Dua bulan sudah Safitri dan keluarga tinggal di Desa Suka Maju. Keluarga Safitri sudah mulai akrab dengan warga sekitar. Papa Safitri seorang pengusaha, sedang ibunya sebagai ibu rumah tangga.
Teman-teman Safitri baik, meski berbeda agama mereka tetap rukun dan saling menghormati. Safitri pun selalu menghormati teman-temannya.
Hari minggu tiba, semua warga saling bergotong royong membersihkan lingkungan. Bapak-bapak dan anak laki-laki bertugas membersihkan lingkungan. Ibu-ibu dan anak perempuan bertugas menyiapkan makanan. Zan, Toni, dan Tio membantu bapak-bapak mencabuti rumput di taman. Ani, Ria, dan Dewi membantu ibu-ibu membawakan minuman.
Lingkungan sudah bersih, semua berkumpul di taman dan menikmati hidangan yang tersaji. Mereka saling berbicara satu sama lain. Bercerita banyak hal. Ternyata Ayah Safitri orangnya suka bercanda dan lucu. Selesai makan dan minum. Ayah Safitri mengutarakan keinginannya mengajak warga sekitar untuk bertamasya. Bertamasya ke pantai dan kebun binatang.
Ajakan Ayah Safitri disetujui oleh semua warga. Semua warga bersorak gembira karena jarang sekali mereka bertamsya. Semua warga bahagia mereka tidak memikirkan uang untuk bayar bus dan tiket masuk. Semua sudah ditanggung oleh Ayahnya Safitri. Sedang untuk urusan makan dan semua biaya ditanggung oleh Ayahnya Dewi. Betul-betul kehidupan warga yang kompak.
Sejak hari minggu itu Ani, Ria, Dewi, Zan, Toni, Safitri, dan Tio sudah merencanakan banyak hal. Membayangkan bertamasya menaiki bus besar bersama keluarga dan teman. Mereka mulai memghitung mundur hari keberangkatan. Baik di sekolah di rumah semua selalu membicarakan tentamg tamsya.
Hari yang ditunggu oleh semua warga RT 1 sudah tiba. Semua warga bersiap-siap dan membawa bekal. Secukupnya. Sebelum menaiki bus mereka semua berdoa. Setelah berdoa semua warga masuk bus dan duduk. Sesuai no urut yang sudah dibuat dan disepakati bersama. Semua sudah menempati kursinya masing-masing. Sekali lagi mereka bersama-sama berdoa naik kendaraan.
“Alhamdulillah subhanalladzi sakhkhoro lana hadza wa ma kunna lahu muqrinina wa inna ila rabbina lamunqalibun.” Safitri dan keluarga juga berdoa sesuai agama mereka. Meski mereka berbeda agama mereka tetap rukun.
Perjalanan dimulai, sepanjang jalan anak-anak bercerita banyak hal.
Sampailah mereka semua pada tujuan pertama. Kebun binatang. Di sana anak-anak melihat hewan yang mereka belum pernah tahu. Menaiki gajah, memberi makan jerapah dan monyet. Mereka tak lupa menaiki perahu yang berada di tengah danau. Sungguh mengasikan wisata ini.
Tujuan kedua Pantai selatan, di pantai ini mereka bermain air dan pasir. Membuat istana pasir, boneka pasir, bermain bola, kejar-kejaran, dll. Semua warga bahagia, setelah dirasa cukup puas bermainnya di pantai. Mereka membersihkan badan dan menuju warung makan. Warung makan di tepi pantai menyajikan berbagai macam olahan seafood. Mereka menikmati makanan hingga mereka kenyang.
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 18.30. Sebentar lagi waktu shalat maghrib, semua bersiap melaksanakan shalat. Sedangkan Safitri dan keluarga menunggu di halaman masjid sambil menjaga barang bawaan.
Perjalanan pulang dimulai, anak-anak bercerita dengan gembira. Karena lelah seharian bermain mereka tertidur. Bus melaju dengan cepat, tidak sedikit orang tua yang ikut tidur di bus. Kerukunan dalam bertentangga sangat penting, tidak memandang suku, agama, dan ekonomi.