Kuingat semua yang terjadi, ingin kulupakan namun kejadian itu masih saja terbayang, kejadian dimana aku dan dia akan segera menikah, ketika aku dan dia akan menjadi sah tiba tiba terdengar teriakan seseorang dari pintu, sepertinya seseorang tidak rela bahwa dia akan menjadi milikku, hatiku seketika hancur ketika mendengar bahwa seseorang telah mengandung anak dia, anak dari calon suamiku. Dari situ aku lari aku tidak tau ke mana aku akan pergi, aku tidak peduli dia mengejarku, akhirnya aku sampai di suatu tempat, tempat dimana aku dan dia bertemu untuk pertama kalinya, tempat itu adalah danau, danau juga yang menjadi tempat dia menyatakan cintanya.
Kini ku memandangi tempat itu, walau sekarang aku masih menggunakan gaun pengantinku. Kini waktunya senja tapi aku enggan kembali. Kuingin semuanya benar benar terlupakan, ingatanku tentang hari ini itu membuatku ingin menangis, terbersit di otakku, aku ingin sekali hilang dari bumi ini.
“Rachelll…” terdengar suara teriakan itu, suara itu tidak asing lagi di telingaku, suara dari Reno calon suamiku yang telah berkhianat. “Mau apa kamu ke sini, mau ngenalin dia ke aku HAH?” aku benar benar marah. Dia tidak menjawab apapun dia hanya memelukku, pelukannya memang membuat aku nyaman tapi hatiku masih tidak bisa terobati, aku hanya menangis dan ingin melepaskan pelukannya, tapi dia memelukku dengan erat.
“Lepasin aku lepasin…!!!” sambil berusaha melepaskan pelukan dia. Tetapi masih saja memelukku sepertinya dia enggan melepaskanku. “Aku minta maaf” Ucapan dengan isak tangisnya. “maaf?, percuma sekarang minta maaf, ah sudahlah aku enggan melihatmu lagi” Sambil melepaskan pelukannya “hel aku benar benar tidak tau kalau dia mengandung anakku” “tapi itu terjadi Ren, dia itu mengandung anak kamu, sekarang kamu harus menikah dengan dia” tangisanku pecah, suasananya memang benar benar sedih. “Tapi aku tidak akan menikahinya, aku hanya ingin menikah denganmu saja” “kamu itu egois ren, EGOISSS…!!!” “aku egois?” “ya kamu itu egois dia itu butuh ayah buat anaknya, pokoknya kamu harus nikahi dia” “enggak hel aku gak mau, yang aku mau sekarang kita lanjutin pernikahan kita” “aku gak mau punya suami kaya kamu, mulai sekarang kita gak usah ketemu lagi” tangisanku semakin menjadi. “tapi hel aku gak bisa hidup bersama dia” “itu tanggung jawab kamu, aku mau sekarang kamu lanjutin pernikahan dengan dia bukan dengan aku” “Dulu aku gak ingat sama sekali dengan kejadian itu, aku ini dijebak, dijebak oleh teman sendiri” “kamu gak usah cari alesan, kamu ini sama saja dengan pengkhianat” ‘PLAKKK’ satu tamparan mengenai pipi kiriku “Tega kamu!” rachel menangis sambil memegang pipi kiri “hel maafin aku, aku gak maksud kaya gini”
“RENOOO…” Panggil seseorang “Dea..?” kaget reno “Renoo kamu harus tanggung jawab, aku gak mau nanggung beban sendirian” “itu salah kamu bukan salah aku” “kamu salahin aku gitu?” “itu memang benar salah kamu” “kamu gak ingat apa yang kamu lakukan ke aku?” “itu semua kamu yang rencanain sama teman teman kamu” “aku gak mungkin merencanakan hal sebodoh itu, ini dosa kita berdua” bentak Dea “tapi aku gak mungkin nikahin kamu, aku juga gak mungkin ninggalin rachel” “kita gak akan pernah bersatu Ren aku sudah kecewa sama kamu, mulai sekarang kita gak usah bertemu lagi” Rachel angkat bicara di tengah perselisihan “tapi hel aku gak mau kehilangan kamu” lagi lagi Reno
Beberapa hari kemudian Reno sering meneleponku tapi tidak ada satu pun yang kuangkat, beberapa pesan kuterima tapi tidak ada yang kubalas. kadang kejadian itu sering terlintas di pikiranku, Kini kumenikmati kesendirian di bawah naungan pohon yang sering kunikmati bersamanya. Di pohon ini terdapat ukiran yang bertulis RloveR yang berarti RENO love RACHEL yang diukir oleh Reno ketika kami baru saja pacaran. Seketika hatiku sakit mendengar kabar Reno akan menikah dengan dea hatiku semakin sakit lagi setelah mendengar bahwa hari ini juga mereka akan menikah, mungkin saja sekarang saatnya aku harus melupakan dia, sang pengkhianat.
THE END
Cerpen Karangan: Salma Nuraulia Facebook: Salma Nur Aulia Ini cerpen pertamaku, mungkin masih banyak kesalahan. TERIMA KASIH TELAH MEMBACA