Aku terbangun dibawah pohon sakura yang kelopak bunganya berterbangan tertiup angin. Aku tertegun sejenak dan melepas headphone dari telingaku, tanganku meraba rumput dibawahku. Ini nyata. Aku benar-benar berada disini, tempat dimana mimpiku berada. Itu artinya dia juga ada disini!.
Begitu tersadar dengan fakta itu, tubuhku bangkit dan melihat ke sekeliling. Hamparan hijau dan pepohonan sakura menyapaku, angin semilir menerbangkan kelopak bunga sakura. Diatas bukit kecil aku melihat paviliun indah dengan bunga rambat di keempat tiangnya. Perlahan aku berjalan menyusuri jalan setapak diantara rerumputan hijau, di setiap sisinya pohon sakura masih mengikuti langkahku.
Langit senja dan matahari yang mulai tenggelam menghalangi pengelihatanku saat mendongak menatap pavilion yang atapnya mengerucut. Sebuah siluet berdiri di pavilion, dengan tangan berada dibelakang punggungnya. Siluet itu membelakangiku. Semakin aku berjalan mendekat aku bisa melihat rambut panjang berwarna kebiruan miliknya. Punggungnya tegap dan bahunya lebar, ada ornamen emas di kepalanya. Hatiku mulai bergemuruh. Apakah mungkin itu benar-benar dia? Sosok misterius yang selalu menyapaku di mimpi? Sosok tampan yang selalu menggenggam tanganku dengan tangannya yang hangat? Semakin aku berjalan mendekat, semakin jelas sosoknya.
Entah mungkin karena langkah kakiku yang mulai terburu tidak sabar ingin mendekat atau karena suara gesekan rumput dengan kakiku yang berjalan tanpa alas, sosok itu berbalik dan seketika itu juga dia menatapaku terkejut. Langkahku berhenti dan tubuhku membeku. Wajah tampan dengan garis wajah tajam, hidung bangir, alis tebal, mata jernih dengan iris gelap yang menatapku terkejut. Itu dia! Aku masih terdiam ditempatku, hanya berjarak 10 langkah darinya, jantungku kembali berdetak tak karuan. Dia berjalan perlahan kearahku. Ingin rasanya aku memeluk sosok itu tapi tubuhku seolah membeku dan kakiku seolah terpaku di tanah.
Kimono berwarna biru gelap dengan sulaman berwarna emas membentuk pola naga di pakaiannya sedikit berkibar ditiup angin. Tanpa sadar dia sudah berada tepat dihadapanku, menatapku dengan tatapan hangatnya. Tangannya terulur dan menyentuh wajahku lalu mengusapnya lembut. Hangat.
“Ini benar-benar kau.” Suaranya berat dan menyenangkan untuk didengar.
Aku mengangguk dan mencoba tersenyum mentapnya, air mataku lolos begitu saja saat mentapnya tepat berada dihadapanku. Aku tidak peduli lagi apakah ini mimpi atau kenyataan. Apakah aku sudah mati dan berpindah dimensi atau aku masih hidup dalam kondisi koma dan bermimpi panjang. Kehangatan yang kurasakan dari tangannya nyata. Aku merasakan tubuhku terdorong kedepan, kedalam dekapannya yang hangat dan erat. Disela isakanku aku menjawab ucapannya dengan gumaman.
“Mhm.”
Sosok hangat yang selalu membuatku merasa lebih baik saat terbangun dari tidur, saat seluruh dunia seolah menolakku. Hanya dia yang dengan lembut menemaniku di dalam mimpi indahku setiap malam. Sosok yang membantuku tetap hidup, sosok yang kuanggap hanya sebagai bunga tidur, sosok yang selalu kuharapkan menjadi kenyataan, kini memelukku. Aku tidak ingin bangun, aku tidak ingin meninggalkan sosok yang punggungnya terlihat kesepian ini sendirian lagi.
“Terimakasih.”
– Pertemuan di Pavilium Sakura selesai-
Cerpen Karangan: GummyGum
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 5 September 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com