Pada suatu waktu, hiduplah seorang anak yang rajin belajar. Haikal namanya usianya 13 tahun Sehari hari ia berladang. Juga mencari kayu bakar di hutan. Hidupnya sebatang kara. Haikal amat rajin membaca, semua buku habis dilahapnya. Ia rindu akan pengetahuan.
Suatu hari ia tersesat di hutan. Hari sudah gelap. Akhirnya, haikal memutuskan untuk bermalam di hutan. Ia bersandar di pohon dan jatuh tertidur.
Dalam tidurnya, samar samar haikal mendengar suara memanggilnya. Mula mula ia berpikir itu hanya mimpi. Namun, disaat dia ia terbangun, suara itu masih memanggilnya. “Anak muda, bangunlah!” “Siapakah engkau? Mengapa aku ada di sini?” haikal amat bingung. Dari mana suara itu berasal? Ia mencoba melihat ke sekeliling. “Aku di sini. Aku pohon yang kau sandari!” ujar suara itu lagi. Seketika haikal menengok. Alangkah terkejutnya ia! Pohon disandarinya dan haikal menanya si pohon tersebut “Siapa kamu?” “Namaku pohon pintar aku bisa membuat kamu menjadi anak pintar” dan haikal pun tidak percaya perkataan pohon tersebut “Kalau gitu kita buktin. Nanti sewaktu kamu pulang dari hutan ini kamu makin sangat rajin belajar dan pintar”
Pada suatu hari haikal berangkat ke sekolah dia mendapatkan ulangan harian dari gurunya dan ia memgerjakannya sendiri biasa haikal selalu mencontek ulangan pada temannya dan dia sudah mengerjakan sampai selesai setelah itu gurunya mengoreksi ulangan haikal mendapatkan nilai diatas kkm. Dan besoknya gurunya membagikan hasil ulangannya haikal pun terkejut mendapatkan nilai yang sangat bagus. “Apa benar perkataan pohon pintar itu?”
Keesok harinya haikal mendatangi pohon pintar itu lagi. “Perkataan kamu kemarin sangat terbukti nyata sekali dengan perkatanmu kemarin dan aku mendapatkan nilai ulangan yang bagus tanpa menyontek biasanya tidak bisa mendapatkan nilai sebagus itu apa lagi mengerjakan sendiri”. “Sekarang terbukti kan perkataanku kemarin?” “Iya sangat terbukti sekali perkataanmu” Dan haikal berpamitan ke pohon pintar untuk berpulang ke rumah karena hari sudah mulai malam.
Sesampai di rumah dia pun bersih-bersih rumah dan dia membersihkan badannya, setelah itu haikal membantu ibunya memasak untuk makan malam dan setelah makan haikal pun mengerjakan tugas-tugas dari gurunya setelah mengerjakan tugas dari gurunya dia pun tertidur.
Dan keesokan hari dia bangun pagi-pagi untuk berolahraga dengan teman-teman karena hari ini hari minggu setelah berolahraga dia pulang dan membersihkan bandanya agar tidak berbau badan setelah membersihkan badan haikal diajak kedua orangtuanya keluar untuk mencari makan dan sesampai di rumah makan dia pesan makanan dan minuman setalah makan haikal diajak kedua orangtuanya ke mall untuk membelikannya baju karena mendapatkan nilai yang bagus, haikal senang karena dibelikan baju kedua orangtuanya.
2 minggu kemudian haikal mendapatkan informasi dari gurunya akan melaksanakan ulangan akhir semester dan dia belajar dengan tekun agar mendapatkan peringkat, esok harinya haikal mengerjakan ulanganya dengan tenang selama 4 hari ulangan pun berakhir guru-guru mencocokkan hasil semua ulanganya dan ternyataa haikal mendapatkan nilai yang sangat bagus dan mendapatkan peringkat 1 haikal pun terkejut melihatnya.
Sesampai di rumah haikal pun memberi tahu kedua orangtuanya karena di mendapatkan nilai bagus dan peringkat 1 orangtuanya bangga dan sangat senang karena haikal mendapatkan peringkat 1 di sekolah, sore hari haikal mendapatkan kejutaan dari kedua orangtuanya yaitu berupa sepeda yang dia inginkan dia pun sangat senang sekali karena dia berhasil mendapatkan sepeda yang dia inginkan sekali.
Haikal pun memakai sepeda motornya tersebut untuk berjalan jalan sore dengan teman temannya. Haikal sangat senang menggunakan sepeda barunya tersebut dan keesokkan harinya haikal memakai sepeda untuk berangkat ke sekolah bersama teman temannya
Sesampai di sekolah teman teman haikal yang ada di sekolah bertanya kepada haikal “Dibelikan siapa sepeda baru itu kal?” “Dibelikan oleh kedua orangtuaku karna aku mendapatkan peringkat 1.” “Wahh beruntung banget kamu” “Dan juga berkat pohon pintar aku menjadi rajin belajar dan menjadi pintar” “Wahh kamu banyak banyak bersyukur karna berkat pohon pintar kamu menjadi sangat pintar”.