Jaka bukanlah anak yang terlalu pandai dalam bidang akademik, namun ia istimewa. Keistimewaan dalam diri jaka yang tidak dimiliki orang lain ialah ia memiliki jiwa kepemimpinan diantara teman temannya. Ia selalu dipercaya teman temannya sebagai seorang pemimpin. Entah pemimpin kelas maupun organisasi lainnya.
Jaka memiliki seorang teman yang selalu ada untuk dirinya, Sani merupakan gadis imut nan manis. Sani selalu terlihat sempurna di mata Jaka. Tak ayal jika mereka berdua jalan Bersama, mereka selalu disangka sedang berpacaran padahal mereka hanya sebatas teman yang saling membutuhkan.
Ketika Jaka ditunjuk sebagai ketua kelas oleh teman sekelasnya, Sani selalu menyemangati jaka hingga tak segan ia membantu Jaka Ketika menemui kendala dalam memimpin kelas. Sani bak sosok malaikat yang selalu ada di sisi Jaka. Sani juga sadar jika Jaka adalah pemimpin kelasnya yang tentunya memilki tanggung jawab besar dalam memimpin kelompoknya.
Saat ini Jaka mengambil jabatan Ketua OSIS setelah diadakan pemilihan bulan lalu dan hari ini merupakan pidato pertamanya sebagai ketua osis. Para siswa teman sekelas Jaka sangat menantikan momen ini, dan tentu saja mereka bangga karena di kelas mereka terdapat sosok pemimpin yang penuh semangat. Jaka mengutarakan rasa syukurnya pada pidato ini. Tentu saja Jaka berterimakasih pada seluruh orang yang telah memilihnya dan tentunya sangat mempercayainya.
Sani tentunya senang atas terpilihnya Jaka menjadi ketua osis walaupun dirinya sendiri tidak akan satu organisasi dengan Jaka. “jaka, selamat ya kamu udah jadi ketos” itu merupakan kalimat yang diutarakan sani kepada jaka. Jaka merespon perkataan sani dengan semangat. Tentunya Jaka juga berterimakasih pada sani. Singkatnya, Jaka memiliki perasaan kepada Sani, namun ini bukanlah perkara waktu atau tempat, jaka hanya ragu apakah sani akan menerima perasaannya dengan ikhlas. Di sisi lain Sani tidak menyadari apa apa dari Jaka, ia hanya merasa harus membantu jaka apabila jaka memiliki masalah dalam hidupnya, tidak bermaksud menyampuri urusan Jaka namun Sani hanya ingin membantunya.
Pagi yang Cerah, dengan PD nya Jaka berangkat ke sekolah. Padahal sekolahnya hari ini libur. Jaka sampai lupa bahwa hari ini ada Rapat para guru di sekolahnya. Niat jaka ingin Kembali pulang ke rumah, akan tetapi ia ditegur sapa oleh guru. Guru itu menanyai jaka mengapa ia ke sekolah hari ini. Jaka berdalih bahwa ia hanya ingin mengambil buku, namun guru itu tidak percaya karena Jaka berangkat menggunakan setelan jas lengkap dengan sepatu hitam. Akhirnya guru itu malah menyuruh Jaka untuk naik ke ruang Aula. Jaka yang kebingungan hanya bisa menuruti perkataan guru itu sambil membatin kenapa ia disuruh ke aula, padahal di ruangan itu kan ada rapat.
Tak disangka jaka disuruh naik ke aula karena ia akan menjadi ketua koordinator setiap siswa dalam acara festival budaya yang akan dilaksanakan 2 bulan kedepan. Jaka tentunya kaget setelah diberitahu hal itu oleh salah satu guru yang berada di aula. Namun bukan Jaka Namanya jika ia tak tertantang untuk melakukan hal tersebut, darahnya mendidih saat ini dan tentunya itu karena ia merasa tertantang. Jaka ini orangnya agak aneh, sudah diberi tahu bahwa sekolah akan mengadakan event ia bukannya memberitahu anggota osis lainnya tapi dirinya malah menghubungi Sani terlebih dahulu. Jaka meminta tolong kepada Sani apabila Jaka menemukan kendala, maka Sani harus membantunya.
Sani yang seakan sudah biasa dengan hal itupun tentu saja mengiyakan perkataan Jaka. Sani tidak keberatan kalau dirinya dimintai tolong oleh jaka. Setelah Jaka memberi tahu Sani, ia baru memberitahukan event tersebut pada anggota osis lainnya. Mereka mulai mengadakan rapat osis membahas prakara akan diadakannya festival budaya di sekolah. Rencanaya sekolah akan mengangkat kebudayaan asli Indonesia. Ide yang bagus keluar di kepala Jaka. Ia berpikiran bagaimana jika mereka mengadakan festival bertajuk “keberagaman budaya di Indonesia”. Jaka mengusulkan ide tersebut berdasar kalau di sekolahnya tidak hanya terdapat 1 suku melainkan sekolahnya ini terdapat banyak siswa yang merantau dari luar daerah. Ide yang bagus itu pun mulai direncanakan bagaimana mereka akan melaksanakannya.
Dari mulai A sampai Z semuanya sudah direncanakan dengan matang. Setiap siswa pun sudah diberi tahu bahwa sekolah mereka akan mengadakan festival budaya. Tentu saja agar tetap kondusif, setiap siswa diberi tahu lebih awal melalui wali kelas masing masing siswa. Nantinya Fesbud ini akan diadakan 1 minggu, ada berbagai kegiatan di event kali ini. Dimulai dari pembukaan acara oleh kepala sekolah hingga penutup. Tentunya Para siswa akan melaksanakannya dengan penuh suka cita. Pada hari pertama tentunya pembukaan, kali ini pembukaan akan ditandai dengan doa dan pemotongan toga oleh kepsek. Jajaran OSIS yang diketuai jaka tentunya sudah membantu mempersiapkan fesbud ini.
Tak sedikit dari teman jaka yang bereterimakasih padanya karena ia telah mengusulkan ide keberagaman budaya di Indonesia, terutama teman Jaka yang berasal dari luar daerah. Beralih ke para siswa, mereka akan menampilkan fashion show pada pembukaan kali ini. Setiap siswa diberi kebebasan dalam menggunakan kebudayaan asli mereka. Jaka yang menjadi panitia juga menikmati acara pembukaan ini, ia tak sengaja melihat Sani menggunakan kebaya saat fashion show berjalan, Sani tampak cantik dan menawan.
Jaka yang melihat itupun langsung terpana dan diam sejenak, melihat betapa cantiknya Sani menggunakan kebaya, adik kelas yang berada di samping jaka langsung menanyainya apakah Jaka menyimpan perasaan kepada sani? Jaka yang seolah sedang melamun itu tidak menggubris pertanyaan adik kelasnya itu, ia sekarang hanya berpikir betapa cantiknya sani.
Dikala yang lain sedang sibuk dengan fesbud, Jaka malah diam dan terus berpikir bahwa sani itu cantik. Siapapun juga tahu jika sani adalah Salah satu siswi tercantik di sekolah. Walau terlihat berjalan baik baik saja, namun festival budaya kali ini tetap tidak terhindar dari masalah, kali ini terjadi hal yang kurang mengenakkan di balik layar. Rencananya, Jajaran OSIS akan mengundang seorang penyanyi keturunan Jepang, dia adalah Ayaka. Ayaka diproyeksikan akan menyanyi dan sekaligus akan menandai penutupan fesbud di sekolah Jaka.
Sampai sebelum berakhirnya fesbud ini, mereka belum mendapatkan kepastian apakah Ayaka akan menyanyi nantinya. Namun kemarin saat ada even wibu, jaka ikut meramaikan sebagai panitia acara yang disitu juga Ayaka tampil menyanyi. Jaka sebenarnya telah bertanya pada Ayaka apakah dia setuju untuk menyanyi di sekolah jaka nantinya. Jawaban Ayaka membuat Jaka memiliki ide agar nantinya agar Ayaka dapat menyanyi saat fesbud di sekolah nantinya. Karena itulah Jaka mengusulkan ide tersebut.
Besok adalah hari penutupan event festival budaya di sekolah Jaka, semua kegiatan telah dilaksanakan dengan lancar sebelum hari penutupan. Saatnya hari penutupan, panggung telah dibuat dan para penonton juga sudah lama menunggu datangnya sang penyanyi. Namun penyanyi tak kunjung datang, dan terpaksa panitia meminta maaf pada penonton untuk menunggu sebentar lagi. Namun yah setelah sekian lama penyanyi tidak datang akhirnya Panitia memutuskan untuk segera menutup festival budaya ini tanpa ada satupun lagu yang dinnyanyikan. Namun hanya jaka seorang yang belum menyerah, ia memiliki ide bagaimana jika Sani yang akan menyanyi. Jaka mengusulkan Sani untuk menyanyi karena ia tahu bahwa Sani memiliki suara yang indah.
Jaka segera menyuruh Sani untuk naik ke atas panggung dan memintanya untuk bernyanyi. Sani yang tampaknya mengerti dengan situasi kali ini pun tak keberatan dimintai tolong oleh Jaka. Toh juga Jaka juga selalu meminta tolong kepadanya.
Lantunan indah terdengar di atas panggung, suara nan merdu membuat para penonton takjub. Siapa menyangka yang sedang bernyanyi ialah Sani. Satu lagu yang dinyanyikannya adalah lagu berjudul Pelukku untuk Pelikmu yang dipopulerkan Fiersa Besarri. Penonton yang sempat kecewa tentunya akhirnya menikmati penutupan festival budaya dengan penuh sukacita.
Setelah Festival budaya berakhir, Jaka tentunya berterimakasih kepada Sani karena telah selalu membantu dirinya. Jaka meminta maaf kepada Sani karena selalu merepotkannya. Kalimat maaf dan terimakasih tentunya sudah sering didengar Sani dari mulut Jaka. Begitu pula dengan kelanjutan hidup mereka berdua, Saling membantu dan tidak Lupa saling mengucapkan terimakasih.
Cerpen Karangan: Dennis Amri Blog / Facebook: Dennis Amri Dennis Amri Dwi Himawan pelajar dari SMPN 4 Kota Magelang
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 15 November 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com