Suatu sore yang cerah, anak-anak komplek mandiri sedang bermain bersama di taman. Ada yang bermain perosotan, ayunan, ada juga yang bermain permainan tradisional seperti congklak. Mereka semua bermain dan tertawa.
Tak lama kemudian, Tono datang ke taman, namun bukannya bermain bersama, ia malah memainkan handphonenya. Anak-anak yang sedang bermain akhirnya menaruh rasa penasaran terhadap Tono “Apa sih yang sedang tono mainkan?” kata tanya itu muncul di benak semua anak, mereka semua penasaran, namun tak berani mendekat –takut mengganggu katanya- akhirnya, aku memberanikan diri untuk mendekat dan bertanya kepada Tono. “Tono, permainan apa sih yang sedang kamu mainkan? Sepertinya seru sekali.” Tono tertawa “Aduh Lu, kalo aku kasih tau pun, kamu ga bakal bisa mainin ni game.” Aku mengernyitkan keningku “memang kenapa, Ton?” Tono menunjukkan layar handphone-nya “Ini game berbayar Lu, limited edition lagi, kalo sekarang udah ga ada” aku menganggukan kepala, namun masih menyimpan rasa penasaran yang teramat dalam.
Malamnya, Aku, ibu, dan ayah. Berkumpul di meja makan untuk makan malam, selesai makan malam, aku segera menuju kamar, mengambil handphone, dan mencari-cari game yang tadi dimainkan Tono. Karena aku tidak tahu nama gamenya, akupun mencarinya dengan kata kunci “istana” bangunan yang kulihat sangat banyak di game yang Tono mainkan.
Setelah hampir 10 menit mencari, Ah… benar kata Tono gamenya limited edition, sudah tidak ada di playstore. Tak habis akal, akupun mencari game itu di google dengan keyword yang sama yaitu “game istana” dan yeyyy… aku menemukan gamenya. Namanya “Glory Glove” namun aneh, bukannya kata Tono, gamenya berbayar?, tapi kok ini gratis?. Namun aku tidak menghiraukannya dan memilih untuk mendownload game tersebut. Setelah menunggu selama 2 menit, akhirnya game tersebut terinstall di hpku, akupun langsung memainkannya.
Hoamhhhh… astaga sudah jam berapa ini, akupun segera melihat jam dinding di atas pintu kamar dan terkejut kala melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 10 malam, segera aku mempersiapkan diri untuk tidur, oh ya tak lupa aku menyikat gigiku sebelum tidur.
Keesokan harinya adalah hari sabtu dan yeyyy… akhirnya aku bisa bermain handphone sepuasnya karena ini adalah hari libur. Setelah sarapan, aku segera ke kamar.
Setelah sampai di kamar, aku menghidupkan pendingin ruangan dan mengambil handphone. Lohh… perasaan tadi malam handphonenya kucharge dengan baik deh, kok sekarang jadi lemot ya? Namun ah… sudahlah, mungkin cuma sebentar. Untungnya selama bermain, handphoneku berjalan dengan normal.
1 hari 2 hari 3 hari “Aduhhh… ini hp kenapa sihh??!” ayah-yang mungkin mendengar teriakanku- mendatangiku dan menanyakanku kenapa “Loh, lulu? kamu kenapa? Handphonenya kenapa?” aku yang sudah sesenggukan menunjukkan hpku yang sudah hancur secara internal. Ayah yang melihat kondisi hpku bertanya “Kok bisa? Kamu ngapain aja?” akupun menjelaskan semuanya dan ayah bukannya menanggapi dengan serius, malah tertawa “Ohhh, kena virus itu” aku yang sesenggukan langsung bingung “Virus??” ayah duduk disampingku dan menjelaskan “Kamu download aplikasi bajakan tuh. Kita harus berhati-hati jika menginstall aplikasi tidak dari web resmi. Karena biasanya, aplikasi itu mengandung virus yang berbahaya bagi handphonemu, memang tidak semua, namun mungkin kali ini kamu lagi apes, hahahaha” akupun memukul pelan ayah, dan ayah pun sigap menghindar “Nanti biar ayah bawa ke counter. Jadiin ini pelajaran ya Lu” aku memasang pose hormat.
2 hari kemudian Yeyyy… akhirnya hpku sudah berfungsi dengan normal, tapi sebagai hukuman, ayah tak membolehkanku memainkan hpku, huuh… Namun, yasudahlah. Pada akhirnya aku pergi ke taman, dan melihat kak Eca, Ovi, dan Widya yang sedang bermain congklak, akupun meminta untuk bergabung, dan akhirnya kami bermain congklak bersama.
Pesan untuk teman-teman: Hati-hati ya kalau kalian menginstall aplikasi bukan dari Playstore ataupun Appstore. Pastikan kalian menginstall game dari website yang aman.