Dikisahkan ada sekumpulan remaja tampan di salah satu sekolah bernama Galaxy School. Di sana ada cowok bernama Ricky yang pendiam. Ricky sedang mengeluarkan rokok membuang ke tempat sampah. Kemudian ada yang memotret Ricky secara diam-diam tanpa izinnya. Ialah Divya. Divya sangat mengangumi Ricky. Namun Ricky cuek.
Suatu hari kematian dari seorang gadis dan banyak menuduh kalau Ricky saiko. Divya tetap saja tidak percaya kabar miring tersebut. “Gue nggak percaya Bang Ricky bisa ngebunuh Nelly.” jawab Divya membentak meja.
Di tempat berbeda sosok cowok sedang memotretnya tanpa sepengetahuan Divya. Senyum merekah. “gue harus bisa dapatin lo.”
Didalam kesunyian malam geng bernama UN1Ty tengah duduk membahas soal Ricky yang dituduh jadi tersangka. Shandy muka sangat aneh. Berbeda dari biasanya. Wajah berkeringat dingin. “Kenapa bro apa ada sesuatu?” “Gak ada, gue hanya ngerasa yakin kalo sih Ricky itu Seiko cuma dia kan paling pendiam di grup kita.” ucap Shandy menerka-nerka.
Di hari berikut Fiki sedang bermain gitar asyik pada dentingan yang ia mainkan. Kemudian Shandy menghampiri memberikan segelas marimas dibeli di warung. “Gak yakin gue tampang Ricky pembunuh!” “Mau gimana lagi udah tercemar geng kita, gue mau Ricky keluar dari UN1Ty.” Semua memandang negatif pada Ricky.
Kian hari semakin ada berita kurang sedap. Sehingga Ricky menegaskan sesama kalo geng ini mesti mengeluarkan membernya. Memberikan penjelasan namun tetap saja semua sudah benci pada Ricky.
Divya mendekati Ricky, disaat semua menjatuhkan Divya mensupport penuh Ricky memberikan kekuatan. Suara di gedung terdengar lagi tangisan kencang. Pergi ke sana Ricky berlari pisau terbuang di lantai. Memungutinya terkejut Divya hampir mau pingsan.
“JADI ELO KAN BIANG KEROK DI UN1TY?” tanya Fenly memojokkan Ricky. “Bukan gue sumpah, gak bohong!” Tidak ada yang percaya padanya.
Di hari berikutnya Ricky dimintai keterangan atas kematian Yani. Jawaban hanya gelengan sementara polisi perlu tahu semua dijawab sama. “Penyelidikan kita akan proses kamu tetap di sini.” Belum ada bukti sehingga Ricky ditetapkan sebagai tersangka.
Semua membenci Ricky bahkan UN1Ty terpecah belah. Sudah rusak, tidak ada artinya lagi. Merasa kehilangan sosok baik, misterius. Dulu dikenal sebagai pahlawan akibat sering menolong jasa Ricky tentu saja besar.
Seseorang berjalan ke toilet menemukan pemandangan aneh. Segera merekam melalui kamera ponsel. Membawa sesuatu di dalam kantung plastik. Tiba di rooftop seluruh urat leher menegang.
Mata tertuju pada sesuatu yang di lempar ke atas gedung. Cowok itu melepas Hoodie muka tertutup masker. “Astagafrullah jadi lo?” Divya terkejut. “Kenapa kalo itu gue, mau lapor silakan… gue iri sama Ricky kenapa dia selalu dicintai beda dengan gue yang dianggap sampah.” Tatapan mata terus tertuju pada sosok itu. “Terus kenapa lo bunuh murid Galaxy School? Jangan bilang lo sakit hati sama UN1Ty.” “Bukan cuma itu gue sering dibully sama Shandy, terus di jambak rambutnya sama Fenly.” Bayangan sewaktu smp terbuka lebar. Di mana ada anak cowok berkacamata tebal lewat lalu disiksa sama beberapa orang. Perut ditendang, kaki keinjak sepatu dibeli dari hasil tabungan dibuang ke got.
Miris menyesakkan dada sekarang sudah terbongkar pelaku sebenarnya. Divya mengerti permasalahan yang terjadi.
Menarik Divya hingga ke bagian titik, dan member UN1Ty datang. “Gue sempat lewat dan ngeliat sesuatu yang gak beres.” Zweitson dia paling suka belajar pintar. Kacamata juga selalu dibersihkan. Pokoknya member idola di sini.
Divya kaget lalu berjalan tapi leher dicekek. “Lepasin gue tau lo demdam sama kita…” Zweitson bukan tukang bully. Cuma Fenly, Shandy dan satu lagi Fiki. Fajri juga tingkat level yang paling keras adalah mereka. “Gue akan lepasin asal kalian buat video permohononan maaf buat gue yang selalu kalian tindas.” Wajahnya penuh amarah. Menahan rasa sakit di hati.
Alani sahabat dari Divya terkejut. Melongo. Bisa-bisanya cowok dikenal kutu buku membunuh banyak korban. Airmata Divya terjatuh. “Oke gue terima ini semua demi nona cantik itu, lepasin dia sekarang.” “Gak bisa, buat dulu.”
Zweitson membuat videonya dengan latar rooftrop dan menyerahkan kamera handycam kepada cowok itu menyuruh memasukan ke channel YouTube UN1Ty. Hingga viral. “Gue Zweitson mewakili member yang lain buat minta maaf.”
Fenly tersenyum kecut berjalan ke rooftop demi Divya Zweitson rela melakukan itu semua. Dia setia kawan kepada Ricky yang ternyata menyimpan rasa pada Divya.
Setelah Divya selamat Arnold digiring ke kantor polisi bukan cuma dia dituduh masih ada satu lagi. Dulu sewaktu Nelly kebunuh masih ada saksi belum terungkap. Menghilangkan jejak sangat kreatif.
Berjalan ke tempat gudang penuh debu. Mencari beberapa informasi. Ada tumpukan mayat dimasukkan ke sini. Sebagian belum ketahuan. Ngeri sekali mereka dibungkus plastik hitam. Ada Gita, Nayla, Jihan, Cinta. Semua cewek cantik di Sma Galaxy School.
“Gue gak boleh ketahuan dan gak akan gue biarin UN1Ty kompak seperti dulu.” Malam hari bayangan datang ke kamar dorm member.
Di sana ada Shandy yang tengah main PlayStation. Permainan mobile-lagend di sukai oleh Shandy. Suara mendesis menganggu pendengaran dari Shandy. Melangkah keluar melihat taman belakang rumah kosong.
“Gak ada siapa-siapa palingan kucing.” Seketika sesuatu mencekik leher Shandy. Shandy dibawa ke alam berbeda. Tampak di mana ada cowok dengan motornya baru saja tiba ketika kelas kosong. Menemui gadis bernama Gita yang belajar malam akibat les. “Gue gak akan tanggung jawab, gue gak cinta sama lo.” “Tapi kalo nyokap tahu gue hamil gimana?” ucap Gita ketakutan setengah mati. “Gugurin aja simple kan, gak usah ada nikah, gue masih pengen bebas.” Shandy tahu siapa dia? Keluar dari dalam alam mimpi matanya perlahan terbuka.
Masuk ke kamar lagi. Fiki terbangun ke toilet menemukan play-station menyala. Segera mematikan. “Kenapa dimatiin?” “Dari mana aja boros nih main playstion terus ditinggalin gitu aja.” ujar Fiki mendengus sebal, sembari mengucek kedua kantung mata. Kesal Shandy memilih tidur.
Keesokan paginya lekas ditemui cowok itu. Menghajar hingga babak belur. Semua anak memperhatikan perkelahian seru. Mereka digiring masuk BK. Di sana perdebatan kembali terjadi. Guru bertanya heran mengapa keduanya bisa bersitegang. Dan membuat tontonan bagi anak cewek. “Saya begini karena dia yang udah bunuh Gita!” “Mana buktinya?” “Lo malam-malam kesini gue lupa kapan? Terus lo nemuin Gita gak mau tanggung jawab.” ucap Shandy berkata tegas. Pak Fadhil kaget menatap tajam wajah Martino. “Benar itu apa yang di bilang sama Tino?” ujar Pak Fadhil. “Gak benar,” “Mana mau ngaku dia aja pandai berkila? Dasar pembunuh.” Mereka berjalan mengecek cctv mencari letak bukti. Sampai akhirnya Tino berhasil di tangkap. Ricky dibebaskan.
Nyanyian kebebasan menggema semua murid cewek termaksuk youn1ty fanbase mereka memberikan sambutan baik. Ricky sudah bersih dari segala masalah.
Malam itu dinner di salah restoran. Divya memakai dress berwarna pink. Cantik. Sesuai sama dirinya yang feminin. Ricky mengajaknya berdansa dan juga menyanyikan sebuah lagu. Suara Ricky begitu merdu. “Makasih selalu ada disaat-saat tersulit aku.”
Gilang yang jarang muncul kehadiran berkerja part-time sebagai pelayan restoran membawakan menu steak daging kesukaan Divya.
“Aku ada karena aku tulus mencintai kamu, tanpa embel-embel apa pun.” ujar Divya memeluk erat.
Tapi di sebuah pohon beringin dekat kafe sesosok kuntilanak hadir. Tertawa, rambut panjang lebat, hitam. Bukan tersenyum pada kemesraan keduanya tapi berkata, “kamu akan diganggu oleh makhluk astral persiapkan diri, jika kamu harus melewati ini semua hi… hi… hi…” Mencium aroma tidak sedap para pegawai berniat mengantar makanan orderan berlari merasa merinding.
Pulang dari sana ada perasaan gelisah melingkup di wajan Ricky. Badannya jadi aneh. Di kaca spion sosok berwajah pucat berseragam Sma lewat. Kenapa ia bisa melihatnya setelah mengantar Divya pulang? Berpikir positif.
Semakin hari semua makhluk bisa Ricky temui. Pacarnya juga aneh pada perubahan sikap emosional member UN1Ty satu itu.
“Kita break aja ya, aku mau fokus ujian sekolah.”
“Apa karena aku gak romantis lagi?” “Bukan lebih tepatnya aku mau lulus demi mama.” “Oh, ya udah bye.” Divya menitikkan sebongkah cairan basah di pipi.
Setiap kali belajar malam Ricky terganggu oleh suara panggilan meminta bantuan. Kadang terpaksa harus menolong. Galaxy School di kenal angker menyisahkan banyak penampakan entah mantan ibu kantin di tahun 90 mati. Berbagai kejadian janggal terus menghantui.
Ricky bosan sekali menelepon Kakek. Ternyata benar jika dirinya sudah diwarisi ilmu turun temurun melihat hantu. Bahkan Ricky benci.
“GUE HARUS LEPAS DARI INI SEMUA ARG!” Ricky membuang batu mengenai kepala seorang wanita bermuka gosong dan bola mata merah keluar. Belum lagi darah di sekujur baju. “Kamu gak akan bisa lepas, asal kamu putuskan pacarmu aku suka sama kamu.” Tidak Ricky cuma mencintai Divya hati sulit di bagi ke orang lain, apalagi hantu. Mendadak hantu tersebut lenyap dari pandangan.
Sebulan kemudian kehidupan semakin tidak terkendali. Banyak hari dilalui penuh warna cerita indah. Namun sisi gelap terus menerus masuk ke hidupnya.
Ricky bertemu orang bisa membantunya melepaskan semua ilmu tentang kebatinan. Demi cinta ia ingin hidup normal seperti yang lain tanpa merasa beban, diikuti, diburu, dimintai tolong. Kini Ricky lulus dan berkuliah di kampus Gunadarma.
Selesai
Cerpen Karangan: Hardianti Kahar Blog / Facebook: TitinKaharz Nama: Titin Akun Wattpad: @titinstory NovelToon: TitinKahar Cek aja ya kalau mau baca karyaku yang lain. Semoga suka.
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 2 Agustus 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com