Tak terasa kini hubunganku dengan dia memasuki usia 15 bulan. Ya, namanya Iyan. Tepat pada 23 november nanti kami anniv. Tapi, belakangan ini aku merasakan ada yang berbeda dengan dia. Makin hari makin tak kulihat Iyan yang dulu pada dirinya. Curigaku ini bermula semenjak ia mengubah namaku di status bbmnya. Dulu, namaku di statusnya adalah “Aliya *emotlove*” tapi sekarang, hanyalah namaku saja “AliyaFadillah”. Aku tahu, dia tetap memasang namaku, tapi hasratnya beda di antara dua nama itu. Secepatnya aku singkirkan saja pikiran itu, mungkin sekarang ia akan bersikap lebih dewasa.
Hari demi hari, hubungan kami baik-baik saja. Tapi sampai pada suatu malam. Kejadian aneh kutemukan di BBM. Bisa-bisanya Lepi memasang DP Iyan. Hey? Aku pacar Iyan. Harus Lepi berbuat seperti itu? Lepi adalah sahabatku dari kecil. Meskipun kami tak pernah bersama lagi sejak aku memasuki SD, tapi kami tetaplah sahabat. Spontan, aku kaget melihat kelakuannya, mau kutanyakan dengan Iyan, tapi dia sudah pamit tidur. Aku pun langsung nge-PING Lepi untuk menanyakan apa maksud dari semua ini. Dia bilang “aku gak ada maksud apa apa kok al, aku taruhan sama temen aku. Dia bilang gini al “lep? Kau berani gak pasang DP Iyan?” ya aku jawab saja “siapa takut!” kupikir, Lepi memang tak bisa berpikir sama sekali. Dia juga bilang “aku ni temenan sama Iyan, dan kami juga patner lomba, mungkin kau bilang aku ini aneh, tapi ya aku ginilah, temen aku cowok semua, kau iyalah berteman sama cewek aja, termasuk pacarmu itu temen aku. Cobalah kau pikir, kau udah lama sama Iyan, apa mungkin dia mudah tergoda sama cowok lain?” Begitulah apa yang dikatakan Lepi. Padahal aku mau bilang, “jadi kau bangga gitu berteman sama cowok?” tapi aku tak terpikir detik itu.
Tapi, aku tetap bersikeras bahwa Lepi tetaplah bersalah. Karena apa? Karena jelas-jelas Lepi tahu sendiri bahwa dia berkontak denganku, tapi mengapa dia melakukan itu seakan akan aku bukan siapa-siapa nya Iyan. Dan, taruhan? Aku tak terima Iyan jadi barang taruhan.
Esoknya kukatakan pada Iyan apa yang terjadi tadi malam. Apa kalian tahu apa yang dikatakan Iyan? “Lepi bilang cuman untuk taruhan yang, udalah, mungkin dia ngefans sama Iyan” Ya Allah, aku saja tak terima pacarku jadi barang taruhan. Dan aku juga pacarnya saja jarang memasang DP Iyan, karena Iyan juga tak berkenan. Tapi kenapa dia bersikap seolah-olah fine-fine saja. Dan kata temen-temenku juga “alah Al, gak mungkin Iyan marah-marahin cewek itu, pasti dia lembut-lembutin. Kalaupun dia marah atau men-screenshoot obrolan mereka, pasti sebelumnya Iyan bilang buat seolah-olah isi obrolannya si Iyan marah dan Lepi minta maaf, habis itu dikirim deh kamu Al, trus kamu percaya.” Apa aku saja yang terlalu berlebihan? Tapi hey, kami sudah berkali-kali berantem atas nama Lepi. Semakin aku bersikap seperti ini, semakin tinggi rasa sayangku pada Iyan. Lagi-lagi, hubunganku terasa suram, masa iya gara-gara Lepi lagi. Dan pada suatu hari, Iyan dengan mudahnya bilang bosan sama aku. Ya aku khawatirlah, kenapa? Karena gara-gara berselisih seperti ini, aku bukan jadi benci sama Iyan, tapi aku malah makin sayang.
2 hari dia menghilang tanpa kabar. Aku sungguh cemas. Kutanyakan pada teman-temannya, tapi mereka pada tak tahu ke mana Iyan malam ini. Ada satu teman Iyan, namanya Dika. Aku curhat padanya, sampai-sampai aku membuatkan video buat Iyan agar dia sadar akan kata “bosan” yang ia ucapkan. Kukirim video ke Dika melalui line. Esoknya, ia perlihatkan ke Iyan.
Dan alhamdulillah, hati Iyan luluh kembali. Sengaja kusuruh Dika untuk memperlihatkan video itu tepat pada tanggal 23. Ternyata, hp Iyan rusak. Dan untungnya Dian teman Iyan dan temanku juga meminjamkan hpnya untuk dipakai sementara oleh Iyan. Aku dan Iyan pun kembali komunikasi. Tapi apa kalian tahu? Aku merasakan banyak perbedaan pada Iyan.
25 november, aku tampil teater di sekolah, aku menyarankan Iyan untuk melihat penampilanku. Tapi, dia bilang “maaf sayang, Iyan mau bantuin mas Ade”. Aku pun memakluminya. Dan tanggal 26, tepat malam minggu, kami jalan. Dan kalian tahu? Hubungan kami baik-baik saja. Tapi aku tak tahu mengapa hubunganku kandas esok malamnya. Sumpah, aku drop selama beberapa hari. Dia bilang “Maafkan aku, aku gak tau sama perasaan ini, jujur aku bosan dengan semua ini. Maafkan aku, aku mau kita sampai di sini aja, terima kasih untuk semuanya, aku tau aku bukan yang terbaik untukmu”. Dia juga bilang “intinya aku cuman mau sendiri dulu, aku bosan pacaran”. Aku tak percaya dengan alasannya. Karena, aku telah mengalami kejadian ini sebelumnya. Aku semakin curiga pada Lepi. Tapi, aku berharap, Iyan benar-benar ingin sendiri dulu.
Waktu berkata lain. Riri, temanku di SMK mengatakan bahwa ia melihat Iyan berboncengan ke sekolah dengan seorang cewek. Aku langsung menanyakan ciri-ciri cewek itu. Ciri-cirinya, badan berisi, dan gak tinggi kali. Kukirim foto Lepi ke Riri. Dan ya!! Itu benar Lepi. Aku langsung menanyakan ini pada Lepi, dan dia tetap bersikeras bahwa dia tak bersama Iyan tadi pagi. Omongan Lepi memang meyakinkanku sekali, tapi Riri juga bilang “Kak, percaya, Riri gak bohong”. Dan aku tekankan kepercayaanku pada Riri. Esoknya, aku mendapat kabar lagi bahwa Iyan jalan sore dengan Lepi. Kutanyakan lagi pada Lepi. Dan kalian tau dia bilang apa? “Aku berani deketin Iyan kan karena dia gak punya cewek lagi Al. Aliya jangan gini lah, Lepi kan jadi gak enak Aliya teror terus-terusan”. Hey? Coba kalian pikir. Iyan bosan gara-gara siapa? Gara-gara ada cewek lain kan? Kalian juga tahu itu? Lantas, gak seharusnya kan Lepi bilang seperti itu pada aku. Sebenarnya, Lepi itu siapanya Aku?
Aku benar-benar gak nyangka sama mereka berdua. Tapi, aku ambil hikmah nya, bahwa Iyan mencintaiku karena fisik. Belakangan ini, Iyan selalu mempermasalahkan berat badanku. Dulu, aku memang agak gemukan, tapi sekarang aku kurusan. Iyan juga pernah bilang bahwa berat cewek itu bagusnya 60 kg. Lagi-lagi aku tertuju pada Lepi. Lihatlah badan Lepi, badannya lebih berisi, padat. Tapi aku tahu, bahwa Allah akan menjauhkanku dari laki-laki yang tidak baik dengan cara mematahkan hatiku.
Aku pun curhat pada Okta mantannya Iyan. Ternyata, dia juga tahu bahwa Iyan selingkuh. Pada hari jum’at tanggal 25, Okta berpapasan di jalan dengan Iyan yang sedang berboncengan dengan Lepi. Tanggal 25? Ya! Itu adalah hari dimana aku sedang tampil teater, dan Iyan yang menemani mas nya. Tapi apa yang dia lakukan? Okta, juga pernah diselingkuhkan 2 kali oleh Iyan. Dan aku juga mengingat pertanyaan kak Santi beberapa bulan yang lalu. “Aliya kok mau sama Iyan?” ku coba dirinya untuk mengulangi pertanyaannya, tapi dia malah mengalihkan pembicaraan. Ternyata ada benarnya juga apa yang dipertanyakan oleh kak santi.
Sekarang aku tahu betapa busuknya si Iyan itu. Aku berusaha memulihkan nafsu makanku kembali, tapi susah sekali. Ketika aku membuka instagram, di profil Lepi telah tertulis nama Iyan. Aku tambah drop. Belum lagi, esoknya aku harus ujian matematika. Tapi kucoba yakinkan hati ini bahwa “karma itu memang tak ada, tapi ketahuilah sebab akibat itu ada! Apa yang telah dilakukannya padamu, dia akan merasakannya. Mungkin tak sekarang, tapi esok”. Dan alhamdulillah aku bangkit kembali. Aku coba hidup tanpa lelaki yang ternyata mencintai orang tak karena apa adanya. Dan aku juga yakin, Allah sengaja membiarkan Iyan mencintai wanita lain agar aku tak berlama-lama dengan Iyan yang sikapnya saja seperti itu.
Jadi intinya dari mereka berdua adalah: seharusnya Lepi berpikir jernih bahwa, tak seharusnya ia menerima Iyan yang meninggalkan diriku karena bosan dan menjalin cinta dengan Lepi. Dan seharusnya Iyan juga harus berpikir lebih jernih bahwa tak seharusnya Lepi sahabatku sendiri rela mengorbankan hatiku, sahabatnya sendiri.
Dan buat kalian, jika kalian meninggalkan yang tak sempurna, jangan mencari yang lebih tak sempurna. Dan bosan dalam hubungan, bukan berarti harus mengakhiri hubungan, tetapi mengakhiri sikap dan tingkah laku yang tak mengenakkan dalam hubungan kalian.
Cerpen Karangan: Vika Berliana Facebook: Vika Berliana