah terjual berapa?” “Kalau yang Onigiri bakar terjual 126, Onion Ring terjual 152, dan Fish Stick terjual 103” “Syukurlah..” “Memangnya kenapa?” “Kita ada rival!” “Rival? Siapa?” “Kelompok Ratna” “Mereka jual apa?” “Makanan kekinian! Burger, Pizza, dan Kebab!” “Jadi, kamu anggap dia musuh?” “Nggak juga sih..” “Ya bagus deh kalau kamu nggak anggap mereka musuh” “Iya.. tapi aku ingin kita menang..” “Ya.. semoga saja kita menang, ya!” “Aamiin!”
Dan akhirnya Festivalnya berakhir, yang artinya lombanya juga sudah berakhir. “Fasya, aku deg-deg an” “Sama, aku juga” “Kok kamu biasa aja, Ani?” “Ya.. soalnya aku terserah aja, menang atau kalah nggak apa-apa” “Oh begitu” “Eh-eh, itu sudah mau pengumuman”
“Selamat sore! Wah.. pasti kalian sudah berjuang semaksimal mungkin untuk memenangkan lomba ini, para juri tadi sudah memeriksa semua kedai untuk mengetahui berapa yang terjual setiap menu disetiap kedai. Dan para juri juga sudah memutuskan siapa pemenangnya! Langsung saja, juri, silahkan berbicara” ujar salah satu pembawa acara.
“Halo semua, pertama, terima kasih sudah mau berpartisipasi dalam lomba ini. Langsung saja kami umumkan siapa pemenangnya yaa!” Kata salah satu juri. “Pemenangnya adalah.. kelompok Ani, Fasya, dan Sherlyn dari sekolah dasar negeri 001 yang menjual Onigiri Bakar, Fish Stick, dan Onion Ring!!!” Kata para juri bersamaan. Ani, Fasya, dan Sherlyn amat senang. Bahkan, Sherlyn sampai menangis haru saat mengetahui ia dan teman-temannya menang dalam lomba itu. Mereka bertiga mendapatkan uang Rp 50.000 masing-masing (total: Rp 150.000). Mereka juga mendapatkan medali masing-masing. Momen kemenangan ini takkan mereka lupakan.
“Seru ya, lombanya!” Seru Sherlyn. “Seru banget, apa lagi kita menang karena kita bekerja sama!” Kata Fasya. “Benar, kerja sama itu memang menyenangkan” jawab Ani. “Uangnya nanti kalian apakan?” Tanya Sherlyn “Ditabung” jawab Ani dan Fasya. “Sama! Uangnya memang harus ditabung! Jangan disia-siakan!” Kata Sherlyn sambil tertawa kecil. “Tapi uangnya jangan disimpan terus!” Fasya menasihati. “Betul tuh! Nanti dicuri tuyul loh!” Canda Ani. “Hahaha” mereka tertawa bersama.
“Ayo pulang! Dingin nih” ajak Ani. “Ke rumahku dulu yuk, kita masak Mie Instan! Makan yang hangat-hangat di musim dingin pasti enak!” “Iya, apa lagi kita lagi senang!” “Setuju!!”