“Ayah tolong, ikutlah dengan diriku dan hidup selamanya” “Anakku, diriku sudah hidup cukup lama. Aku mensyukuri 200 tahun hidupku ini” “Tapi mengapa ayah harus pergi?” “Karena kematian memang tidak terelakan”
“Ayah diriku sudah mampu membuat manusia menjadi abadi, kita bisa hidup di dunia dan surga yang kita buat sendiri” “Tetapi apa hidup tanpa kematian anakku?” “Mengapa kita harus kehilangan sesuatu yang kita cintai ayah?” “Relakanlah diriku anakku, diriku sudah terduduk di kursi ini”
“Aku bisa membuatkan ayah badan yang baru, dimana kita bisa hidup sehat selamanya ayah” “Nak apa yang ayah lakukan, ayah lakukan karena ayah tahu hidup ayah akan berakhir. Apapun yang kita lakukan, di hidup kita, kita menghargainya karena kita tahu bahwa kita akan menemui akhir anakku” “Tapi yah, kita masih bisa menghargai hidup tanpa harus mati, kita bisa masih menikmati dan melakukan apapun yang kita lakukan tanpa harus tunduk pada kematian” Sang ayah terdiam melirik keluar jendela, ke taman di belakang rumah mereka. “Tolong lah yah, untuk anakmu ini”
Lima tahun kemudian sang ayah meninggal.
Sepuluh tahun sebelum kematian sang ayah, sang anak bernama Aaron yang mendirikan perusahaan Double AA mengumumkan penemuan mereka. Ia berdiri diatas panggung dan memulai presentasinya, ditonton miliaran orang di internet. “Pada akhirnya kita manusia berjuang untuk hidup dan pada akhirnya kita akan melepaskan diri dari ketakutan akan kematian. Kita sudah terlalu lama menerima bahwa kematian adalah akhir dari segalanya. Kita mungkin tidak abadi sekarang akan tetapi, esok hari, anda akan mendapat kesempatan sebagai masyarakat pertama di alam semesta ini. Untuk memilih menjadi abadi dan memindahkan alam sadar anda dengan semua memori anda menuju komputer dan cloud pribadi anda” Aaron melirik ke kamera “jadi apakah yang anda akan pilih?”
Beberapa dekade kemudian, manusia berhasil memindahkan alam sadar mereka menuju robot dan memanggil diri mereka sebagai android. Teknologi juga makin maju hingga dapat membuat tubuh organik manusia yang tidak menua dan tidak akan terkena penyakit ataupun membutuhkan konsumsi makanan. Pada akhirnya spesies baru ini, dapat memindahkan alam sadar mereka dan ingatan mereka menuju cloud bila tubuh mereka terkena kecelakaan dan sebagainya. Pada saat itu waktu dan kematian akhirnya tunduk pada manusia yang baru.
Lima ribu tahun kemudian, Android generasi ke-42 yang lahir dari komputer dan dilahirkan secara acak oleh komputer mendirikan sebuah perusahaan. Android tersebut bernama Duabe yang berumur 2.345 tahun. Pada saat ini algoritma dan tubuh para android terlindungi dan tidak ada yang mampu melepaskan mereka dari rantai kehidupan. Bila seseorang melakukan bunuh diri, mereka akan terpindahkan menuju tubuh lain secara otomatis. Kemudian pada hari itu juga Duabe berhasil menemukan sebuah cara untuk mematahkan rantai tersebut.
Ia kemudian memancarkan pengumumannya ke seluruh galaksi. “Dengan bangga saya mempersembahkan, hasil kerja dari perusahaan Mati.co. sebuah produk yang akan mengubah hidup semua orang di galaksi.” ia terus melanjutkan
“Setiap tahun, bulan, perputaran, menit, detik. Tidak lagi akan menjadi hanya referensi untuk berkoordinasi dan menempatkan diri kita. Itu akan menjadi suatu yang membuat hidup kita penting dan mengingatkan kita kembali akan rasa takut, serta melepaskan kita dari rasa bosan yang selamanya ini. Sampai sekarang hari menjadi hari tanpa ada batas dan tanpa kehilangan. Sekarang anda bisa memilih untuk menjadi tidak abadi. Jadi saya tanyakan pada anda semua, apa yang akan anda pilih?”
Pada saat itulah keberadaan akhirnya tunduk pada para Android, dan beberapa dekade kemudian Duabe berbincang dengan putrinya. “Nak tolonglah, download program yang ibumu sudah buat, mengapa kau ingin terus hidup panjang di kehampaan ini. Umurmu sudah 150 tahun” selagi mereka memandang keluar jendela satelit mereka. Melirik bintang. “Bu, Nines mengerti sebagai putri ibu, bahwa ibu bekerja keras untuk ini. Diriku mengerti dan untuk beberapa android itu merupakan pilihan yang tepat. Kuhargai usaha ibu, tapi untuk diriku sendiri, diriku masih belum yakin” “Tapi tidak kah kau melihatnya nak, kematianlah yang memberikan makna untuk hidup kita?” “Ya, walau menjadi abadi membuat kita hidup tanpa konsekuensi dan ketakutan akan kematian. Tapi untuk mati juga berarti kehilangan segalanya dan menyia nyiakan hidup kita bu. Bagaimana mungkin diriku atau dirimu atau bahkan satu android pun bisa menentukan secara adil dan rasional mana yang lebih baik, mana yang lebih bagus?”
Nines sang anak melanjutkan, “mungkin sudah menjadi sebuah program bagi makhluk hidup, untuk mencari makna dari apapun yang ia rasakan. Berusaha merasionalkan segala yang terjadi. Mau itu seorang yang abadi atau fana.” “Jadi kau tidak akan melakukannya?” Duabe bertanya pada putrinya “Nines tidak tahu, masih harus dipikirkan. Setidaknya Nines akan memiliki waktu sebanyak yang diperlukan untuk memilih”
Cerpen Karangan: Ymir
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 8 Agustus 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com