Suatu hari ada dua anak kembar yang memiliki sifat berbeda, mereka berdua berasal dari keluarga yang kaya. Kedua anak itu bernama Neo dan Noe. Neo adalah kakak dari Noe.
Akan tetapi Noe selalu mengeluh tentang keluarganya, berbeda dengan si Neo, dia tidak pernah mengeluh dan selalu bersyukur dengan apa yang ia dapatkan dari keluarganya.
Orangtua mereka selalu mengeluh dengan si Noe karena dia sering mengeluh dan selalu ingin semua perkataannya harus dituruti. Akan tetapi orangtua Neo dan Noe tidak mau menurutinya jika tidak ada usaha yang mereka lakukan.
Pada suatu hari mereka berdua diberi tugas oleh orangtua mereka untuk berbagi makanan kepada orang yang kurang mampu. Saat akan membagikan makanan pandangan Noe tertuju pada seorang anak yang menyuapi adiknya dengan sebuah roti. Lalu Noe menghampiri anak itu, setelah sampai di anak itu Noe memberinya makanan. Noe sedikit terharu karena masih banyak orang yang kurang mampu diluar sana.
Lalu Noe betanya kepada anak itu “kenapa kamu sangat bahagia makan hanya menggunakan satu roti saja?” anak itupun menjawab “kenapa harus sedih? sedangkan aku dan kakakku ditakdirkan seperti ini dan yang kami lakukan hanya terus bersyukur dan tetap bahagia”. Mendengar perkataan ini Noe langsung meneteskan air mata dan langsung memeluk anak tersebut.
Noe pun teringat akan perbuatannya kepada orangtuanya. Lalu Noe merenungi perbuatannya, tiba tiba Neo menghampiri adiknya yang sedang merenung dan berkata “ada apa denganmu?” Noe menjawab “tadi aku memberi makanan kepada kakak beradik yang sedang memakan roti bersama dan anak itu mengingatkanku tentang arti bersyukur”. Neo hanya tersenyum melihat adiknya yang akhirnya sadar bahwa bersyukur itu lebih indah. Dan mereka berdua akhirnya kembali ke rumah dan Noe mendapat pelajaran tentang arti bersyukur dan dia berjanji akan merubah sifat buruknya itu.