Perkenalkan namaku Rara, gadis sederhana yang lahir dari keluarga yang sederhana, tidak ada yang istimewa tentangku, tidak ada yang luar biasa tentangku, semuanya biasa saja, walaupun begitu tidak ada yang aku sesali tentang hidupku, aku bahagia dilahirkan di keluarga ini, walau tidak bergelimang harta tapi saling peduli satu sama lain.
Kisah cintaku juga tidak ada yang istimewa, kenalan, pdkt, jadian, diselingkuhi, putus, hanya sebatas itu, dan kini aku mencoba untuk menutup rapat pintu hatiku, karena aku tidak ingin merasakan yang namanya kecewa, karena apa? karena konsekuensi JATUH cinta itu ya harus siap terluka.
Tapi seketika pintu yang kukunci rapat dapat dibobol oleh seseorang yang baru aku kenal, dia laki-laki pendiam dan tidak pernah sekalipun berbicara dengan denganku, dia siswa pindahan dari kota sebelah, dari yang kulihat dia laki-laki yang baik, tapi entah kenapa dia sangat jarang bicara, aku sangat ingin mengenalnya lebih dalam.
Suasana kantin sangat ramai siang ini, tapi aku tetap bersikukuh untuk makan di kantin karena aku lupa membawa bekal, saat sedang mencari tempat duduk tidak sengaja mataku menangkap sosok yang telah membuat tidurku tidak nyenyak belakangan ini, ya dia siswa baru itu, Lucu, bahkan aku belum tahu namanya tapi perasaan ini sudah tumbuh saja, Aneh.
“Hei, boleh aku duduk disini, tempat lain sudah penuh” ujarku basa basi, dia tidak menjawab tapi matanya mencoba menyapu ke seluruh penjuru kantin. “Kenapa kau melihat ke seisi kantin, yang mengajakmu bicara ada di depanmu, oh apa kau tidak percaya kalau semua bangku sudah penuh ternyata kau jahat juga membiarkan seorang gadis berdiri dengan memegang makanan di tangannya”. “Ya kau boleh duduk” singkat padat dan jelas hanya kalimat itu yang keluar dari mulutnya.
Sejak hari itu aku terus mencoba mengajaknya untuk berbincang dan hal yang kulakukan tidak percuma, kini aku dan dia telah menjadi dekat, hal yang baru aku tahu ternyata dia orangnya humoris, jika kami tengah bersama banyak hal yang kami bicarakan.
Hal yang dinantikan siswa tiba, bel pulang sekolah. Kurapikan buku dan peralatanku, hari ini kami berniat pergi ke toko buku, karena komik favoritnya sudah terbit.
“Yok, langsung pulang kan kita?” tanyaku “Lah kok pulang bukannya kamu mau nemenin aku ke toko buku ya?” “Iya iya, ayok” “Yok”
Saat di perjalanan menuju toko buku dia banyak bercerita tentang dia, satu hal yang membuatku terkejut ternyata selama ini dia punya pacar dan baru beberapa hari yang lalu dia putus, ada rasa bahagia sekaligus sedih di hatiku, bahagia karena ternyata sekarang dia singel, sedih karena hati dia sudah ada penghuninya.
Semakin hari hubungan kamipun menjadi lebih dekat, aku mencoba untuk menghapus luka yang ada di hatinya dan mengganti itu dengan tawa, walau kutahu meski luka itu pulih tapi perasaan itu tidak akan hilang seutuhnya, satu hal yang aku takutkan dia datang karena pelampiasan, perhatian karena belas kasian, dan pergi karena bosan, tapi aku akan terus mencoba untuk mengisi hatinya, karena setiap kejadian dihidup kita mau itu baik atau buruk selalu ada tempat tersendiri di hati seseorang, dan aku harap aku juga punya tempat istimewa di hatinya.
Kisah ini belum usai, tapi kisah ini baru saja akan dimulai, kisah tentang aku Dan dia.
Cerpen Karangan: Nufi Rara Blog / Facebook: Nuri Rara