Duduk termenung menatap langit kosong tanpa adanya bintang yang bisa menjadi pernak pernik indah di langit bumi, bulan yang biasanya bersinar terang kini meredup, suatu hari ada anak yang bernama Deni ia adalah anak yang paling sombong di sekolahan.
Saat itu ada perlombaan sepeda di sekolah. Semua siswa pada antri mendaftar untuk mengikuti perlombaan itu. Ada teman Deni yang bernama Zizi. Zizi bertanya, “Deni apakah kamu mau ikut perlombaan itu?”, jawab Deni, “iya aku akan mengikuti perlombaan itu, aku pasti akan menang”. “Kau tidak boleh sombong dulu”, ucap Zizi. Deni pun menjawab, “Aku akan menghalalkan segala cara untuk menang dalam perlombaan itu”, “Apa kau akan curang”, ucap Zizi. Deni berkata, “Iya aku akan curang yang penting aku menang”.
Perlombaan pun dimulai, semua peserta yang ikut lomba bersiap-siap. Deni menyuruh anak buahnya untuk mengempeskan semua ban sepeda yang menjadi musuhnya di pertandingan itu, tapi ada panitia yang melihatnya.
Perlombaan dimulai peserta sudah siap melaju. Deni pun menang dalam perlombaan itu, tapi panitia itu berbicara kepada juri bahwa ada anak suruhannya Deni yang mengempeskan sepeda peserta lain. Akhirnya Deni pun tidak jadi menang dan dia disoraki semua orang bahwa dia curang. Deni pun menyesal dan meminta maaf kepada semua orang.
Maka dari itu kita tidak boleh curang dalam melakukan apapun, karena semua pasti ketahuan.