Rembulan sudah hilang, mentari datang dengan membawa keindahan. Awan-awan bersusun indah dan mentari bersinar terik. Ayam berkokok dengan merdu.
Dipagi hari yang cerah Andi berlarian, terburu-buru berangkat ke sekolah. Jarak rumahnya ke sekolah terlalu jauh, dan ia harus berjalan kaki. Ia terburu-buru karena ada ujian. Andi semalam belum belajar. Andi ingin mendapat juara kelas, oleh karena itu pagi-pagi Andi harus belajar.
Sesampainya di sekolah ia langsung membuka bukunya. Tina dengan sombongnya berkata, “ngapain belajar, ini hanya ulangan harian”. Andi pun mengabaikan perkataannya.
Ujian telah dimulai. Seluruh siswa mengerjakan dengan penuh konsentrasi. Setelah selesai ujian, mereka beristirahat. “Nilai tertinggi pasti jatuh kepadaku lagi, kan selama ini aku selalu juara kelas”, ucap Tina dengan kesombongannya. “ya mungkin saja kali ini kamu tidak mendapatkannya”, Sahut Andi. Mendengar perkataan Andi, Tina pun menjauh dari hadapan Andi.
Jam pelajaran kedua dimulai. Bu guru membagikan nilai ujiannya. Nilai Andi lebih tinggi dibandingkan nilai Tina. Tina tidak terima dengan nilainya. ia bertanya ke bu guru “ini nilai saya kok cuman segini bu?!”, ucap Tina. “ya memang hanya segitu nilaimu” jawab bu guru. “Mengapa nilai Andi lebih tinggi daripada nilaiku??” tanya Tina. “Sepertinya kamu kurang memahami ujian ini”, jawab bu guru. Tina langsung pergi dan tetap tidak terima.
Andi berkata kepada Tina “kamu terlalu meremehkan ujian ini, makanya nilaimu rendah”. Tina pun merenungi perkataan Andi. “aku minta maaf, aku terlalu sombong dan meremehkan ujian ini, maafkan aku ya ndi” jawab Tina. Tina pun pergi.
Di perjalanan Tina merenung dan berkata dalam hatinya “sepertinya perkataan Andi benar”. Tina menyesali kesombongannya dan tidak akan meremehkan lagi. Ulangan harian ataupun ulangan semester itu semua juga perlu belajar, jadi belajarlah dengan sungguh-sungguh dan jangan pernah menyombongkan prestasi. Itu semua hanya sementara.