Putri Aness dari Kerajaan Miulene mendapatkan giliran untuk mengadakan Pesta Minum Teh di kerajaannya. Seperti arisan, para putri bergantian mengadakan Tea Party di kerajaan masing-masing. Lalu saling berpendapat bagaimana Tea Party di sebuah kerajaan berlangsung, apakah baik atau tidak.
Kebetulan, Putri Aness cukup ahli dalam membuat kue-kuean. Jadi, yang akan membuat kudapan adalah Putri Aness sendiri.
Tea Party dikerajaan Miulene akan berlangsung pada esok hari. Putri Aness berencana untuk membuat Tea Party ini semuanya dari hasil kerja kerasnya sendiri, jadi ia memutuskan untuk membeli bahan-bahan di pasar terdekat dan dengan uang sendiri. Karena bahan-bahan membuat kue di dapur kerajaan Miulene pun hampir habis karena Putri Aness yang setiap hari selalu mencoba berbagai resep kue.
Hari sudah sore, Putri Aness mengganti pakaiannya dengan pakaian yang mudah dipakai untuk berlari. Kemeja flanel dan celana panjang, topi musim dingin, dan tas selempang. “Aku harus segera pergi! Dan, secara diam-diam..” Kalau Putri Aness pergi secara terang-terangan, tidak akan dibolehkan. Karena seorang Putri tidak diperbolehkan pergi ke tempat miskin sendiri, tanpa pengawal. Jika Putri Aness pergi dengan pengawal, sang pengawal tidak akan memperbolehkan walaupun semua yang dibutuhkan Putri Aness terjual murah dengan kondisi terjamin di pasar miskin yang akan didatangi Putri Aness. Sebelum pergi pun, Putri Aness sempat berpikir akan pergi ke pasar mahal atau pasar miskin. Dan pada akhirnya pun, Putri Aness memilih untuk pergi ke pasar mahal tapi tetap pergi sendiri.
Dengan keahlian, Putri Aness melompat dari jendela dan menuju keluar pagar istana. Putri Aness memang sudah sering melakukan itu sehingga sudah menjadi ahli. Dengan kecepatan penuh, Putri Aness berlari menuju pasar mahal dan membeli semua yang ia butuhkan.
Saat pulang, Putri Aness bingung. Harus lewat mana untuk kembali masuk ke kerajaan. Karena biasanya, Putri Aness keluar malam-malam sehingga bisa aman memanjat pagar kerajaan. “Hm… Ayo, ayo.. Berpikir!” Setelah kurang lebih 5 menit berpikir, akhirnya Putri Aness mendapatkan ide. “Haha!” Dengan pakaian menyamar seadanya, Putri Aness berpura-pura menjadi seorang warga yang ingin bertemu dirinya.
“Apa keperluan anda?” Tanya sang penjaga. “Saya ingin bertemu dengan Putri Aness, ada keperluan rahasia antara kami berdua” gaya bicara Putri Aness diubah menjadi gaya bicara kalangan bawah. “Apa anda sudah berjanji dengannya?” “Sudah” “Baiklah, tunggu sebentar” penjaga itu pergi ke dalam. Putri Aness terpaksa meninju penjaga satunya agar pingsan. Dengan terburu-buru, Putri Aness memanjat kamarnya menggunakan tali dengan gesit. Dan mengganti bajunya dengan baju seorang putri, dan berpura-pura sedang menata buku sampai si penjaga datang.
Tok tok tok. “Ya, silahkan masuk” “Permisi, ada yang ingin bertemu dengan anda. Ia bilang kalau sudah berjanji dengan anda” “Oh? Aku tak pernah berjanji dengan siapa pun belakangan ini, mungkin ia hanya penipu” kata Putri Aness bohong. Putri Aness memang sering membeli pakaian murahan untuk menyamar, dan pakaiannya tidak itu-itu saja, terus berganti. “Sudah saya duga, baiklah”
Putri Aness tertawa kecil dan kembali membereskan yang ia beli tadi. Putri Aness membawa belanjaannya diam-diam ke dapur. Untung saja, koki di dapur kerajaaan Miulene adalah sahabat Putri Aness sendiri, jadi ia bisa membantu menutupi rahasia Putri Aness kalau ia tadi membeli bahan-bahan kue sendiri.
“Kamu mau buat kue apa, Nes?” Tanya sahabat Putri Aness, Viana. “Hm.. Soufflé Pancake dan Marshmallow Biscuit” “Perlu bantuan?” Tawar Viana. “Tidak, terima kasih” ucap Putri Aness sambil tersenyum dan mengaduk adonan. Putri Aness membuat makanannya terlebih dahulu dan esok akan dipanaskan. Tea Party-nya dimulai jam 10 pagi.
Esoknya, hari Tea Party, jam 09:52. “Selamat datang, para Putri!” Sambut Putri Aness. Ada 4 Putri yang datang dihari itu. “Cantik sekali perkarangan kerajaan anda, Putri Aness” puji Putri Agatha dari kerajaan Willyeran. “Harum sekali..” sahut Putri Rea dari kerajaan Nessye.
Para Putri pun duduk di kursi putih anggun. Satu persatu mereka cicipi, diawali dengan seruputan teh yang anggun sekali. Ada yang menggigit Marshmallow Biscuit, ada juga yang menyendok Soufflé Pancake yang lembut. Mereka pun makan dan mengobrol bersama.
Tea Party di rumah Putri Aness dari kerajaan Miulene berjalan lancar!