Lagi-lagi aku terbangun memimpikan sosok itu, sosok seekor kuda yang hanya mentapku. Setelah terbangun aku langsung bersiap-siap untuk bersekolah. Di sekolah aku bersekolah seperti biasa belajar dan juga bersosialisasi. Saat pulang waktu sudah menunjukan pukul empat sore, aku tiba di rumah dengan perasaan yang tidak menyenangkan setiap pulang aku tahu aku harus tidur dan aku takut untuk bertemu dengan sosok seekor kuda yang ada di dalam mimpiku selama sebulan ini.
“Nak kamu gapapa?” tanya ibuku. “Hah.. Aku gak apa-apa kok Ma?” “Baiklah mama hanya khawatir padamu nak, karena..” “Kenapa Ma?” “Setiap malam mama selalu jumpa kamu berteriak dalam tidur” Aku hanya bisa terdiam, apakah ini ulah sosok kuda yang ada di dalam mimpiku.
Malamnya aku bergadang untuk menghindar dari tidur. Aku menggambar sosok kuda yang ada dalam mimpiku di buku harianku, sebisa mungkin aku menggambar dengan benar, tidak terasa sudah tiga jam aku menggambar sosok kuda itu dan sekerang sudah pukul dua malam. Kemudian setelah selesai menggambar aku menulis sosok kuda itu di dalam buku harianku menceritakan sosok kuda itu dan juga perasaanku setiap kali menjumpai sosok kuda itu lalu semua menjadi gelap.
Saat ini aku berada di sebuah lapangan aku sedang main, lalu dari arah depan aku melihat sesuatu sedang bergerak ke arahku semakin aku lihat aku tersadar itu adalah seekor ular yang sedang bergerak menuju ke arahku aku berteriak lalu aku melihat kuda itu.
“Nak bangun nak”
Aku terbangun hal yang pertama kali aku lihat ada Mama yang sedang membangunkanku. Mama bertanya mengenai keadaanku aku hanya bisa menjawab baik-baik saja. Aku sadar ternyata aku tertidur saat aku menulis di buku harianku yang berarti aku tertidur di menja belajarku.
Tidak berselang lama aku segera mandi dan beraktivitas di rumah, karena hari itu hari libur aku bersantai-santai. Tidak lama kemudian Mama memintaku untuk mengambil suatu barang dari Gudang, aku segera menuju kesana. Saat sudah mendapatkan barang yang aku cari aku segera keluar namun aku tersandung sesuatu yang membuat barang itu pecah. Aku segera meraih benda itu lalu mengetahui yang pecah itu adalah sebuah bingkai foto, kemudian aku meraih foto yang berukuran kecil itu lalu terkejut karena foto itu adalah foto dari sosok kuda yang ada di dalam mimpiku.
Aku segera menemui Mama untuk memberikan benda yang ia butuhkan dan juga bertanya mengenai sosok kuda yang ada di foto itu. Dari penjelasan Mama aku mengetahui bahwa kuda itu adalah kuda milik almarhum ayahku, mama bercerita bahwa ayahku dan kuda itu bersahabatan, ayahku mengurus kuda itu sejak dirinya masih kecil, saat aku berumur empat tahun ayah meninggal namun kuda itu masih hidup tapi tidak lama kemudian kuda itu juga meninggal.
“Kuda itu dulu pernah selamatkan nyawa kamu dari bahaya” “Bahaya gimana ma?” “Kuda itu menolong kamu dari serangan ular, tapi sayangnya dia yang terkena gigitan ular itu lalu kemudian meninggal” Aku hanya bisa terdiam, lalu kembali melihat foto itu.
Malam itu saat aku tidur aku kembali memimpikan sosok kuda itu, saat biasanya aku menghindari kuda itu kini berubah aku melangkah mendekati kuda itu saat sudah berada di hadapan kuda itu aku berterima kasih. Lalu aku terbangun dengan rasa bahagia dan itu adalah terakhir kalinya aku memimpikan sosok kuda itu karena seterusnya sosok kuda dalam mimpi itu telah hilang dari mimpi dan juga hidupku.