Diceritakan sebuah kisah cinta seorang gadis yang memiliki hati begitu murni. Sekali ia jatuh cinta maka ia akan menjaga cinta itu untuk selamanya, tapi itu pun jika ia merasa bahwa orang itu pantas mendapatkan cintanya.
Di waktu umur gadis itu menginjak 20 tahun, ia berubah menjadi gadis dewasa yang telah dapat berfikir dengan matang. Ia memutuskan untuk mulai mencari cinta di hatinya, dan tanpa sengaja ia bertemu dengan seorang pria tampan. Namun pria yang telah mencuri hatinya itu telah melabuhkan hatinya untuk wanita lain. Dengan penuh kesabaran ia tetap berada di sisi pria itu, karena wanita yang pria itu cinta tidaklah mencintainya. Wanita yang dicintai pria itu hanya memanfaatkan apa yang ia miliki, ia hanya akan datang ketika ia merasa butuh. Tapi dia tidak pernah merasa ada yang salah, ia rela melakukan segalanya untuknya, karena dia adalah cinta pertamanya. Dan dalam hati wanita itu dia berkata “Kau juga cinta pertamaku. Aku akan menunggumu, tapi kuharap kau tidak akan terlalu lama, ataupun terlambat.”
Wanita itu bernama cilsia, seorang gadis yang terlahir dari sepasang suami istri sederhana. Ia dibesarkan dengan penuh kasih sayang walau hidup tidak serba kecukupan. Cilsia adalah anak satu satunya, ia tak memiliki satu pun saudara. Namun berkat kecerdasan yang cilsia miliki, ia mampu menyelesaikan semua pendidikannya dengan selalu mendapatkan peringkat pertama di setiap kelas yang ia duduki. Orangtuanya tak pernah cemas akan biaya sekolahnya, bahkan cilsia malah selalu membantu kedua orangtuanya dengan melakukan pekerjaan paruh waktu mulai dari smp. Dan setelah lulus sma ia memutuskan untuk menolak beasiswa kuliahnya, ia lebih memilih untuk membuka sebuah toko kue chocolate. Dan seiring berjalannya waktu dengan berbagai rintangan yang ada, kini tokonya telah begitu menjadi favorit untuk banyak orang. Dengan cita rasa chocolate yang begitu pas dan meleleh di lidah membuat siapapun yang mencicipi chocolate buatannya tak mampu menghentikan keinginannya untuk memakan chocolate.
Cilsia kini menjadi wanita yang sukses dan cantik, dan pastinya memiliki hati yang begitu baik hingga siapapun akan dengan mudahnya untuk berteman dengannya. Dan ketika tanpa sengaja cilsia bertemu dengan adam, pria yang telah berhasil merenggut hatinya untuk pertama kalinya.
Kala itu, adam tengah duduk di bangku pojok tokonya dengan wajah sendunya ia memakan chocolate pesanannya. Tepat ketika adam menatap ke arah cilsia, jantung cilsia berdebar begitu hebat tak seperti biasanya. Ia merasa ada yang aneh dengan dirinya, lalu ia memutuskan untuk pergi dan mencoba menyegarkan pikirannya. Tapi ternyata itu bukanlah sebuah pilihan yang tepat, karena ketika ia sampai di pantai yang tak jauh dari tokonya, adam juga berada di sana, terdengar ia yang sedang berbicara melalui ponselnya.
“Tidak apa apa, aku mengerti” “Jangan khawatir, aku bilang aku tidak apa apa” “Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Semoga kencanmu berjalan lancar” Itulah yang cilsia dengar, karena setelah mengatakan itu, adam mematikan ponselnya, bahkan membuangnya ke dalam laut di hadapannya. Adam berteriak begitu kuat, ia melampiaskan kemarahannya. Lalu sedetik kemudian ia jatuh berlutut di atas butiran pasir putih yang membentang di pesisir pantai.
Untuk pertama kalinya, cilsia merasakan sakit yang mendalam hanya dengan melihat kondisi adam yang terlihat begitu pilu. Cilsia tanpa sadar menghampiri adam dan memberikannya sebuah tepukan lembut di bahunya. “Kulihat kau sangat rapuh saat ini. Cobalah untuk terus berdiri sesulit apapun itu. Lalu kejarlah apa yang ingin kau capai dan miliki. Jika kau rapuh seperti ini, bagaimana kau akan mendapatkan segala yang kau impikan?” Ucap cilsia lalu terlalu pergi meninggalkan adam, entah cilsia sadar atau tidak, setelah beberapa langkah, cilsia meneteskan air matanya, seakan ia benar benar merasakan apa yang saat ini tengah adam rasakan.
Semenjak hari itu, adam mencoba untuk selalu berdiri tegak. Ia juga menjadi sangat sering bahkan setiap hari datang ke toko cilsia, mereka menjadi semakin dekat namun tanpa status yang jelas. Di hari ulang tahun cilsia yang ke 21, adam memberikan sebuah kalung dengan gantungan berbentuk kupu kupu. Kala itu, adam meminta cilsia untuk sedikit lebih bersabar lagi, ia ingin memastikan perasaannya terlebih dahulu. Hati cilsia sangat terluka, tapi ia menutupinya dengan sebuah senyuman manis dan berterima kasih untuk hadiahnya, dan mengatakan bahwa ia sangat menyukai kalungnya, dan mengatakan bahwa kupu kupunya terlihat begitu cantik. Tapi setelah itu, adam masih saja sama seperti sebelumnya yang selalu menyakiti hati cilsia tanpa ia sadari. Apalagi dengan adam yang masih saja mengharapkan runia, gadis yang sangat ia cintai namun gadis itu malah hanya selalu memanfaatkannya. Pernah cilsia mengatakan wanita seperti apa runia itu, tapi jawaban adam malah membuatnya semakin terluka.
“Adam, dia hanya memanfaatkanmu. Kenapa kau seperti ini? Ini bukan pertama kalinya kau ditinggal olehnya karena pria lain. Seharusnya kau mencoba untuk melupakannya…” ucap cilsia lembut, berharap adam kan mengerti. “Aku tau, aku tau dia hanya memanfaatkanku. Aku tau itu dengan sangat jelas. Aku masih ingin menunggunya, aku tidak tau apakah ia akan berbalik dan sayang padaku, tapi yang jelas aku akan selalu menunggunya. Dia adalah cinta pertamaku, aku ingin menjaganya dalam hatiku.” Adam mengatakan semua itu tanpa memperhatikan wajah cilsia yang telah meneteskan air mata. Mendengar jawaban adam, cilsia pun dengan mencoba tersenyum dia mengatakan.. “Aku mengerti. Di hatimu hanya ada runia. Aku harap kau akan mendapatkannya lalu berbahagia..” setelah mengatakan itu cilsia pergi, itu pun adam tak menyadari sama sekali. Sampai akhirnya dia berbalik ke samping dan cilsia sudah menghilang dari hadapannya. Tapi dia tidak peduli, adam malah pergi tidur dan tak peduli dengan apa yang cilsia rasakan. Entah dia tidak tau atau benar benar tidak tau, tapi hal itu benar benar melukai hati cilsia.
Lambat laun cilsia merasa lelah dengan sikap adam. Dan hari ini adalah puncak dari segalanya. Saat ini cilsia berada di atas tebing dengan pemandangan laut di hadapannya yang terlihat begitu indah, tapi tak seindah suasana hatinya. Tempat pertama kalinya cilsia menghampiri adam yang tengah putus asa kala itu. Cilsia berbalik dan mendapati adam yang berada tepat di hadapannya saat ini. “Cilsia..” “Jangan mendekat, kurasa semua telah cukup. 1 tahun kurasa bukanlah waktu yang singkat. Ku tau kau tau segalanya, jadi tak ada yang perlu kujelaskan.” “Aku memintamu untuk menungguku sebenar lagi” “Menjadi cadangan itu rasanya tidak enak. Ini melelahkan biarkan aku pergi.” Digenggam semakin erat kalung yang ada di genggaman tangan kanannya. Ia pun berbalik membelakangi adam. “Aku bertahan cukup lama dengan semua rasa sakit yang ada. Kini aku merasa aku tak sanggup lagi, aku akan membuang segala rasa yang ada untukmu. Aku telah memberimu banyak kesempatan dan waktu yang lama. Tapi kau tetap meminta waktu dariku, lagi dan lagi. Aku minta maaf, aku tidak bisa lagi. Mulai sekarang ayo kita untuk tak saling bertemu lagi.” “Cilsia, tak seharusnya kau seperti ini. Kau pernah mengatakan bahwa kau memiliki cinta yang tak akan pernah pudar dan akan selalu ada untuk selama hidupmu” “Aku mengatakan bahwa aku hanya akan memberikan cintaku untuk yang layak, dan menurutku kau tak layak. Maka dari itu, berhentilah dan ayo kita berpisah entah itu dalam bentuk hubungan apapun. Setelah hari ini, aku harap disaat kita bertemu tanpa sengaja kita tak akan saling menyapa, kita kan menjadi orang asing.” Lalu cilsia melempar kalung yang pernah adam berikan beberapa bulan yang lalu di hari ulang tahunnya.
Adam hanya menatap punggung cilsia dalam diam, tak bisa mengucapkan apapun. Ia begitu menyesali kebodohannya. Namun ketika ia menegakan kepalanya, cilsia tak ada di hadapannya lagi. Dan ketika ia menoleh ke samping cilsia telah jalan berdampingan dengan pria lain. Pria yang selama ini selalu ada untuk cilsia, pria yang siap menjadi apapun dan melakukan apapun untuk cilsia. Adam kembali menangisi kebodohannya.
“Entah kenapa tuhan mengirimku ke dunia ini, jika aku hanya terus dalam kebodohanku. Aku telah melepaskan seorang gadis yang begitu sangat baik dan mencintaiku dengan penuh ketulusannya. Andai waktu bisa kuputar kembali, aku harap kaulah cinta pertamaku, aku berjanji tak akan ada hari dimana kau meneteskan air mata. Aku mencintaimu cilsia, maaf begitu lama untuk menyadari semua ini. Maaf aku yang baru menyadarinya ketika kau telah pergi” ungkap adam dalam hati sembari masih melihat cilsia yang terus berjalan menjauh darinya hingga akhirnya menghilang setelah masuk ke dalam sebuah mobil dan lenyap di balik persimpangan.
“Penantian itu bukanlah sebuah hal yang menyenangkan, tapi penantian akan membuatmu menyadari siapa yang sebenarnya kau tunggu. Dan Cobalah melihat ke belakang saat kau sedang menanti, kau akan melihat seseorang tengah memandangmu dengan sendu, namun ia tersenyum begitu manis untukmu dan mengulurkan tangannya untukmu lalu merengkuhmu dalam sebuah dekapan yang sangat hangat ketika kau sadar orang yang kau tunggu tidak akan pernah berbalik untukmu. Seperti yang kurasakan saat ini. Aku tak pernah menyesal telah menantinya untuk waktu yang lama, karena aku saat ini bersama dengan orang yang mengerti arti dari menunggu yang sebenarnya bukan arti dari untuk ditunggu selamanya.”
Jarum jam tanpa lelah terus berputar, mengganti satu detik ke menit lalu berubah menjadi jam hingga hari, minggu dan bulan bahkan tahun. Tapi aku masih setia di tempat yang sama, berharap kan ada keajaiban yang menghampiriku, tapi sepertinya tidak ada. karena aku tidak melihat siapapun, hanya ada aku seorang yang terjebak dalam penantian tanpa ujung. “Setelah hari dimana dia meninggalkanku, aku tidak pernah melihatnya lagi. Aku sangat merindukannya, hingga membuat ku terjebak dalam penantian palsu yang memaksaku untuk terus hidup dalam dunia ini…”
Cerpen Karangan: Susilowati Facebook: Chee ichei