Jauh di dalam hutan belantara terdapat sebuah kampung liliput. Kampung yang sangat lucu dengan tata kota yang serba mini Sekolah mini, perkampungan mini, aliran air mini, pasar mini, aula mini dan mini-mini yang lain. Di kampung yang serba mini itu, tinggallah seorang liliput bernama Haris. Haris, adalah seorang liliput yang tampan dan baik hati namun tak memiliki kawan. Sehari-hari ia pergi kemana-mana juga sendirian bahkan di sekolahpun tak ada yang mau duduk bersamanya.
“Anne, ibu ingin kau lebih konsentrasi belajar, maka dari itu duduklah di sebelah Haris” perintah bu guru “Haris bu? Maafkan aku bu, aku janji akan lebih berkonsentrasi lagi. Tolonglah bu, jangan dudukkan aku bersama Haris” ucap Anne memohon “Kenapa? Bukankah ia juga temanmu?” Tanya bu guru penasaran “Tidak bu, saya tidak mau” ucap Anne menggeleng
Ibu guru semakin penasaran ada apa dengan Haris? Setiap hari Haris selalu bersikap manis kepada para guru dan juga kawannya, mengapa Haris dikucilkan? Ibu gurupun terdiam memikirkan keadaan murid-muridnya. “Aku harus mencari tahu ada apa dengan haris” gumam bu guru
Sesampai di rumah, Haris memasak sup untuk makan siangnya. Sup itu dimakan dengan lahapnya kemudian langsung diletakkan di meja. Rasanya, Haris masih terngiang-ngiang dengan perkataan Anne tadi pagi. Seusai makan, biasanya Haris akan pergi bermain dengan kawan-kawannya tapi hari ini ia langsung ke kamar. Haris tidak tidur namun memandang kawan-kawannya yang sedang bermain dari jendela kamarnya. Mereka terlihat ceria sekali, keceriaan mereka membuat Haris semakin sedih.
“Kawan-kawan, kenapa kalian menjauhiku? Apa salahku?” ucap Haris
Malam haripun tiba, Haris merasakan gatal di sekujur tubuhnya. Gatal.. gatal.. dan semakin gatal hingga Haris tidak bisa tidur. Harispun tak tahan dengan gatalnya hingga Haris dengan terpaksa menggaruk tubuhnya, semakin digaruk semakin gatal badannya.
“Aduhh gatal sekali..” ucap Haris sambil terus menggaruk badannya. Ketika Haris tengah menggaruk, Haris merasakan ada sesuatu yang berjalan di lehernya. Diambilnya sesuatu itu ternyata makhluk yang berjalan di leher Haris adalah hewan mirip semut. “Apa ini? Hiiih pergilah! Kau membuat tubuhku gatal!” ucap Haris sambil melempar hewan kecil itu ke lantai.
Keesokan harinya, Harispun tetap berangkat ke sekolah dengan keadaan yang kacau. Matanya merah, badannya lesu, rambutnya acak-acakan namun terus menggaruk badannya. Ibu guru semakin penasaran dibuatnya hingga ibu gurupun menghampiri Haris di halaman sekolah.
“Kau kenapa Ris?” Tanya bu guru “Entahlah bu, sekujur badanku gatal dan ada semut di kepalaku” ucap Haris “Semut? Sini ibu lihat” ucap bu guru
“Auuu. Haris ini bukan semut namun kutu. Katakan pada ibu, apakah kau sudah mandi?” Tanya bu guru “Belum bu. Sudah 5 hari ini saya tidak mandi dan tidak membersihkan rumah” ujar Haris “Kenapa Ris?” Tanya bu guru “Ibu dan ayah pergi ke rumah paman bu, dan yang biasanya bersih-bersih rumah adalah ibu bukan aku” ucap Haris
“Begini ya Ris, kalau kamu tidak menjaga kebersihan maka kamu akan selalu gatal seperti ini dan kawanmu akan selalu mengucilkanmu karena tak tahan dengan bau badanmu. Sekarang ibu izinkan kamu untuk pulang membersihkan rumah dan badanmu” ucap bu guru “Baik bu” ucap Haris
Harispun pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Haris langsung membersihkan seluruh ruangan di rumahnya. Mulai dari kamar, ruang tamu, ruang keluarga, kamar mandi dan dapur, dan tak lupa Haris juga mencuci piring yang telah ia gunakan untuk makan selama beberapa hari ini. Setelah itu, Haris mandi dan juga keramas.
“Hahh lega rasanya” gumam Haris. Kemudian Haris melihat ke sekeliling ruangan yang telah ia bersihkan tadi. Haris terkagum-kagum melihat perbedaannya. “Ternyata rumahku terlihat lebih indah jika bersih dan badanku juga tak gatal lagi setelah mandi” gumam Haris
Kemudian Haris memandang keluar, di sana ada kawan-kawannya yang tengah asyik bermain. Ada yang bermain kelereng, ada yang bermain lompat tali dan ada juga yang sedang bermain congklak. Harispun mengunci pintu terlebih dulu sebelum keluar menemui teman-temannya.
“Teman-teman, bolehkah aku bermain dengan kalian?” Tanya Haris pada kawan-kawanya “Haris? Kau terlihat lebih bersih” ucap Anne “Iya Anne, tadi aku ke sekolah namun bu guru menyuruhku pulang karena badanku sangat kotor, sudah 5 hari aku tidak mandi” ucap Haris “Haris, menjaga kebersihan itu penting. Kalau kamu tidak menjaga kebersihan maka badamu akan tidak sehat” ucap Anne “Iya Anne maafkan aku. Aku janji akan selalu menjaga kebersihan” ucap Haris
“Baiklah. Ayo kita bermain bersama” ajak Anne “Ayo” ucap Haris
Begitulah kisah si Liliput Haris. Sejak saat itu, Haris selalu menjaga kebersihan karena Haris sudah tahu kalau kita tidak menjaga kebersihan maka kita tidak akan memiliki teman.
Cerpen Karangan: Hamida Rustiana Sofiati Facebook: facebook.com/zakia.arlho