Di suatu sekolah bernama Zenoria School ada 2 anak kelas 6 yang bersahabat bernama Sania dan Yuna. Mereka sangat hobi membaca buku, hampir setiap pulang sekolah mereka mampir ke perpustakaan untuk membaca buku bersama. Mereka bisa menghabiskan waktu di perpustakaan selama berjam-jam.
Pada suatu sore, mereka menemukan buku aneh yang terselip di antara buku lainnya. Sepertinya itu buku tua yang sudah sangat lama berada disana. Judul buku itu sangat menarik perhatian mereka. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuka buku tersebut.
Di halaman pertama, tertulis “Ayo kita bermain bersama”. Tanpa pikir panjang mereka langsung menjawab iya. Tiba-tiba ada suatu kekuatan sihir yang menarik mereka masuk ke dalam permainan tersebut. Di dalamnya ada dua buah speaker yang mengatakan, “Selamat datang di permainan buatanku. Jika kalian ingin keluar dari permainan ini kalian harus menyelesaikan 3 tantangan yang tersedia. Tapi jika kalian gagal ada konsekuensi yang harus diterima.” Sesudah speaker mengatakan hal itu, tiba-tiba muncul sebuah pintu di depan mereka. Mereka langsung berjalan mendekati pintu tersebut dan masuk kedalamnya. Di dalam mereka disambut oleh dua buah speaker itu lagi. Speaker itu mengatakan “Selamat datang di stage pertama dari permainan ini. Jika kalian ingin keluar dari sini, kalian harus mengumpulkan 3 kristal yang bisa kalian dapatkan dari setiap stage. Jika kalian berhasil, kalian bisa menukarkan kunci di stage ketiga.”
Di stage pertama, mereka mendapatkan tongkat sihir yang tiba-tiba berada di tangan mereka dan juga banyak makhluk seperti bakpao besar yang menyerang mereka. Mereka mengerti kalau mereka harus menggunakan tongkat sihir untuk melawan mahluk tersebut. Mereka mencoba segala cara tetapi tidak terjadi apapun. Karena tidak ada petunjuk apapun mereka mencoba menggunakan mantra biasa, yaitu “Abracadabra” dan untuk yang kesekian kalinya mereka tidak bisa mengaktifkan tongkat sihir itu.
Sambil menghindari serangan para makhluk itu mereka mencoba mencari petunjuk di sekitar mereka. Akhirnya Sania menemukan petunjuk berbentuk tulisan di balik kaca. Petunjuk tersebut bertuliskan “Leviiosa”. Sania mencoba mantra tersebut kepada salah satu makhluk itu dan ternyata mantra itu berfungsi dengan baik. Tetapi disaat Yuna mencoba mantra yang sama seperti Sania, mantra itu tidak bekerja. “Sepertinya mantra itu hanya bisa digunakan oleh 1 orang saja” teriak Sania kepada Yuna. Yuna pun berusaha mencari mantra lain yang bisa digunakan. Saat mencari mantra tersebut akhirnya Yuna menemukan selembar kertas yang bertuliskan “Enoxvillia”. Ia pun mencobanya kepada makhluk tersebut, dan ternyata mantra itu berhasil mengalahkan mereka semua. Secara ajaib tulisan di kertas tersebut menghilang begitu saja setelah ia mengucapkan mantra itu.
Setelah semua makhluk menghilang mereka melihat 1 buah kristal yang dimaksud oleh kedua speaker tadi. Mereka berlari ke arah kristal tersebut dan mengambilnya. Begitu mereka mengambilnya, di hadapan mereka muncul 3 buah pintu. Mereka mengerti kristal itu pasti untuk membuka salah satu pintu tersebut. Mereka mencocokan kristal itu dengan 3 pintu tersebut. Ternyata kristal itu cocok dengan pintu kedua. Pintu itu terbuka dan mereka pun masuk ke pintu tersebut.
“AHH KENAPA SIH KALIAN BISA LOLOS PADAHAL SUDAH KUBUAT SUSAH. PASTI KALIAN TIDAK AKAN BISA MELEWATI STAGE KE 2 INI!” Disini mereka harus mencari kunci untuk membuka 3 pintu yang berbeda warna, merah, hijau dan biru. Warna-warna tersebut merupakan level di game ini. Mereka harus mencari petunjuk untuk menyelesaikan tantangan yang berada didalam ketiga pintu dengan 3 warna berbeda tersebut. Di setiap warna memiliki tantangan yang berbeda. Mereka harus melewati setiap pintu dengan benar dan pastikan tidak boleh kalah. Pertama-tama mereka harus mencari kunci berwarna merah terlebih dahulu.
Mereka mulai mencari kunci untuk pintu berwarna merah. Setelah ditemukan mereka memasuki pintu merah. Di pintu merah tersebut speaker mengatakan, “Disini terdapat 9 kata yang sudah disembunyikan. Kalian harus menemukan semua kata itu dan menyusunnya hingga menjadi kalimat. Jika kalimat itu benar, kalian akan mendapatkan kunci untuk ke level selanjutnya.”
Mendengar perkataan itu, mereka langsung mencari 9 kata yang dimaksud oleh speaker tersebut. Setelah mereka mendapatkan 9 kata yang tersembunyi, kata-kata tersebut mereka susun dan mereka berhasil menyusun kalimat yang berbunyi “Kalian akan menemukan kunci hijau di dalam kotak emas.”
Mereka langsung pergi mencari kotak emas yang dikatakan itu. Mereka mencari di sekitar ruangan, dan mendapati pintu yang disertai oleh kode. Mereka mencoba memasukan kalimat yang sebelumnya ditemukan, dan ternyata benar. Pintu itu terbuka. Di dalam ruangan, kotak emas itu ditemukan di atas meja. Mereka membuka kotak itu dan melihat isinya. Benar saja, isi kotak tersebut adalah kunci untuk membuka pintu hijau. Mereka pun keluar dari pintu merah dan masuk kedalam pintu hijau dengan menggunakan kunci yang sudah mereka dapatkan.
Di pintu hijau terdengar suara speaker lagi yang mengatakan “SIALAN, KALIAN BERHASIL MELEWATI LEVEL 1, SEKARANG KALIAN PASTI TIDAK BISA MELEWATINYA, HAHAHAHA!” “Kali ini kalian harus menyusun potongan puzzle-puzzle ini.” “Hmm, aku jago sih main puzzle-puzzle begini, tapi mari kita kerjakan saja terlebih dahulu.” Kata Yuna.
Mereka mulai menyusun puzzle itu. Saat sudah menyusun potongan ke 99, 1 potongan lagi ternyata hilang. Mereka sudah mencari di sekitar sana tetapi tetap saja tidak ketemu. Mereka hampir menyerah tetapi niat mereka untuk keluar dari buku tersebut menutupi keputusasaan itu. Disaat Yuna bersandar di rak buku yang ada di sana tiba-tiba Yuna terjatuh karena ternyata rak buku itu adalah pintu rahasia. Yuna pun berteriak memanggil Sania. Di dalam sana terdapat 1 peti. Peti itu memerlukan kunci untuk membukanya. Mereka bergegas berpencar untuk mencari keberadaan kunci tersebut. Tak lama kemudian Yuna mendapatkan 1 buah kunci emas. Yuna pun balik ke ruangan tersebut sambil memanggil Sania. Mereka berhasil membuka peti itu yang didalamnya terdapat 1 potongan puzzle terakhir. Akhirnya mereka berhasil memasang 1 potongan puzzle yang kosong itu. Setelah puzzle itu lengkap tiba-tiba muncul cahaya yang sangat terang dari puzzle itu. Mereka kesilauan dan tiba-tiba mereka berpindah ke pintu biru, yaitu pintu terakhir.
“HAHAHAHAHA TERNYATA KALIAN MASIH BISA LOLOS DI LEVEL KE 2, TETAPI SAYA JAMIN DI LEVEL KE 3 KALIAN AKAN MATI HAHAHAHAHAHA” Tiba-tiba ada sebuah sihir yang membuat mereka pingsan. Saat mereka terbangun, ternyata Sania dan Yuna berada di ruangan berbeda yang dibatasi oleh kaca. Mereka hanya bisa melihat satu sama lain dari kaca tersebut. Mereka masing-masing harus melawan monster yang ada di dalam ruangan itu, Monster-monster tersebut berbeda-beda dan banyak. Mereka sudah diberikan kertas yang berisi mantra di awal, jadi tugas mereka hanya melawan semua monster-monster di depan mereka. Tetapi mereka hanya diberikan waktu selama 30 menit untuk melawan monster-monster itu.
Di saat Sania dan Yuna sudah mencapai akhir dari ruangan tersebut dan hanya tinggal membuka pintu keluar, tiba tiba ada monster yang menyerang Sania dan Yuna. Sania bergegas menyerang monster tersebut, dengan cepat ia dapat mengalahkan monster itu. Sedangkan Yuna dia kelelahan, dia hampir kalah saat melawan monster terakhir itu. Tetapi untungnya Sania sadar dan cepat membuka pintu keluar. Dia masuk ke ruangan Sania. Di detik-detik terakhir, Sania membantu Yuna untuk melawan monster itu. Ia langsung memapah Yuna keluar dari ruangan itu karena Yuna hampir tak sadarkan diri. Setelahnya mereka mendapatkan kristal kedua. Seperti di stage pertama, muncul 3 buah pintu dan mereka harus memilih pintu mana yang cocok dengan kristal yang mereka dapatkan.
“AHH SEMUA RENCANAKU GAGAL, AKU AKAN LANGSUNG BERHADAPAN DENGAN KALIAN KALI INI! TAK AKAN KUBIARKAN KALIAN LOLOS DISINI!” Tibalah di stage penentuan, di stage ini speaker itu sendiri yang langsung turun tangan dan ingin melawan Sania dan Yuna karena ia sudah tak tahan permainannya dikalahkan begitu saja. Sania dan Yuna pun langsung bersiap-siap dan mereka bergegas mencari mantra yang dibutuhkan. Tak lama kemudian mereka menemukan mantra tersebut. Mereka bertekad untuk memenangkan stage terakhir ini, karena jika kalah akan ada konsekuensi yang harus mereka terima.
Pertarungan pun telah dimulai. Speaker dengan wujud yang sebenarnya datang beserta monster-monster prajurit lainnya. Namun ternyata pertarungan berjalan tidak seimbang karena mantra mereka begitu lemah. Setiap mereka menyerang, monster speaker tidak merasakan apapun dari serangan mereka. Akhirnya Sania berinisiatif untuk mencoba mengucapkan semua mantra dari stage 1 sampai stage 3. Ternyata efek serangan yang dihasilkan sangatlah kuat. Sania segera berteriak memberi tahu Yuna kalau mereka harus menggabungkan semua mantra tersebut.
Yuna dan Sania menggunakan cara tersebut dan ternyata sekarang mereka mampu mengimbangi para monster. Mereka juga mencoba mengucapkan mantra nya secara bersamaan yang mereka sebut serangan combo dan ternyata yang terjadi.. “BOMMMM” ledakan besar terjadi. Itu membuat monster speaker mundur dan kehilangan banyak prajuritnya. Serangan gabungan itu sangat dahsyat. Monster speaker terus mencoba untuk melawan mereka berdua, tetapi sayangnya dia tidak mempunyai kekuatan apa-apa lagi.
Akhirnya monster speaker memanggil seluruh anak buahnya, yakni monster-monster yang berasal dari stage sebelumnya. Yuna dan Sania berbagi tugas. Sania bertugas melawan sang monster speaker karena ia lebih ahli daripada Yuna, sedangkan Yuna bertugas untuk melawan monster-monster anak buahnya. Pertarungan Sania berlangsung seru tetapi sesekali ia harus membantu Yuna karena monster-monster itu sangatlah banyak dan kuat.
Setelah monster-monster itu semakin berkurang mereka melakukan serangan combo kepada monster speaker. Nyawa sang monster speaker semakin berkurang. Walaupun sudah mulai lelah, mereka terus berjuang dan melakukan serangan combo itu terus-menerus supaya nyawa speaker semakin berkurang. Setelah hampir 90 menit mereka berperang akhirnya mereka mengeluarkan serangan terakhir. Mereka mengeluarkan mantra bersamaan kembali, dan akhirnya.. “BOMMMMMMM” ledakan terakhir ini mampu menyudahi perlawanan sang monster speaker.
Mereka sangat senang karena pertarungan mereka sudah berakhir dan mendapatkan kristal terakhir. Mereka langsung berlari bersama menuju pintu keluar dari permainan ini. Di pintu keluar itu, mereka memasangkan 3 kristal yang sudah mereka dapatkan. Dan ternyata tiba-tiba saja mereka sudah berada di perpustakaan sekolah lagi. Mereka sangat senang telah bisa lolos dari permainan tersebut. Walaupun sulit dan hukumannya sangat berat tetapi permainan ini sangat seru dan menguji keberanian. Mereka melihat jam dan ternyata mereka hanya bermain selama 30 menit padahal di dalam buku mereka bermain selama berhari hari. Tetapi mereka tidak terlalu memperdulikan hal itu, karena mereka sudah sangat bersyukur bisa keluar dari permainan terkutuk itu.