Suatu hari ada anak perempuan yang bernama Seliana, ia berjalan-jalan di pinggir jalan, Seliana sudah tidak memiliki keluarga lagi ia hanya tinggal bersama bibinya.
Setelah itu Seli (Seliana) ketemu kucing perempuan yang berwarna putih dan kucing itu memakai kalung. Seli sangat ingin kucing itu tetapi ia tau bahwa kucing itu ada pemiliknya, karena Seli melihat ada kalung di lehernya.
Setelah melihat kucing itu Seli ingin membawanya pulang ke rumah Seli, “Hai kucing, apa kabar? Apa kamu mau tinggal bersamaku. Aku akan menjagamu” Kata Seli dengan kucing itu. “Meow” Lalu kucing itu meong. Seli merasa kucing itu setuju dengannya, lalu Seli bawa kucing itu pulang ke rumah Seli.
Lalu keesokan harinya Seli mengajak kucingnya untuk berjalan-jalan diluar. “kucing, kau sangat imut betapa imutnya dari pada diriku”. “Meow Meow Meow” Lalu kucing itu mengeong. “Hmm…, aku akan kasih namamu, siapa yah? Kan kalung kamu hurufnya J berarti… Bagaimana kalau namamu Jessy, apa kau suka nama itu” menanyakan dengan kucing itu. “Meow” kucing itu menjawabnya. Lalu, mereka lanjut jalan lagi.
Dan Seli menemukan restaurant ia ingin mengajak Jessy pergi kesana, tetapi disana tidak bolehkan kucing untuk masuk ke restaurant. Jadi Seli dan Jessy pulang ke rumah untuk makan.
Sesampai rumah… “Bibi buka pintunya dong!” Dengan mengetuk pintu rumahnya. “Iya, iya tunggu yah” Sambil membuka kunci pintunya.
“Akhirnya kamu udah pulang, kemana aja kamu sama kucing itu”. “Jalan-jalan aja kok bibi” “Ya sudahlah ayo masuk kita makan” “Baik bi” “Ayo Jessy kita masuk” sambil mengelus kepalanya.
“Yahh…, cuman ini yah makanannya, kan Jessy gak suka makanan ini dia kan suka ikan”. “Coba dulu kasih dia makan ayam gorengnya mungkin dia mau” “Baiklah bi, Jessy ini buat kamu yah” sambil melihat kucingnya dengan kelaparan.
Selesai makan… “Jessy kita tidur yah, ini kandang kamu oke” sambil meletakkan kucingnya ke kandang. “Meow Meow Meow” sambil melompat ke kasur Seli. “Loh kok kamu ke sini, biasanya kan kucing tidur di kandangnya” sambil melihat kucingnya dengan bingung. “Meoww…” Sambil mengambil selimut. “Baiklah kalau begitu, mungkin kau akan tidur di kasurku selama beberapa hari ini.”
Keesokan paginya… “Loh Jessy kemana?” sambil mengusap matanya karena baru bangun pagi. Setelah itu Seli mendengar suara air di toilet, dan ia ingin melihat siapa itu?.
“Siapa itu?” Sambil membuka pintu toiletnya. “Jessy kok kamu ada di toilet?” Sambil lari dengan cepat dan mengangkat Jessy keluar dari bak mandi itu. “Meoww…”
“Aku sangat bingung, kamu ini manusia atau kucing sih?!” Sambil menatap mata Jessy. “Mengapa kamu pagi-pagi udah mau mandi kan biasanya kucing ngak mandi dan tidur di kasur. Apa kanu ini benar-benar manusia atau kucing. Apa kau bisa memberitahuku” Sambil memeluk Jessy. Lalu Jessy mengeong lagi “Meoww…” “Mungkin kau ini manusia. Bagaimana kalau aku membantumu menjadi seperti manusia.”
1 minggu kemudian … “Bi, aku jalan-jalan di luar dulu ya” “Oke, pulangnya jangan malam-malam yah” “Iya…”
Malam harinya… “Jessy kita pulang yuk” “Meow”
Setelah sampai di rumah… “Jessy ayo kita mas… Jessy, Jessy, Jessy kau dimana?” Sambil berteriak dengan mengkhawatirkan Jessy. “Halo, Meow” Jessy memegang bahunya dari belakang. “Jessy… Jessy” Sambil menoleh ke belakang lalu memeluk Jessy. “Halo, Terima kasih yah sudah merawat kan aku dengan sangat baik dan sudah membantuku menjadi manusia lagi” Sambil memegang tangan Seli. “Jadi kau manusia kucing?” “Tentu saja iya.” “Bagaimana kau bisa menjadi kucing?” Tanya Seli kepada Jessy.
“Dulu aku tinggal bersama ayahku lalu ada peperangan di kota. Lalu ayahku meninggalkan aku sendirian di rumah dan meninggalkan surat, surat itu berisi (kau adalah salah satu putriku yang bernama jina, kau sangat baik dan mematuhiku, aku hanya meninggalkan surat untukmu dan boneka kucing ini dan kalung. Semoga saja kau hidup dengan baik. Maaf aku harus meninggalkanmu) Setelah itu aku mengambil kalung dari boneka kucing itu setelah aku memakainya, keesokan harinya aku berubah menjadi seekor kucing. Setelah aku ke desa ini aku menemukan orang yang ingin memeliharaku dengan baik dan juga aku berubah menjadi manusia lagi, mungkin aku memang harus disebut manusia kucing. Nama asliku adalah Jina. Tetapi kau mengubah namaku menjadi Jessy, Terserah kau mau bilang aku apa yang penting aku hanya ingin hidup denganmu adik.” “Adik!..” “Yah.., kau adalah adikku, karena aku tidak memiliki adik, jadi kau bisa memanggilku kak jina.” “Kakak jina..” Sambil memeluk tubuh Jina dan sambil menangis.
1 Tahun Kemudian… “Seharusnya aku tinggal bersamamu dari awalnya” Sambil tertawa dengan Seli.
Selesai
Cerpen Karangan: Stefanie Blog / Facebook: @stefaniefanie