Hari ini, bu guru sedang mengajarkan tentang asal mula adanya internet. Kami semua para murid mendengarkannya dengan cermat. Terkadang kami bertanya. Aku yang duduk di kursi depan berseberangan dengan meja guru dapat mendengarkan bu guru dengan jelas. Tetapi, bu guru bersandar dengan kedua tangannya di mejaku jadi aku harus sedikit mendangak ke atas untuk mendengarkannya. Kami semua tertarik dengan sejarah tentang internet. Terutama aku, Jia dan Efian. Bu guru juga menyalakan proyektor di kelas. Kami pun dapat melihat pembuat internet.
Setelah pelajaran selesai, kami berkumpul di perpustakaan sambil menunggu dijemput. Di sana, aku, Jia dan Efian mencari buku tentang sejarah internet, lalu kami akan membacanya disana. Kami berkeliling di bagian rak sejarah dan mengamati seluruh buku yang ada disana.
“Ih aku bosan, aku baca komik sebentar ya” ucap Efian. Aku dan Jia mengangguk. Efian pun pergi ke rak komik, lalu ia berteriak “Ketemu!” Ssssttt… semua orang berbisik ke Efian. Jia dan aku menemuinya di rak komik. Kami melihat ada buku sejarah tentang internet di rak komik. “siapa yang membawanya kemari?” kata Jia. Aku juga berpikir sama. “mungkin ada yang salah memasukkan ke rak buku” jawab Efian.
Aku mengambil buku itu dan membukanya, di halaman pertama, terlihat buku komik yang diselipkan di dalam buku itu. Kami terheran-heran, Efian menaruhnya kembali ke rak komik. Kami membuka buku sejarah tersebut. Terlihat beberapa logo seperti youtube, instagram, tik tok, dan masih banyak lagi. Siiuuuuut! Kami tersedot kedalam buku itu. Kami yang awalnya memakai seragam sekolah, berubah menjadi memakai baju putih polos lengan pendek, dan celana jeans selutut. Tas yang kami bawa juga menghilang.
Seluruh tempat menjadi putih dan tidak terlihat apa-apa didalamnya. Lalu, deretan video muncul. Kami menyadari bahwa kami sedang berada di dalam youtube. Kami melihat video-video yang kami pernah lihat di youtube, juga video yang sedang tren di youtube. Mulai dari ASMR sampai video seorang gamer yang sedang memainkan game viral. Lalu, aku menekan gambar jempol biru. Aku memberi suka pada video animasi lucu di youtube. Lalu, terlihat ada persegi panjang yang turun dari arah atas. Didalamnya ada tulisan “mission complete 1”. “tunggu, apakah kita harus menyelesaikan misi-misi untuk keluar dari buku aneh ini?” tanyaku. “wah! Seru nih” sontak Efian girang. Suasana bingung menjadi lebih tenang sekarang, kami kira kami tidak akan bisa keluar lagi dari sini. “tapi bagaimana cara kita menyelesaikan misi lagi?” Tanya Jia.
Lalu, keluarlah pintu yang diatasnya terlihat logo tik-tok. Kami berlari menuju pintu itu dan memasukinya, berharap dapat keluar dari dalam buku. Didalamnya, terlihat video-video dance tik tok. Efian mengenali semua dancenya. Di samping video, terlihat ada sebuah kamera yang siap merekam kami. Tanpa memberitahu kami terlebih dulu, dia sudah menekan tombol power pada kamera dan dance mengikuti lagu tik tok. Efian dancing dengan lihai, gerakannya tampak sangat dihayati. Aku dan Jia terpukau melihatnya. Setelah selesai, terlihat persegi panjang bertuliskan “mission complete 2”
“mungkin kita harus memberikan sesuatu kepada suatu postingan?” Kata-kata itu terucap dari mulutku. Lalu, mucullah sebuah pintu lagi. Akan tetapi kali ini logo diatasnya adalah logo Instagram. Kami berlari menuju pintu itu dan baru saja akan memasuki pintu itu. Kami semua berpikir sebelum memasuki pintu itu. “apakah kita akan dibawa ke instagram?” Benar saja, setelah kami memasuki pintu itu, terlihat postingan orang-orang di instagram.
Kami meng-scroll dan melihat gambar-gambar, video dan komentar dari beberapa postingan. Sampai, Jia menekan tombol komentar dan mengetik “hahaha, lucu sekali :D” dan misi ketiga pun selesai.
Kali ini, bukan pintu yang muncul, tetapi lift yang muncul dari atas menuju kearah kami. Tanpa pikir panjang, kami memasuki lift itu. Lift itu menutup pintunya dan membawa kami keatas. Kami menunggu sampai liftnya terbuka dan kami akan keluar dari lift itu. Zeeeetttt… Lift itu pun terbuka. Terlihat ada persegi panjang dengan pertanyaan di dalamnya da nada kolom untuk menjawab di bawahnya. “Siapakah penemu facebook?” Aku membaca pertanyaan itu. “aku tahu!” ucap Jia. “Aku pernah membacanya di internet!” lanjutnya. Pertanyaan ini tampak sangat mudah bagi Jia. “pasti… Mark Zuckerberg kan?” Jia menjawab pertanyaan itu. Lalu, misi tersebut pun selesai.
Selanjutnya, pertanyaannya adalah siapakah penemu internet. Kami semua berhasil menyelesaikan pertanyaan tersebut dengan mudah, itu karena tadi bu guru sudah menerangkannya di kelas.
Satu persatu misi pun selesai, sampai sekarang kami sudah menyelesaikan Sembilan misi. Misi yang terakhir adalah… “apa kepanjangannya internet?” kami mebacanya bersama-sama, kami juga berfikir bersama. Sampai akhirnya kami menemukan jawabannya. “Interconnected network?” Aku menjawab secara asal. Aku hanya mengambil kata ‘inter’ dan ‘net’ dari ‘interconnected network’. Dulu sepertinya aku pernah mendengarnya di sebuah video di tik tok, tapi aku lupa apa itu. “mission complete 10” akhirnya, misi kesepuluhpun selesai.
Kami dibawa ke sebuah pintu dan ketika kami membukanya, kami tersedot kedalam. Brak! Kami terjatuh. Kami sedang berada di toilet perempuan yang ada di sekolah!. Efian yang seorang laki-laki segera keluar dari tempat itu. Keluar dari toilet sekolah, kami melihat tidak ada orang di sekolah. Kami juga melihat orangtua kami dari jauh yang sedang menunggu di parkiran depan sekolah. Tanpa pikir panjang, kami lang berlari kearah mereka.
Sampai sekarang aku masih mengingat kejadian itu dengan detil. Kejadian itu adalah kejadian terbaik yang pernah kualami, juga yang Jia dan Efian alami. Kejadian yang dimana aku, Jia dan Efian masuk kedalam buku tentang internet dan perlu menyelesaikan 10 misi untuk keluar dari dalam buku itu.