Di sebuah desa yang bernama “Desa Manggolie” banyak sekali kasus anak menghilang secara misterius setelah mereka bermain di sebuah danau yang tak jauh dari desa tersebut. Penduduk desa dan orang tua anak-anak tersebut tidak bisa menemukan penyebab hilangnya anak-anak mereka. 3 tahun berlalu, sekarang sudah 26 anak yang menghilang. Bahkan lebih parahnya seorang detektif pun dikabarkan menghilang setelah menyelidiki kasus tersebut. Para detektif yang tersisa disana juga menyerah karena mereka tidak menemukan petunjuk apapun.
Budi adalah seorang anak dari desa lain. Dia adalah seorang anak pemberani yang bercita-cita ingin jadi detektif. Ketika mendengar kasus desa Mangolie, Budi sangat ingin memecahkan misteri tersebut. Dia pun datang ke desa tersebut.
Saat Budi tiba di sana dan bertanya-tanya pada penduduk desa tentang kasus danau misterius tersebut, ada beberapa anak yang ingin membantu Budi untuk memecahkan kasus tersebut. Anak-anak itu bernama Sela, Doni, Kia, dan Bima. Mereka yakin walaupun para detektif tidak bisa memecahkan kasus ini, mereka bisa memecahkannya.
Setelah disepakati, keesokan harinya mereka berangkat menuju danau tersebut. Sela, Doni, Kia, dan Bima berangkat bersama Budi tanpa minta ijin terlebih dahulu kepada orangtua mereka karena kalaupun minta ijin, mereka yakin pasti tidak diijinkan.
Dalam perjalanan mereka bertanya kepada warga sekitar dimana letak danau tersebut. Mereka berjalan dan berjalan. Setelah sekitar 1 jam mereka berjalan, tiba-tiba Sela berkata “Hey lihat, itu danaunya!” Teman-temannya membalas perkataan sela “Iya itu danaunya!” Mereka berlarian mendekati danau itu.
Sesampainya di danau, mereka langsung menyelidiki danau tersebut. Sebagian ada yang turun ke danau, sebagian lagi tetap di atas. Setelah hampir 1 jam mencari, tiba-tiba Sela yang berada di atas berteriak “Hey cepat naik, ada buaya di situ, buaya itu mendekat ke arah kita”. Ketika mendengar teriakan Sela, mereka segera naik dan pergi menjauhi danau tersebut. Cukup lama mereka menunggu sampai akhirnya mereka memberanikan diri untuk kembali ke danau dan kembali mencari petunjuk. Mereka berpikir jangan-jangan anak-anak itu hilang karena dimakan buaya.
Tak lama ketika mereka sedang mencari, di kejauhan mereka melihat 1 orang yang sedang bersembunyi di balik pepohonan. “Hey lihat, di balik pohon-pohon itu ada orang!” Ucap Doni. “Gerak geriknya sangat mencurigakan” sahut salah satu temannya. “Ayo cepat kita hampiri”. Mereka pun langsung berlari dan menghampiri orang itu. Tetapi setelah melihat lebih dekat, mereka sangat terkejut dan tidak percaya. Ternyata di balik pepohonan itu ada seorang yang mengerikan. Tubuhnya tinggi besar, wajah beringas, rambut gimbal dan pakaiannya terbuat dari kulit binatang. Yang lebih mengerikan dia sedang makan daging mentah yang dilihat sekilas seperti manusia. Sepertinya itu adalah manusia primitif yang seharusnya sudah punah.
Mereka semua spontan langsung berteriak dan melarikan diri dari tempat yang sangat mengerikan itu. Karena sangat ketakutan mereka tidak memikirkan apapun lagi selain berlari dan kembali ke desa. Setelah mereka mengetahui kejadian itu, mereka langsung melaporkan semuanya ke pihak berwajib.
Sejak saat itu danau tersebut ditutup untuk umum dan tidak ada lagi yang berani bermain di danau itu. Warga disana berterimakasih kepada mereka berlima karena sudah membantu menemukan penyebab hilangnya anak-anak desa Manggolie selama ini. Namun misteri sosok mengerikan itu tetap tidak terpecahkan dan hanya menjadi pembicaraan dari mulut ke mulut di desa tersebut.